Movies

NOISE IS SERIOUS SHIT: FILM DOKUMENTER GERAKAN MUSIK NOISE DI JOGJA

Merespons selorohan, “Ah, bikin musik berisik gitu doang mah gampang”. Hilman Fathoni bersama rekan-rekannya membuat film dokumenter berjudul ‘Noise Is Serious Shit’.

title

FROYONION.COM - Noise Is Serious Shit merupakan sebuah film dokumenter yang membahas tentang musik noise dan perkembangannya di kota Jogja. Sejak bulan Februari lalu sampai saat ini, masih berlangsung pemutaran film ini di berbagai kota di dunia secara bergantian sampai bulan Mei.

Lokasi pemutaran mulai dari berbagai wilayah Asia hingga ke Eropa seperti di Belanda, Jerman, dan Inggris. Sejauh ini, sudah tercatat 30 lebih lokasi pemutarannya. Terjalinnya kerjasama dengan berbagai penyelenggara lintas benua itu dibantu oleh seorang musisi noise yang memiliki jejaring cukup luas, yakni Indra Menus.  

BACA JUGA: PESTA SKENA SURAKARTA DALAM 67 TAHUN LOKANANTA

Film ini merupakan versi re-edit dari versi pertamanya yang sudah rilis sejak tahun 2016 silam di acara Persami Experimental. Perbedaan dengan versi yang baru, Noise Is Serious Shit terbaru memiliki durasi yang lebih singkat dengan konten yang lebih ringkas. 

Sang director, Hilman Fathoni, mengatakan penyematan judul film yang terdengar seperti olokan dalam bahasa Inggris itu, tercetus di tengah obrolan setengah bercanda dengan kawannya, Krisna Widhiatama dalam merespon selorohan tentang musik noise “Ah bikin berisik gitu doang mah gampang, anak kecil juga bisa”.

Hilman Fathoni, director Noise Is Serious Shit. (Sumber: Hilman Fathoni)

“Memang ada benarnya, namun itu tidak bisa diterima sebagai salah satu hal yang mewakili semua live set music noise. Karena beberapa di antaranya memang melibatkan proses komposisi atau penataan bunyi yang tidak jauh dari musik-musik pada umumnya,” kata Hilman. 

UPAYA MENGARSIP GERAKAN MUSIK NOISE DI JOGA

Latar belakang pembuatan film ini adalah untuk pengarsipan dokumentasi. Hilman merasa bahwa kisah-kisah tentang skena musik noise di kotanya cukup signifikan untuk dibagikan. 

Dokumenter berdurasi kurang lebih satu jam itu sementara ini hanya masih tersedia dalam format digital yang terbatas. Untuk mengaksesnya, seseorang hanya dapat melihat dengan mendatangi tempat screening sesuai jadwal yang terdapat di Instagram Jogja Noise Bombing.

Meskipun begitu, nantinya jika rangkaian screening telah usai, film akan dibagikan secara gratis di media terbuka sehingga setiap orang dapat mengaksesnya. 

BACA JUGA: TERNATE BUKAN HANYA REMPAH, ADA SKENA MUSIK ALTERNATIF JUGA

Penuturan Hilman, skema penayangan sengaja dibuat dengan demikian agar lebih efisien dalam membagikan informasi. 

“Kami percaya sih cara door to door itu masih menjadi cara paling efisien untuk menyebarkan cerita. Coba kalau cuma diunggah di Youtube, aku rasa tidak akan se-celebrative dan se-festive ini deh sensasi dari film Noise is Serious Shit. Cuma bakal berakhir jadi vlog biasa-biasa saja gitu,” jelasnya. 

Film itu dibagikan kepada penyelenggara screening secara gratis. Bahkan, pihak penyelenggara diberi “lampu hijau” oleh tim produksi film untuk mengenakan tarif berbayar kepada penonton.

“Sebenarnya proses pembuatan filmnya tidak membutuhkan modal banyak. Atau sebenarnya mungkin kami nggak kerasa aja, kali ya, soalnya waktu itu memang lagi militan-militannya bikin gerakan terkait Jogja Noise Bombing dan jadi semua proses pendokumentasian ke format ini berjalan begitu santai,” kata Hilman. 

“Jadi makanya tidak ada beban sama sekali ketika ditayangkan secara gratis atau malah bahkan bisa membantu teman-teman komunitas di luar kota yang mengenakan HTM di acara penayangan film,” imbuhnya. 

Melihat film ini, memberikan cara pandang baru terhadap pembentukan paradigma yang lebih filosofis dalam memahami musik noise. Bagaimanapun, karya seni memiliki dimensi yang sangat luas. Dan setiap orang memiliki selera musik yang berbeda-beda. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Pegiat di Perpustakaan Jalanan Wahana Baca juga berkecimpung di Metallagi.com