Kreatif

MELUNCUR HINGGA AMERIKA, KOMIK TERBARU ‘BEYONDTOPIA LEGENDS’ KARYA BRYAN VALENZA DIKENALKAN DI XNATION 2023

Mengintip karya teranyar Bryan Valenza dalam debut komik Beyondtopia Legends yang dipamerkan di gelaran Xnation 2023, M Bloc Space, Jakarta. Simak di sini.

title

FROYONION.COMGelaran Xnation 2023 yang digelar 11 - 15 Oktober 2023 di M Bloc Space, Jakarta menyisakan kisah unik bagi pelaku industri kreatif Indonesia. Salah seorang yang begitu dinantikan ialah Bryan Valenzacolor artist asal Jakarta untuk komik Marvel dan DC yang turut mengenalkan karya terbarunya, Beyondtopia Legends.

Komik yang dirilis pada akhir 2022 lalu di Amerika Serikat itu mengisahkan tokoh-tokoh legenda khas Indonesia, seperti Si Pitung, Gatotkaca, Bawang Putih, Lutung Kasarung hingga Timun Mas. Komik ini telah hadir ke dalam 3 issue yang diperkenalkan kepada publik tanah air pada bulan Juli 2023.

 Bryan Valenza komikus Beyondtopia Legends
(Kiri) Bryan Valenza, color artist untuk Marvel dan DC yang kini menciptakan debut komik pertamanya berjudul Beyondtopia Legends (Foto: Dok. pribadi penulis).

Bryan tidak sendiri dalam menciptakan debut komiknya. Ia mengajak Henry Barajas sebagai co-creator dan dukungan dari ilustrator kenamaan, seperti Ario Anindito, Sweta Kartika, Garrie Gastonny, Alti Firmansyah, Sami Basri, Rhoald Marcellius, Elfandiary, WD Willy, Ann Maulina, Afif Numbo, Sony Wicaksana, dan masih banyak lagi.

Ia juga menggandeng nama-nama ilustrator internasional. Mulai dari Stephen Segovia, Philip Tan & Karen S. Darboe yang telah lama berkecimpung di komik Marvel, DC, Dynamite, Valliant.

“Jadi, komik ini punya 3 issue dan terdiri dari 5 karakter. Mulai dari Si Pitung yang kurang lebih ceritanya juga sama seperti yang kita dengar sejak dulu. Terus, kita punya karakter Gatotkaca, dan lainnya. Jadi, kita nggak menghapus sejarah aslinya tapi melanjutkan bahwa si karakter ini harus ngapain,” ujar Bryan saat diwawancarai Froyonion.com, Sabtu (14/10/2023).

Bagaimana proses kreatif di balik komik karya lelaki yang selama 10 tahun terakhir berkarier sebagai color artist untuk Marvel dan DC? Simak obrolan eksklusif kami bersama Bryan Valenza di artikel ini.

BACA JUGA: AKOMA: LEBIH DARI SEKADAR PLATFORM BACA KOMIK LOKAL GRATIS

BERAWAL DARI KETERTARIKAN DENGAN LEGENDA DI INDONESIA

Semenjak berkiprah di dunia komik, Bryan memiliki impian besar untuk bisa menciptakan komik yang memuat karakter dari legenda yang ada di Indonesia. Salah satu inspirasinya adalah komik yang diproduksi oleh Marvel dan juga DC sehingga ia ingin menggambarkan tokoh super hero dengan sentuhan nusantara.

Di samping itu, alasan membuat komik Beyondtopia Legends juga berawal dari keluh kesah Bryan yang tak kunjung melihat komikus maupun ilustrator yang sangat sedikit tergerak membuat kisah tentang legenda seperti Gatotkaca, Lutung Kasarung, Si Pitung, dan masih banyak lagi.

“Sebenarnya, banyak komikus yang pengin wujudin ide bikin komik berisi legenda nusantara. Jadi, nggak cuma kita doang. Dan setelah aku lihat pas dulu itu, ‘kok, nggak ada yang jalan, ya? Makanya, aku bertekad untuk bikin komik ini,” terangnya.

Hal tersebut dapat kita lihat pada tokoh penyihir bernama Galica di Beyondtopia Legends yang ia dapati dari karakter Bawang Putih di legenda Bawang Putih dan Bawang Merah dengan sentuhan kreativitas ala Bryan melalui penokohan serta latar peristiwa yang berbeda.

“Jujur, aku ambil porsi seimbang antara budaya Indonesia dan latar di negara barat, misalnya tokoh Galica yang harus menangani kasus kriminal di London. Tapi, selain itu kita ambil budaya Indonesia, misalnya ada unsur batik dan lainnya,” tambah Bryan.

Ada pula karakter legenda Betawi Si Pitung yang merupakan murid perguruan silat di siang hari dan beraksi sebagai bandit bertopeng banteng di malam hari dengan julukan Black Bull. Lewat ajian Rawa Rontek, Bryan menggambarkan Si Pitung menjadi pahlawan yang siap menindak ketidakadilan yang terjadi di kota Batavia.

PROSES KREATIF DI BALIK KOMIK BEYONDTOPIA LEGENDS

Dalam acara gelar wicara bertajuk Journey of Bryan Valenza yang diadakan di hari ke-4 gelaran Xnation, kami berkesempatan untuk bertanya lebih lanjut mengenai proses kreatif terciptanya Beyondtopia Legends.

Bryan menjelaskan semua ide di balik komik ini dimulai dari tahun 2018, ketika dirinya berusaha menghadirkan komik sekelas Marvel yang menceritakan sejumlah pahlawan dengan tetap mengusung nuansa kearifan lokal Indonesia.

“Sebenarnya, proses dari pembuatan komik ini agak lumayan ribet tapi sederhana aja, ya. Jadi, waktu 2018, aku pengin bikin komik yang bisa mengumpulkan seluruh super hero kayak Marvel tapi versi legenda Indonesia,” ucapnya.

Setelah ide awal terkumpul, Bryan kemudian mengubah ide-ide tersebut menjadi bait demi bait cerita yang ia tulis sehingga menjadi sebuah alur cerita yang utuh untuk dijadikan komik bergenre folklore bernama Beyondtopia Legends.

Bukan berarti ia dan kawan-kawannya secara langsung mengerjakan seluruh karakter di dalam legenda tersebut. Akan tetapi, mereka hanya fokus mengerjakan tiap satu karakter, misalnya Gatotkaca, Timun Mas, ataupun Bawang Putih agar tetap terjaga hasil dan detailnya.

Ada beberapa tantangan yang mesti ia hadapi saat mengerjakan debut komiknya ini. Salah satunya mengenai teknik mewarnai yang harus mengikuti guideline dari brief yang telah ditentukan. Selain itu, sebagaicolor artist yang merangkap sebagai illustrator, Bryan tak lupa selalu kembali pada teori yang telah dipelajari sebelumnya.

“Kita harus balik lagi ke fundamental, yaitu realistis dulu aja. Karena kalau udah memahami itu bakal gampang kuasai style apapun. Memang butuh effort dan kemauan untuk belajar dari hal-hal dasar. Intinya, nggak usah terlalu pikir style nanti bakal gimana. Karena, style kita akan berkembang seiring berjalannya waktu,” jawab Bryan.

Di penghujung sesi gelar wicara, Bryan menutup sesi obrolan itu tentang bagaimana teknik mewarnai komik yang dapat menghidupkan cerita. Antara lain menguasai teori warna dan mengamati warna pada color grading film layar lebar maupun film pendek.

“Kita harus menguasai teori warna, kemudian teknik storytelling-nya itu lebih banyak pakai feeling. Tapi kita tetap pelajari hal-hal dasar lagi untuk mendapatkan kombinasi dan atmosfer warna yang menarik. Selain itu jangan malas lihat referensi dari komik Amerika, anime Jepang, dan mengamati color grading film,” pungkasnya.

Tertarik berkarier sebagai color artist seperti Bryan Valenza? Kalian dapat mengikuti aktivitasnya seputar dunia komik lewat akun Instagram pribadinya dan pantau keseruan komik Beyondtopia Legends! (*/)

BACA JUGA: PUPUS PUTUS SEKOLAH: KOMIK KARYA ANAK BANGSA PENUH PELAJARAN HIDUP

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas