Movies

BAGAIMANA CANNES MENJADI SALAH SATU FESTIVAL FILM BERGENGSI DUNIA

Siapa yang tak mengenal Cannes Film Festival? Festival film bergengsi yang diadakan di kota Cannes, Paris ini adalah salah satu dari sekian banyak festival film terbesar di Eropa yang paling diidam-idamkan banyak sekali filmmakers di seluruh dunia.

title

FROYONION.COM – Cannes Film Festival adalah salah satu festival film terbesar dan paling terkenal di dunia, yang diadakan setiap tahun di kota Cannes, Prancis. 

Festival ini memulai sejarahnya pada tahun 1939, dan telah menjadi acara tahunan yang sangat diantisipasi oleh para pembuat film, penggemar film, dan media.

Festival ini dimulai dengan tujuan untuk mempromosikan film-film baru dan memberikan penghargaan bagi film-film terbaik. 

Cannes Film Festival pertama kali diadakan pada tahun 1939, tetapi ditunda karena pecahnya Perang Dunia II. 

Setelah perang berakhir, festival dihidupkan kembali pada tahun 1946, dan sejak itu menjadi acara tahunan.

Saat pertama kali diadakan, Cannes Film Festival menampilkan 18 film dari berbagai negara, termasuk Jerman, Italia, dan Amerika Serikat. 

Film The Hunchback of Notre Dame dari Amerika Serikat menjadi film yang diputar perdana di festival tersebut. 

Namun, festival tahun pertama ini terganggu oleh serangan Jerman ke Polandia pada bulan September 1939, yang mengakibatkan penundaan dan kemudian pembatalan festival tersebut. 

JADI TEMPAT PREMIERE FILM-FILM TERKENAL

Setelah perang berakhir, festival dilanjutkan pada tahun 1946. Pada tahun itu, 44 film diputar dari 16 negara yang berbeda, termasuk La Symphonie Pastorale dari Prancis, Roma, Città Aperta dari Italia, dan Brief Encounter dari Inggris. 

Festival tersebut berlangsung selama 10 hari, dan penghargaan utama diberikan kepada film La Symphonie Pastorale karya sutradara Jean Delannoy. 

Seiring berjalannya waktu, Cannes Film Festival menjadi semakin terkenal dan dihadiri oleh para pembuat film terkenal dan selebriti dunia. 

Festival ini juga terus mengalami perubahan dan perbaikan, termasuk penambahan kategori baru seperti Un Certain Regard dan Caméra d'Or.

Pada tahun 1951, sebuah juri resmi diperkenalkan untuk memilih pemenang penghargaan utama, Palme d'Or, yang sebelumnya diberikan oleh jurnalis. Penghargaan tersebut diberikan kepada film Miracle in Milan karya sutradara Vittorio De Sica. 

Pada tahun-tahun berikutnya, Cannes Film Festival terus berkembang dan menjadi lebih penting bagi industri film. 

Banyak film yang pertama kali ditayangkan di festival ini kemudian meraih sukses di box office dan penghargaan-penghargaan lainnya. 

Beberapa film terkenal yang pertama kali ditayangkan di Cannes antara lain Pulp Fiction karya Quentin Tarantino, Apocalypse Now karya Francis Ford Coppola, dan Taxi Driver karya Martin Scorsese.

Selain menjadi ajang untuk mempromosikan film-film baru, Cannes Film Festival juga menjadi tempat untuk mengadakan acara dan pesta bergengsi. 

Acara seperti pemutaran film di luar ruangan, pertunjukan musik, dan acara amal sering diadakan selama festival ini.

FILM INDONESIA DI MATA DUNIA

Sebagai “The Big Three” bersama Berlin Film Festival dan Venice Film Festival, Cannes menjadi tolak ukur bagaimana sebuah film bisa sukses dipandang di mata dunia. 

Tak hanya negara-negara tetangga saja yang berhasil masuk ke Cannes Film Festival, tetapi film-film karya sutradara-sutradara dari Indonesia pun bahkan juga pernah lolos dan diputar di sana. 

Beberapa di antaranya adalah Tjut Nja’ Dhien karya Eros Djarot yang berhasil diputar di Cannes pada tahun 1988, Daun Di Atas Bantal dan Serambi karya Garin Nugroho pada Cannes 1998 dan Cannes 2006, Kara Anak Sebatang Pohon karya Edwin yang diputar pada Cannes 2005, The Fox Exploits The Tiger’s Might karya Lucky Kuswandi yang diputar pada Cannes 2016, Prenjak karya Wregas Bhanutedja yang lolos pada tahun 2016, serta Marlina : The Murderer in Four Acts karya Mouly Surya. 

Kalau bisa kita lihat, ke tujuh film di atas merupakan film panjang dengan durasi lebih dari 40 menit, dan baru-baru ini Khozy Rizal berhasil memecahkan rekor terbaru dengan film pendeknya yang berjudul Basri & Salma in A Never-Ending Comedy yang berhasil lolos di Cannes Film Festival 2023 sebagai sebuah film pendek pertama dari Indonesia yang berhasil lolos dan akan diputar pada 16-27 Mei 2023 mendatang. Layak ditunggu dan dinantikan bukan? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Naya Rasendrya

Naya Rasendrya Movie Enthusiast, Produser Film Pendek dan fans berat film-film Wong Kar-Wai. Kata-kata Mutiara “Sombonglah jika memang ada yang bisa kamu sombongkan”.