Esensi

PILIH MANA? UNIVERSITAS TOP TAPI BUKAN JURUSAN IMPIAN ATAU JURUSAN IMPIAN TAPI UNIVERSITAS BIASA AJA?

Pasti bingung banget kan kalau dihadapkan dengan pilihan antara universitas atau jurusan? Harus pilih yang mana ya kira-kira? Mari kita bahas.

title

FROYONION.COM - Menentukan universitas dan jurusan yang kita minati merupakan langkah awal untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi. Setiap orang pasti punya yang namanya kampus impian dan jurusan yang diminati, tapi apa semua orang mendapatkan kesempatan untuk memiliki keduanya? Tentu saja tidak.

Tidak semua orang memiliki keberuntungan untuk mendapat universitas dan jurusan impian mereka, ada yang pengen dapat universitasnya dan yang lain gak peduli nama universitas yang penting jurusan sesuai aja lah. Sebenernya pilih yang mana sih ambil jurusan yang sesuai minat apa universitas aja yang penting top ten? Semua keputusan ada di tangan kalian ya. 

Sebelum membahas mengenai pendapat dari mayoritas kita akan membahas terlebih dahulu mengapa orang cenderung tertarik dengan universitas top ten. Pertama jelas saja karena mereka memiliki ambisi dan merasa bangga apabila bisa lolos dari universitas bergengsi, yang kedua adalah pemikiran dengan menjadi lulusan dari universitas top akan membuat mereka mudah mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.

Mengutip sejumlah saran yang terdapat di Quora sebagian banyak dari mereka menjawab jurusan yang diminati, dengan alasan pengaruh jurusan yang diambil lebih banyak daripada pengaruh dari nama universitas. 

Ada juga yang berpendapat bahwa yang penting adalah pengembangan diri yang dimiliki setiap orang, tidak peduli dari universitas mana jika dia memiliki pengembangan diri yang bagus maka akan dapat bersaing dengan lulusan dari universitas bereputasi tinggi. Ada pula yang mengatakan bahwa universitas yang bagus tidak akan ada artinya dan hanya menjadi sebatas nama dalam ijazah. 

Namun, ada juga beberapa orang yang memilih universitas ternama dengan alasan mudah mendapat pekerjaan, karena kenyataannya memang ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan kandidatnya merupakan lulusan universitas dengan reputasi tinggi. 

Sebenarnya keduanya sama-sama penting, tetapi jika dihadapkan pilihan tersebut saya akan memilih jurusan. Saya setuju dengan pendapat mayoritas bahwa jurusan yang diminati itu penting, dalam hal ini bukan berarti saya tidak setuju jika universitas dengan reputasi tinggi tidak berdampak banyak untuk mahasiswanya, karena dari universitas dengan reputasi tinggi ada berbagai kemudahan yang bisa  didapatkan seperti akses pendidikan, fasilitas yang diberikan universitas untuk menunjang kegiatan belajar mahasiswanya, dan mungkin juga kemudahan dalam mencari pekerjaan setelah lulus.

Dengan semua kemudahan itu saya akan tetap memilih jurusan karena kuliah selama 3-4 tahun bukanlah hal yang singkat. Kuliah juga tidaklah mudah seperti sekolah-sekolah sebelumnya, karena kesulitan itu tidak hanya dari segi tugas tetapi juga lingkungan dan pertemanan di dalam dunia perkuliahan. Kalau kita memilih jurusan yang gak diminati pasti akan terasa lebih sulit untuk menjalaninya. 

Lagipula dalam menjalani perkuliahan kita akan lebih sering berinteraksi dengan jurusan bukannya universitas, maksudnya adalah saat menjalani studi waktu kita sebagian besar akan untuk jurusan bukannya membahas mengenai universitas. Sehingga jika menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak disenangi bukanlah hal yang mudah. 

Sementara untuk kemudahan dalam mencari pekerjaan setelah lulus mungkin ada benarnya, tetapi sebagai mahasiswa dari kampus yang reputasinya tidak begitu tinggi kita bisa mengasah pengalaman dan skill yang kita miliki dengan berbagai kegiatan di luar perkuliahan. 

Seperti mengikuti magang, volunteer, dan kegiatan lain yang bisa menambah nilai kita dihadapan recruiter. Hal ini bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan di era digital dengan berbagai kemudahannya untuk mendapatkan informasi.

Jurusan di universitas satu dengan yang lain tidaklah sama, bisa saja jurusan di universitas yang tidak top itu merupakan jurusan terbaik di universitas tersebut, berbeda dengan jurusan yang sebenarnya biasa saja namun karena dari kampus bergengsi sehingga terlihat seperti sangat menarik dengan dalih “yang penting kampus top three”.

Tidak sedikit juga orang yang memilih untuk melakukan tes ulang untuk kembali memilih jurusan yang mereka inginkan, karena kuliah di universitas yang ternama ternyata membuat mereka merasa salah memilih jurusan dan tidak mampu melanjutkan jurusan di universitas yang mereka inginkan. 

Dalam dunia kerja pada saat ini lebih mengutamakan skill dan pengalaman yang dimiliki, jadi walaupun dari universitas dengan reputasi tinggi tetapi tidak punya skill akan membuat para lulusan  sulit mendapatkan pekerjaan. 

Untuk mengandalkan nama universitas saja saya rasa kurang cukup, kemampuan yang kita miliki murni tanggung jawab kita pribadi tidak ada hubungannya dengan universitas. 

Kuliah juga bukan ajang untuk pamer almet mana yang paling bagus karena pada dasarnya semua tergantung diri kita masing-masing, tetapi perlu digaris bawahi bahwa pemilihan jurusan yang diinginkan harus mempertimbnagkan banyak hal, seperti prospek kerja, gaji yang akan didapat, dan apakah lapangan pekerjaan tersedia. 

Setelah selesai menjalani pendidikan perkuliahan tujuan selanjutnya adalah dunia pekerjaan, sehingga mempertimbangkan banyak hal juga sama pentingnya. Jika jurusan tersebut tidak mempunyai peluang kerja di masa depan hal itu mungkin akan menimbulkan penyesalan ke depannya.

Kita harus bisa mempertanggungjawabkan pilihan kita untuk itu pilih dengan bijak apa yang akan kalian ambil. Ada salah satu kutipan dari Pidi Baiq yang membuat saya semakin yakin untuk memilih jurusan yang saya minati daripada universitas bereputasi tinggi dengan jurusan yang tidak saya sukai.

“Bukan nama kampusmu yang harus kamu junjung, tetapi ilmu pengetahuannya yang harus kau sebarkan.” (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Yuvita Mulya

Penulis lepas