Esensi

POTENSI BANTUAN MANTAN YANG NGGAK KEPIKIR AMA BANYAK ORANG

Jangan tergesa-gesa marah. Ingat, Civs, marah hanya akan memperkeruh keadaan, bukan solusi pertikaian. Coba teliti terlebih dahulu duduk perkaranya. Ajakin pacar lo bertemu dan ngobrol baik-baik, jangan malah lo maki-maki karena prasangka lo yang kadang banyak salahnya.

title

FROYONION.COMKetika nongkrong atau nongki dengan beberapa teman di salah satu kedai, gue dicurhatin salah satu temen gue. Nah, biasanya, temen gue ini selalu bawa ceweknya setiap nongki. Namun, malam itu dia sendiri. Sebagai teman dekat, gue pun bertanya kenapa malam itu ceweknya nggak ikut.

“Udah nyampah, Bro,” jawabnya.

Gue paham. Istilah ‘sampah’ adalah istilah untuk menganalogikan kata mantan. Di tongkrongan lo juga gitu, Civs? Dari situlah, melalui tulisan ini, gue ingin mengingatkan dia kalau gak semua mantan itu sampah. Mantan juga manusia. Mantan juga punya hak untuk lo kasih dan sayangi.

Kata “mantan” tentunya tidak asing lagi bagi kalangan anak muda. Mantan adalah istilah untuk menyebut pacar dalam hubungan yang sudah putus. Kalian setuju nggak sih, kalau mantan adalah sesuatu yang tidak berguna sama sekali? Kalo gue nggak setuju. Ini beberapa alasan gue kalau mantan masih berpotensi berguna untuk selanjutnya.

1. Bantuan Saat Mendesak

Dalam hidup kan tidak boleh keterlaluan membenci, apalagi sampai phobia. Jangan sampai, Civs. Gak baik untuk masa depan kalau terus-terusan dendam dan benci pada orang, terlebih mantan. Toh, lo juga kaga bakalan tahu nasib lo ke depannya gimana, kan? Bagaimana kalau lo tiba-tiba butuh mantan karena alasan pekerjaan, karir, dan lain sebagainya? Sedang kau terlalu membenci mantan lo.

Bagaimana perasaan lo? Malu pasti. Nasib baik bila mantan lo mau membantu. Tapi kalau enggan, siapa yang salah? Mantan lo? Ya enggak lah, kan lo sia-siakan. Terlebih, pasca putus lo panas-panasin dengan foto lo sedang berduaan dengan cewek lain, di pantai kek, di mall kek, dan lain-lain.

BACA JUGA: CARA MENGHINDARI GODAAN ‘JATAH MANTAN’

2. (Potensi) Utang Uang Jajan

Selain membantu saat terdesak seperti di atas, mantan juga dapat lo utangin bila uang jajan bulanan lo habis. Coba deh, bayangin. Utang bagi anak muda adalah suatu harga diri. Iya nggak sih? Gue kalo utang pasti milih-milih, Bro. Gue musti utang ke orang yang gue yakini dia punya kedekatan empiris dengan gue. Salah satu orang tersebut adalah mantan. Artinya, salah satu pilihan gue saat kehabisan uang jajan adalah dengan utang mantan. Lo kalau menjalin hubungan dengan seorang pastinya semua adalah milik bersama, kan? Nah, gue pun begitu.

Lo kalo udah mutusin pacar, jangan tambah dijauhi, tapi lanjutin dengan jalinan pertemanan. Apa salahnya juga kan seperti itu? Kalau mantan lo nggak mau yaudah, yang penting lo udah berusaha untuk tidak saling bermusuhan. Lagian, apa sih manfaatnya musuhan? Kan gak ada juga. Toh, jika sama-sama legawanya juga akan baik-baik saja.

Kalau sudah bisa seperti itu, semuanya akan baik-baik saja. Saling rela. Nah, jika suatu saat uang jajan lo habis, mantan bisa dijadikan salah satu pilihan untuk diutangi. Bukan begitu, Civs? 

3. (Potensi) Lo Ajakin Balikan

Potensi ini agaknya agak-agak kontradiktif, Civs, wkwk. Tapi gak papa, kan bisa terjadi. Jadi, buat lo yang baru putus dan kesulitan cari pasangan, kembali pada mantan adalah pilihan. Namanya orang baru putus, Civs, sisa-sisa rasa pastinya masih ada. Pada saat seperti itu, jangan sampai lo mendamprat-damprat pacar. Udah didamprat, nyesel, tambah nyesek, kan sayang.

Banyak sekali temen-temen gue yang seperti itu. Mau ngajakin balikan, tapi pacarnya udah kesumat marah duluan karena dampratan. Maka dari itu, jika lo barusan putus, jangan tergesa-gesa nyalahin pacar lo. Jangan tergesa-gesa marah. Ingat, Civs, marah hanya akan memperkeruh keadaan, bukan solusi pertikaian. Coba teliti terlebih dahulu duduk perkaranya. Ajakin pacar lo bertemu dan ngobrol baik-baik, jangan malah lo maki-maki karena prasangka lo yang kadang banyak salahnya.

Itulah beberapa alasan gue dalam membantah paradigma bahwa mantan itu sampah. Mungkin bukan mantan yang sampah, tapi tulisan gue yang sampah, Civs. Gue mohon maaf sebesar-besarnya bila argumen saya terlalu nggak masuk akal. Barusan gue tau bahwa Froyonion sangat berbaik hati untuk menayangkan tulisan saya tentang aktivis kemarin. Gue sangat berterima kasih kepada redaktur yang berkenan meng-upload tulisan gue. 

Salam takzim dan hormat kepada redaktur. Semoga semua yang terlibat senantiasanya dirahmati Tuhan. Selamat menikmati, Civs.

BACA JUGA: BERTEMAN DENGAN MANTAN, BISA KOK, TAPI…

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Aqib Khoirrunnuha

Penulis buku Mata Ibu (kumpulan Cerpen) dan Paradoksikal Hikmah (kumpulan esai), murid semesta, dan pemulung kata-kata. Berdomisili di Jogja, di Pondok Pesantren Kreatif Baitul Kilmah asuhan Kiai Aguk Irawan Mn.