Netflix baru saja merilis Monsters: The Lyle and Erik Menendez Story. Serial docu-drama ini berfokus pada berita kriminal paling disorot di abad ke-20. Seperti apa kisah aslinya dan bagaimana Netflix mengemasnya?
FROYONION.COM - Sukses dengan Dahmer - Monster: The Jeffrey Dahmer Story yang sempat bikin geger pada 2022 lalu, Ryan Murphy dan Ian Brennan kembali dengan karya sinematografi baru.
Masih seputar kisah kriminal nyata, kali ini kasus pembunuhan yang menghebohkan publik Amerika pada tahun 1990an jadi topik utamanya.
FYI, Monster merupakan serial televisi terbatas karya Murphy dan Brennan yang berfokus pada kehidupan sosok-sosok mengerikan.
BACA JUGA: MENGINGAT KEMBALI KASUS KOPI SIANIDA DALAM DOKUMENTER ‘ICE COLD: MURDER, COFFEE AND JESSICA WONGSO’
Serial ini akan dibuat dalam tiga musim dengan masing-masing musim berfokus pada sosok pembunuh yang berbeda.
Musim pertama menceritakan Jeffrey Dahmer, musim kedua menceritakan Lyle dan Erik Menendez dan musim ketiga mendatang akan menceritakan Ed Gein.
Seperti apa kisah Lyle dan Erik Menendez ini sampai keduanya layak disebut monster? Dan… benarkah mereka adalah monster sesungguhnya dalam kasus kriminal ini?
Kehidupan kakak beradik Lyle Menendez dan Erik Menendez tampak begitu sempurna. Keduanya berparas rupawan dan berasal dari keluarga mapan.
Sang ayah, Jose Menendez, adalah seorang pebisnis kaya raya. Sementara ibunya, Kitty Menendez, selalu tampil cantik di depan kamera.
Keempatnya tampak seperti keluarga bahagia dari Amerika dengan rumah mewah, pakaian-pakaian mahal, mobil-mobil mentereng dan tentunya koneksi yang luas.
BACA JUGA: TAHUN 1980-AN JADI ‘GOLDEN AGE’ BAGI SERIAL KILLER DI AMERIKA, KENAPA YA?
Namun, di balik semua kemewahan yang terlihat dari luar, Lyle dan Erik ternyata menyimpan kisah kelam mereka. Jose adalah sosok ayah yang keras, abusif dan juga manipulatif.
Ia menanamkan nilai-nilai pada kedua putranya untuk menghalalkan segala cara demi mencapai sukses. Jose juga menuntut Lyle dan Erik untuk menjadi sempurna dalam segala hal.
Bahkan, Jose cenderung tidak menganggap anak-anaknya sebagai manusia, melainkan barang mewah yang bisa ia pamerkan kepada kolega bisnis maupun di hadapan media.
Jika Lyle dan Erik tidak menuruti ucapan maupun kemauannya, ia tak segan-segan membentak, memukul hingga mempermalukan mereka.
Kitty, sang ibu, tidak jauh berbeda. Ia memilih diam dan membiarkan sang suami menyiksa atau bahkan melecehkan kedua putranya.
Kitty sendiri mengalami ketergantungan narkoba dan alkohol akibat stress karena Jose seringkali berselingkuh.
Muak dengan penyiksaan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya selama ini, Lyle dan Erik mengambil keputusan ekstrem.
BACA JUGA: DELULU DALAM HUBUNGAN: OBSESI YANG MEMBAHAYAKAN
Pada tanggal 20 Agustus 1989, keduanya menghabisi Jose dan Kitty di rumah mereka menggunakan senjata api.
Keterlibatan keduanya dalam kasus pembunuhan Jose dan Kitty Menendez terungkap beberapa bulan kemudian setelah rekaman percakapan mereka dengan seorang psikolog bocor ke kepolisian.
Dimulailah serangkaian persidangan yang alot dan panjang. Sejumlah fakta mengerikan satu per satu terungkap, terutama tentang bagaimana Jose kerap melecehkan kedua putra kandungnya secara seksual sejak mereka masih kanak-kanak.
Kasus yang dikenal sebagai The Menendez Brothers ini menjadi sensasi nasional ketika Court TV menyiarkan persidangannya pada 1993.
Sidang bahkan digelar dua kali karena pada sidang pertama para juri belum mencapai kata sepakat tentang keputusan hukum untuk keduanya.
Tidak seperti Dahmer yang mengupas kehidupan Jeffrey sejak masa kecilnya, kisah Lyle dan Erik hanya berfokus pada kejadian pembunuhan dan rentetan peristiwa setelahnya.
Masa lalu mereka hanya disorot dalam bentuk monolog dan kesaksian di pengadilan.
Tidak banyak memang karena sesuai hasil pengadilannya, pelecehan seksual yang dialami dua bersaudara ini juga masih diperdebatkan kebenarannya.
Sembilan episode Monsters: The Lyle and Erik Menendez Story akan membuat kita terombang-ambing.
Beberapa episode pertama seolah meyakinkan kita bahwa Lyle dan Erik adalah anak-anak kaya yang manja dan membunuh demi uang.
Namun, pada beberapa episode berikutnya saat persidangan mulai bergulir, fakta-fakta lain yang terungkap membuat penonton berpikir ulang mengenai Jose dan Kitty.
Pada satu titik, kalian mungkin akan berpikir bahwa mereka berdualah monster sebenarnya dalam kasus ini.
Siapa sebenarnya yang paling patut disalahkan? Lyle dan Erik memang menarik pelatuknya.
Akan tetapi, klaim mereka atas pelecehan seksual yang diterima selama bertahun-tahun dari orangtua kandungnya juga sangat sulit untuk dimaafkan.
Kasus ini akan membuat siapapun yang mengikutinya terbagi dua: sebagian percaya bahwa Lyle dan Erik adalah anak-anak durhaka dan sebagian lagi percaya kalau Jose dan Kitty adalah orangtua durjana.
Bahkan sampai episode terakhir pun, pendirian penonton masih bisa goyah untuk menentukan siapa yang memiliki andil terbesar dalam pembunuhan ini.
Bisa dibilang, hanya mereka berempat dan Tuhan yang tahu bagaimana kisah sebenarnya yang terjadi.
BACA JUGA: LIST REKOMENDASI DOKUMENTER KRIMINAL NYATA YANG BIKIN OVERTHINKING PARAH
Menonton Monsters: The Lyle and Erik Menendez Story memang terasa berat.
Bukan hanya karena temanya seputar pembunuhan dan pelecehan anak di bawah umur, tapi juga karena Ryan Murphy menambahkan unsur seksualitas berlebihan yang dirasa tidak perlu.
Namun, satu hal yang tidak bisa dicela dari serial ini adalah departemen aktingnya. Special credit untuk episode 5 yang menghadirkan 34 menit monolog dengan single shot.
Adegan yang semua orang setuju bisa mengantar aktor Cooper Koch memenangkan penghargaan Emmy.
Kisah Lyle dan Erik memang tidak seintens Dahmer yang membuat kita menghela napas di tiap episode karena kebrutalan yang disajikan.
Namun serial ini tetap bukan tontonan ringan dan sebaiknya dinikmati dalam keadaan mood yang bagus.
Monsters: The Lyle and Erik Menendez Story dapat kalian saksikan melalui platform streaming Netflix. Selamat menonton! (*/)