Tips

ETIKA YANG HARUS LO TAHU DALAM MEMBUAT VIDEO PRANK

Di kolom yang tayang tiap Senin ini, siapa aja bisa nanya dan bakal dijawab langsung oleh Bang Roy sendiri. Kamu bisa nanya segala macem tema pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan muda-mudi zaman sekarang. Untuk kirim pertanyaan kamu, bisa kirim DM langsung via Instagram @froyonion.

title

Pertanyaan: “Bang Roy, gue pengen bikin konten video prank yang oke. Cara bikin konsepnya gimana ya?” –@fadhilioaprilio

Jawaban: 

Video lucu berupa konten prank sejujurnya gampang banget viral di media sosial. Alasannya karena semua orang dari berbagai kalangan tentu menyukai video lucu. Berbagai kalangan ini mau lo tua atau muda, kalangan ekonomi manapun, pada akhirnya  semua orang tetap bakal ketawa kalau menonton video lucu.

Bikin video lucu ini caranya banyak, bisa dengan cara melempar jokes ala komika, membuat gimik yang relate dengan audiens, maupun membuat konten video prank. Namun, lo jangan sampai salah bikin konsep konten video prank, kayak artis yang berniat lapor polisi perihal kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai prank.

Berdasarkan jurnal Universitas Muhammadiyah Magelang yang berjudul Analysis of the Digital Prank Phenomenon from the Psychology Perspective, para content creator yang pernah membuat konten prank, menjelaskan beberapa cara dalam mencari ide membuat konten video prank.

1. BROWSING DAN MODIFIKASI VIDEO PRANK LUAR NEGERI

Ide membuat konten prank bisa dateng dari mana saja. Lo bisa saja terinspirasi dari video prank luar negeri yang belum familiar dan mungkin untuk dibikin bagi audiens di Indonesia.

“Terkadang muncul dari perenungan yang saya lakukan setelah menonton video (buatan pengguna) dari luar negeri,” terang salah satu responden dalam studi tersebut.

Hal yang lagi ramai di luar negeri belum tentu ramai di Indonesia. Lo bisa saja mendapat ide kreatif yang terinspirasi dari mereka, tapi jangan lupa juga untuk melakukan modifikasi supaya dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.

2. TIDAK PERLU BERLEBIHAN, APALAGI SAMPAI MERUGIKAN ORANG LAIN

Studi mengatakan bahwa pembuatan konten prank tanpa tujuan apapun, bahkan hanya bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak penonton dan uang, tidak dapat dianggap sebagai kreativitas yang sesuai dengan konteks. 

Pembuatan konten prank tanpa alasan dapat dianggap sebagai perilaku antisosial. Perilaku antisosial sering dikaitkan dengan perilaku destruktif dan mengandung unsur kenakalan atau kekerasan. 

Selain itu, perilaku antisosial juga tergantung pada norma dan nilai yang berlaku di suatu daerah. Artinya, ketika individu yang menjadi sasaran prank merasa terganggu, tersinggung, tidak nyaman, bahkan terluka secara fisik dan psikis, maka perilaku membuat prank tersebut dapat dikatakan sebagai perilaku antisosial. 

Prank yang berlebihan, dianggap tidak menghargai orang lain dan cenderung merugikan. Selain itu, target prank juga berpotensi dipermalukan menjadi korban dan target cemoohan.

3. CONTOH KONTEN VIDEO PRANK YANG LAZIM

Lo pasti pernah menonton video prank oleh dua orang kembar. Video prank dengan konsep ini biasanya mengincar orang di jalanan. Awalnya, seseorang yang menjadi target prank disapa dan diajak ngobrol oleh orang pertama (yang punya kembaran). Lalu tidak jauh dari sana, target prank disapa dan diajak ngobrol lagi oleh orang kedua (kembaran orang pertama).

Target prank tentu bakal merasa bingung sama kejadian barusan. Konsep video prank semacam ini tentu bikin ketawa penonton apalagi kalau respons penonton terlihat bingung, bahkan mencari-cari orang pertama yang menyapa dia tadi.

Terdapat juga video prank yang awalnya masuk ke toilet umum, tapi keluar-keluar ada di ruang meeting. Video prank dengan konsep ini lumayan rumit dan biasanya ditayangkan di acara televisi. Awalnya seseorang yang menjadi target prank memasuki toilet umum di tempat hiburan atau public space lainnya. Lalu pembuat prank secara sigap mengganti sisi luar dari toilet umum menjadi meeting room.

Target prank tentu bakal merasa kaget dan bingung “bagaimana bisa dia berada di ruangan tersebut secara tiba-tiba, perasaan sebelumnya ruangan ini tidak begini?” Pada video prank viral, terdapat target prank yang malu-malu mau izin keluar dari meeting, bahkan ada yang memilih masuk lagi ke toilet sampai akhirnya diminta keluar oleh pembuat prank.

Berdasarkan studi yang Bang Roy baca, video prank itu terbagi jadi dua jenis; yaitu “prank” di luar batas perilaku kewajaran dan merugikan orang  lain;  dan  “prank”  di  ambang  batas  perilaku  kewajaran tanpa  merugikan  orang  lain.  

Tujuan  pelaku membuat  konten video prank berdasarkan studi di atas antara lain keinginan untuk membuat konten hiburan, mengasah kreativitas, dan memperoleh keuntungan finansial. Subjek dalam penelitian tersebut antara lain tiga YouTuber asal DKI Jakarta dan provinsi Jawa Tengah yang pernah membuat konten prank.

Latar belakang studi tersebut adalah persepsi masyarakat yang menilai bahwa konten video prank banyak  menimbulkan kerugian baik yang bersifat materiil seperti uang dan barang maupun yang bersifat immateriil seperti trauma dan ketidakpercayaan terhadap sesuatu.

Mengutip dari Linkr Education, YouTube pernah bilang, “Video prank telah menjadi bagian dari budaya video online sejak awal. Kami juga memiliki kebijakan ketat yang melarang perilaku salah di YouTube. Kami menegakkan kebijakan ini dengan komunitas kami di YouTube.”

Konten video prank mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain, serta berusaha untuk membelokkan dan mendistorsi kenyataan. Kalau video prank dengan konsep yang salah (misalnya KDRT) dinormalisasi, orang-orang akan menganggapnya wajar, lalu menirunya dan membuat konten yang sama.

Syukur waktu ada artis yang bikin konten video prank dengan cara bikin laporan KDRT palsu, masyarakat banyak yang menolak dan meng-cancel artis tersebut. Banyak banget kok cara bikin konsep prank yang bagus. Yang penting tetap mencoba dan terus berkarya, Civs!

BACA JUGA: 3 KAMERA 4 JUTAAN BUAT FOTOGRAFER DAN VIDEOGRAFER DI MUSIM NIKAHAN

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Bang Roy

Bang Roy