Movies

THREE WAYS TO REMEMBER: EKSPLORASI VISUAL DAN KISAH MENDALAM DI BALINALE 2024

Three Ways to Remember masuk ke dalam official selection Bali International Film Festival 2024. Film ini menggunakan drone FPV untuk eksplorasi visual. Menceritakan tentang kematian dan kehilangan.

title

FROYONION.COM Film pendek Three Ways to Remember karya sutradara Adi Victory telah terpilih sebagai salah satu official selection di Bali International Film Festival (Balinale) 2024. 

Balinale yang telah berlangsung sejak tahun 2007, dikenal sebagai ajang bergengsi yang menampilkan beragam film dari seluruh dunia. 

Tahun ini, Balinale akan diadakan pada 1-7 Juni 2024 di Bali, dan Three Ways to Remember dijadwalkan tayang pada 6 Juni 2024 di Cinepolis Plaza Renon, Bali.

EKSPLORASI VISUAL DENGAN DRONE FPV DALAM THREE WAYS TO REMEMBER

Drone FPV (First Person View) memberikan perspektif unik dalam pembuatan film. Drone ini memungkinkan pengambilan gambar dari sudut pandang yang tak biasa, menciptakan sensasi visual yang mendalam dan dinamis.

Three Ways to Remember menggunakan drone FPV untuk menampilkan pemandangan Jakarta dari ketinggian, menambah elemen visual yang memukau dan meningkatkan intensitas narasi.

BACA JUGA: ‘THE HUNGER GAMES’ ADALAH FILM DOKUMENTER, EMANG IYA?

Sutradara Adi Victory memilih drone FPV untuk memberikan dimensi baru dalam bercerita. 

Kecepatan dan kelincahan drone FPV memungkinkan adegan yang lebih dinamis dan emosional, mengundang penonton untuk merasakan langsung perjalanan karakter utama, Lily dan Jay, dalam mengelilingi Jakarta.

CERITA DI BALIK THREE WAYS TO REMEMBER

Film ini mengisahkan sepasang kekasih, Lily (Vonny Anggraini) dan Jay (Bambang Prihadi), yang memutuskan untuk membicarakan bagaimana mereka akan mati dan dikenang. 

Selama penerbangan mengelilingi langit ibu kota, perbincangan mereka mengalami kebuntuan ketika berbagai pertanyaan Jay tak kunjung terjawab oleh Lily. Kisah ini berkembang hingga mencapai akhir yang tragis.

Adi Victory, bersama penulis skenario Fathurrozak Jek, mengembangkan cerita ini sejak tahun 2021, di tengah situasi pandemi COVID-19.

Tema kematian, kehilangan, dan kedukaan diangkat sebagai respons terhadap peristiwa kedukaan yang dialami banyak orang selama pandemi.

Menurut Adi, membicarakan kematian sama pentingnya dengan membicarakan kelahiran, dan film ini menjadi medium untuk menyampaikan pesan tersebut.

KOLABORASI DAN PRODUKSI

Three Ways to Remember merupakan kerja sama kedua Adi Victory dengan aktris Vonny Anggraini, setelah sebelumnya mereka bekerja sama dalam film pendek Lasagna

Bambang Prihadi, aktor teater dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta, juga terlibat dalam film ini, hal ini memberikan performa yang mendalam dan autentik.

BACA JUGA: JEJAK KEKERASAN SEKSUAL DI KOREA SELATAN DALAM DOKUMENTER BBC ‘BURNING SUN’

Jagakarya Studio, yang dikenal atas kontribusinya dalam berbagai proyek film dan musik video, menangani pasca-produksi film ini, termasuk pewarnaan (grading) dan penyuntingan (editing).

Tim Jagakarya Studio, yang terdiri dari Ahmad R Kamil, Yehuda Aribowo, Mohammad Adhyaksa, dan Riyadi PB, bertindak sebagai produser eksekutif yang memastikan bahwa kualitas film ini dapat mencapai standar yang tertinggi.

BALINALE 2024 DAN SIGNIFIKANSI FILM PENDEK

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2007, Bali International Film Festival telah mendapatkan pengakuan internasional atas program-program berkualitasnya. 

Festival ini menjadi platform bagi para pembuat film dari seluruh dunia untuk berkumpul, berkolaborasi, dan berbagi wawasan.

Balinale ke-17 tahun ini menampilkan 60 film dari 25 negara, termasuk 45 pemutaran perdana (World Premiere).

Pemutaran perdana Three Ways to Remember di Balinale diharapkan memberikan resonansi mendalam bagi penonton, mengingatkan mereka tentang pentingnya mengenang orang-orang dan hal-hal yang dikasihi. 

Film ini tidak hanya menambah kekayaan visual festival, tetapi juga menawarkan refleksi mendalam tentang kehidupan dan kematian. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance