Movies

MANGA HOROR JUNJI ITO DIADAPTASI LIVE ACTION HOLLYWOOD, PENGGEMAR: MEH BANGET!

Manga horor karya Junji Ito berjudul Bloodsucking Darkness akan segera digarap menjadi live action versi Hollywood. Namun kenapa ya, penggemarnya malah berekspektasi rendah duluan?

title

FROYONION.COM - Junji Ito dikenal sebagai komikus horor legendaris di Jepang yang sudah tidak diragukan lagi kualitas karyanya. Manga yang dibuatnya kerap menggunakan penggambaran horor tubuh manusia, phobia, atau keanehan supranatural sehingga mampu mendorong pembacanya masuk dalam kengerian dan rasa tidak nyaman yang aneh. 

Karya-karya manga horor Junji Ito tidak hanya populer di Asia, namun sampai ke Amerika Serikat. Beberapa karya Junji Ito yang terkenal adalah Tomie, Remina, Uzumaki, Gyo dan masih banyak lainnya.

Nah, karena kepopulerannya inilah, kabarnya Junji Ito akan bekerja sama dengan Fangoria Studios untuk menciptakan adaptasi film live action versi Hollywood dari tiga cerita di manga Smashed : Junji Ito Story Collection. Kisah yang akan pertama kali mereka garap ialah kisah vampir berjudul Bloodsucking Darkness. Tak hanya itu, kisahnya juga akan dikembangkan oleh penulis naskah bernama Jeff Howard yang sudah terkenal karena pernah menggarap film The Haunting of Hill House. 

Junji Ito kerap mengungkapkan rasa semangatnya ketika manga miliknya akan digarap menjadi live action. Namun meski begitu, para penggemar manga Junji Ito banyak yang skeptis akan hasil garapan live actionnya, terlebih kali ini dengan versi Hollywood yang tidak sesuai dengan penggambaran tokoh dalam manga aslinya. Selain itu, penggemar menganggap bahwa ekspresi yang telah digambarkan dalam manga, kemungkinan akan sulit dilakukan oleh aktris atau aktor nantinya. Hal ini akan membuat kisahnya tidak segreget di manga.

Hal ini bisa dipahami, mengingat banyak manga yang kemudian diadaptasi menjadi live action malah mengalami banyak perubahan mulai dari jalan cerita, susunan tokoh, karakter atau sifat tokoh yang sedikit berbeda dari manga sehingga tidak memuaskan ekspektasi para pembaca manga. Aktor dan aktris pun kerap dinilai tidak luwes dalam berekspresi. Contoh anime yang dibuat menjadi live action, namun tidak memuaskan penggemar adalah Attack on Titan

Lalu apa saja ya hal-hal yang membuat penggemar menjadi skeptis jika manga dari Junji Ito ini diangkat menjadi live action versi Hollywood?

1. Pemain yang tidak sesuai manga

Meski belum dibocorkan siapa saja pemerannya, namun live action versi Hollywood dari manga Junji Ito juga disebut sebut sebagai bentuk whitewashing. Whitewashing sendiri merupakan sebuah praktek dalam dunia perfilman dimana seorang aktor atau aktris berkulit putih memerankan tokoh fiksi yang bukan termasuk orang kulit putih. Whitewashing memang sudah lama dipraktikkan dalam perfilman Hollywood sejak pertama kali.

Namun dewasa ini, praktek whitewashing mulai ditentang banyak orang, agar para aktor dan aktris dari non-kulit putih yang memiliki kemampuan mumpuni di Hollywood dapat memiliki tempat untuk memerankan tokoh dari keturunan ras yang sama. Selain itu, hal ini juga akan membantu penonton untuk lebih menyelami kisah film berdasarkan manganya. Para penggemar pun berharap terlepas dari penggarapan yang dilakukan, aktor dan aktrisnya tetap menggunakan orang Jepang asli.

2. Ekspresi wajah dalam manga

Manga horor dari Junji Ito terkenal akan penggambarannya yang disturbing karena menggunakan gambaran horor bagian-bagian tubuh manusia, phobia, atau keanehan supranatural yang membuat kita merasa merinding, geli dan ngeri di saat yang bersamaan. Tentu saja hal ini digambarkan dari ekspresi-ekspresi wajah dari tokoh-tokoh dalam manga yang bisa merepresentasikan itu.

Namun, menjadikannya sebagai live action yang diperankan oleh pemeran manusia tentu saja akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemeran untuk membangkitkan ekspresi yang serupa. Kegagalan dari penggambaran berbagai ekspresi emosi ketakutan, terkejut, jijik dan geli akan menjadi boomerang bagi live action. Terlebih live action diangkat dari manga, maka penggemar pasti memiliki ekspektasi tersendiri akan live action tersebut.

3. Detail ilustrasi pada manga

Karya-karya Junji Ito juga memiliki detail ilustrasi yang unik dan kemungkinan akan sulit untuk diadaptasi menjadi live action. Ilustrasi penggambaran Junji Ito pada hal-hal yang disturbing sangat detail dalam manganya. Misalnya karakter dengan wajah yang sangat aneh dan menyeramkan, manusia berbadan yang sangat kecil, hingga bagian tubuh manusia yang mengerikan. Detail-detail ini lah yang membantu alur kisah sangat hidup dan membuat pembaca bisa merasa ngeri atau terganggu. 

4. Suasana gelap dan mencekam yang digambarkan manga

Junji Ito juga sangat terkenal karena kepiawaiannya dalam menciptakan sebuah suasana yang menakutkan dan mencekam hingga membuat pembacanya menahan napas tanpa sadar. Ia mengetahui apa saja yang menjadi ketakutan terpendam dan phobia-phobia yang dimiliki manusia, kemudian menuangkannya dalam karya. Junji Ito kerap menggunakan ilustrasi yang detail dan kompleks kemudian dipadukan dengan distorsi pada bentuk-bentuk yang seharusnya normal. 

Menjaga suasana tetap gelap dan mencekam untuk mendorong ketakutan terpendam penontonnya mungkin akan menjadi salah satu hal yang sangat menantang ketika pembuatan live action. Terlebih jika nantinya akan terjadi banyak perubahan naskah atau penyuntingan gambar yang membuat live actionnya jauh dari manga originalnya.

Kesimpulannya, penggemar merasa skeptis akan karya Junji Ito yang dibuat menjadi live action karena banyak detail khusus dan kecil yang tidak terangkat, sehingga semakin membuat film live actionnya menjauhi manga original. Meski begitu, mari kita berharap yang terbaik dan apapun hasilnya kita harus tetap menghargai para pekerja di balik layar tersebut. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Kal

Seorang gadis sederhana dengan pikiran ruwet. Punya kecanduan sama film serta buku.