Esensi

STOP KHAWATIRKAN CITAYAM, ABG JAKARTA DI BALI LEBIH MERESAHKAN!

Fenomena ramainya anak-anak Citayam, Depok, dan Bojong Gede di Dukuh Atas menuai banyak pro dan kontra. Ada yang bilang terganggu karena gerombolan anak muda dengan style fesyen nyentriknya ini bikin kawasan tersebut rame. Tapi, dibanding mereka ternyata anak muda Jakarta yang liburan ke Bali lebih meresahkan lagi.

title

FROYONION.COM - Fenomena anak-anak Citayam, Bojong Gede, dan Depok yang jauh-jauh main ke kawasan Sudirman udah nggak asing lagi buat kita. Datang beramai-ramai dengan penampilan nyentrik membuat kehadiran mereka banyak dilirik orang. 

Bahkan saking nyentriknya penampilan mereka, muncul sebutan Citayam Fashion Week. Beberapa anak muda yang berhasil viral akibat video wawancara yang dibuat oleh para konten kreator juga kecipratan rezeki. 

Seperti Jeje ‘Slebew’ yang dibilang mirip sama Fuji, diundang wawancara sana-sini sampe Roy alias pacarnya Jeje yang ditawarin beasiswa sama Pak Sandiaga Uno. Walaupun akhirnya beasiswanya ditolak dengan alasan pengen kerja aja, tapi ternyata fenomena ‘ABG Citayam’ ada baiknya juga. 

Di samping itu, ada pula orang yang bilang kalo kehadiran tongkrongan mereka di Dukuh Atas cukup meresahkan. Kawasan yang dikenal elite yang dulunya sepi ini, tiba-tiba jadi rame banget. 

Pada Jumat lalu (8/7), tim Froyonion sempet mampir ke kawasan Dukuh Atas. Setelah ngobrol sama beberapa anak-anak muda yang nongkrong di sana, kebanyakan hanya pengen cari tempat tongkrongan baru. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar yang sepertinya banyak terpengaruh sama media sosial. 

Kami juga sempet ngobrol sama warga sekitar tentang fenomena ‘ABG Citayam’ ini. Mereka berpendapat kalo kehadiran anak-anak muda di kawasan Dukuh Atas ternyata nggak terlalu mengganggu. Karena balik lagi ke tujuan mereka yang cuma mau nongkrong. 

Beda lagi nih kalo ngebahas tentang wisatawan lokal yang liburan ke Bali. 

Keresahan serupa juga dirasakan sama warga Bali saat perjalanan domestik kembali dibuka. Waktu Covid-19 lagi tinggi-tingginya, kita semua menyaksikan bagaimana sektor pariwisata di Bali kesulitan. Tidak ada wisatawan baik lokal maupun internasional yang bisa masuk akibat pembatasan perjalanan. 

Setelah kurang lebih dua tahun nggak bisa ke mana-mana, sekarang seperti saat yang tepat untuk menyalurkan rasa kangen liburan sambil menikmati pantai Bali. Bahkan bukan cuma buat liburan, kerja pun bisa dibawa ke Bali sampe muncul tren work from Bali (WFB). 

Seneng sih antusiasmenya naik, tapi ternyata terlalu bersemangat juga nggak baik yah. 

BACA JUGA: APA SIH BEDANYA 'STYLE' DAN 'LOOK' DALAM FASHION?

Seperti ABG Citayam yang bergerombol dan jadi pusat perhatian, ABG Jakarta yang bergerombol dengan outfit kece juga jadi perhatian nih, Civs. Sekedar bergerombol nongkrong aja sih nggak masalah ya. Namun ternyata ramenya Bali sama ABG Jakarta juga menimbulkan keresahan. 

Froyonion.com sempet ngobrol sama Laksmi, warga Bali yang resah sama fenomena ini. Pasalnya, upacara melukat yang diperuntukkan untuk menyucikan diri malah kehilangan esensinya saat dicoba sama anak-anak muda yang kurang bertanggung jawab ini. 

“Dari pengalaman bapakku yang sering kedatangan orang untuk melukat, ada beberapa kejadian saat wisatawan lokal yang biasanya anak muda Jakarta kurang sopan selama jalannya upacara. Ada juga yang melukat hanya untuk konten,” kata Laksmi saat ditanya Froyonion tentang maksud keresahannya. 

Kalo udah sampe menunjukkan perilaku yang nggak sopan dan kurang menghormati adat istiadat lokal, jelas lebih meresahkan ya dibanding nongkrong rame-rame dengan outfit nyentrik. 

Saran aja nih, walaupun sama-sama dari Indonesia kita tetep harus bisa menghormati budaya lokal tempat kita liburan. Terutama kalo lo udah tahu tempat itu masih kentel sama adat istiadat dan lo sengaja pengen ikutan upacara adat mereka, jaga sikap itu udah bare minimum, Civs. (*/) 

BACA JUGA: PENGKATEGORIAN CEWEK KUE, MAMBA, DAN BUMI ITU BUKAN STYLE FESYEN

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.