Esensi

KOTA LAMA BANYUMAS: KEMBARAN MALIOBORO YANG TERSEMBUNYI

Kota Lama Banyumas menjadi spot hidden gem baru yang bakal menyaingi Malioboro, Yogyakarta. Kok bisa? Kota tersebut turut menyimpan banyak keindahan. Simak selengkapnya di sini.

title

FROYONION.COMPada momen lebaran 2024, untuk sekian kalinya penulis kembali mudik ke Banyumas, Jawa Tengah. Bukan cuma temu kangen ke kota asal makanan mendoan hingga bahasa Ngapak yang unik, penulis penasaran berkunjung ke Kota Lama Banyumas yang tampil persis seperti jalanan Malioboro, Yogyakarta.

Dari jalan biasa menjadi pedestrian istimewa. Kota Lama Banyumas mendiami dua jalan, Jalan Mruyung dan Jalan Pungkuran yang dikelilingi bangunan tua peninggalan abad ke-18. Ornamen-ornamen indah, bangku yang tertata rapi, dan lampu jalan bermotif ayam puger menghadirkan suasana baru yang lebih menarik.

Letaknya memang agak tersembunyi. Terbilang mudah mencapai destinasi wisata yang baru diresmikan awal 2024 ini. Akses masuk diperoleh dari Jalan Jenderal Gatot Soebroto di sisi timur, Jalan Kulon dari sisi barat, dan di sisi selatan bisa dicapai dari kompleks Pendopo Si Panji atau kantor Kecamatan Banyumas.

BACA JUGA: KEDAI RUKUN YAKARTA: NIKMATNYA SANTAP KULINER KHAS JOGJA DI TENGAH-TENGAH IBUKOTA

Sesampai di sana, rasa penasaran penulis terobati dengan suasana jalan lengkap dengan area pedestrian yang rapi. Berbeda dari 7 tahun silam, penulis masih ingat jalanan di sini masih tampak sederhana dengan rumput serta ilalang yang memenuhi sekitar jalan.

Destinasi wisata ini memang belum dipenuhi oleh wisatawan. Beberapa bulan semenjak diresmikan, Kota Lama Banyumas masih senantiasa bebenah menyajikan loka wisata yang menarik pengunjung. Mulai dari ragam kedai kuliner hingga atraksi kesenian lokal.

Lewat tulisan di bawah ini semoga bisa memicu rasa penasaran kalian untuk berkesempatan datang ke Kota Lama Banyumas. Kira-kira ada apa saja, ya?

JALAN MRUYUNG: DARI TOKO BATIK HINGGA MAKAM BERUSIA RATUSAN TAHUN

Kota Banyumas
Makam Panembahan Mbah Mruyung yang berlokasi di Jalan Mruyung, Kota Lama Banyumas. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Terbentang dari arah barat ke timur, Jalan Mruyung merupakan salah satu jalan penting di kawasan Kota Lama Banyumas. Jika kalian kebetulan sedang berada di paling ujung sisi timur, terdapat rumah batik legendaris yang tak diragukan pamornya.

Namanya adalah Rumah Batik Hadi Priyanto. Beroperasi sejak tahun 1957, toko batik ini kini dipegang oleh generasi ketiga yaitu Slamet Hadi Priyanto dan memiliki 30 pegawai. Ternyata, mesin pintal manual yang terdiri dari 3.600 benang masih digunakan hingga saat ini.

BACA JUGA: PUKIS KOTABARU, VIRAL KARENA BAR-BAR

Geliat industri batik di Banyumas terjadi antara tahun 1910 - 1920. Batik pertama yang diproduksi di Banyumas didirikan oleh saudagar asal Tionghoa bernama Ong Keng Saey pada tahun 1800-an. Adapun Rumah Batik Hadi Priyanto menjadi saksi perkembangan batik Banyumas yang semakin terkenal.

"Keluarga pembatik di Banyumas kebanyakan adalah marga Ong namun ada marga lain yang juga sukses dengan Batik seperti keluarga Tjhie dan Kho," ujar Jatmiko Wicaksono, Founder Banjoemas History and Heritage Community (BHHC).

Selain menggunakan pencetakan dan penggambaran motif melalui teknik cap, teknik canting juga masih dilestarikan untuk menghasilkan batik Banyumas yang berciri khas warna gelap serta motif hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Banyumas
Pengunjung dapat menyewa dokar atau sepeda listrik dengan tarif yang bervariasi. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Di seberang terdapat makam Panembahan Mbah Mruyung, sebuah pemakaman kuno yang disinyalir sebagai asal muasal penamaan Jalan Mruyung, Desa Sudagaran, Banyumas. Konon usia makam tersebut sudah sangat lampau, mencapai ratusan tahun.

Menempati sebuah lahan yang kini tertutupi oleh tembok beton perpaduan warna hijau dan putih, area pemakaman ini juga menjadi daya tarik wisatawan yang sedang berkunjung ke kawasan Kota Lama Banyumas. 

Meski sebuah pemakaman, tetapi sisi depan selalu dipenuhi wisatawan yang sedang menjelajah setiap sudut Kota Lama Banyumas yang kini semakin nyaman dengan fasilitas pedestrian lengkap dengan fitur guiding block sebagai penunjuk jalan bagi teman netra.

MENIKMATI PESONA OLD CHINA TOWN DI JALAN PUNGKURAN 

Kota Lama Banyumas
Pesona Klenteng Boen Tek Bio, Kota Lama Banyumas. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Di Jalan Pungkuran, suasana pecinan peninggalan saudagar asal Tionghoa yang mendiami awal abad ke-19 sangat terasa. Pasalnya, dari sisi utara terdapat Klenteng Boen Tek Bio dan di pertemuan Jalan Mruyung, ada bangunan eks pendopo milik Tjoen A Hwee yang kini disulap jadi kafe dan penginapan Roti Mruyung.

Klenteng Boen Tek Bio didirikan pada abad ke-18 dan secara harfiah berarti rumah ibadah untuk mendidik kebajikan. Beralamat di Jalan Pungkuran nomor 790, klenteng ini menaungi 3 ajaran yang dikenal sebagai Tri Dharma yaitu agama Buddha, Tao, dan Khonghucu. Hebatnya, semua berjalan dengan baik dan harmonis.

Tak jauh dari Klenteng Boen Tek Bio, penulis melihat sebuah rumah besar yang ternyata menjadi kedai kuliner dengan julukan Yammie 1001. Dari informasi yang diperoleh, kedai ini menyajikan menu yammie dengan rasa yang otentik, ditambah suasana jadul yang begitu kental.

Kedai Yammie 1001 Banyumas
Kedai Yammie 1001 yang menempati bangunan tua dengan desain oriental. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Semua terjamin halal dari segi penggunaan bahan baku hingga peralatan masak. Sehingga kalian dapat nyaman menikmati hangatnya semangkok yammie sembari mengabadikan momen di sebuah rumah yang diketahui milik keluarga keturunan Tionghoa.

Puas melihat klenteng dan menikmati yammie, jangan lupa berfoto ria dengan latar belakang bangunan kuno yang instagrammable. Tak ada aturan khusus dalam mengabadikan momen. Jika membawa kendaraan, pastikan parkir di lahan parkir yang tersedia. Bercengkerama dengan penduduk setempat juga jadi pengalaman yang mengesankan.

Roti Mruyung Banyumas
Sisi luar bangunan Roti Mruyung yang semakin memberikan suasana khas pecinan lama. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Sekarang waktunya ke Roti Mruyung. Menempati eks bangunan pendopo milik Tjoen A Hwee yang berdiri sejak ratusan tahun lalu, di sini kalian dapat wisata kuliner dan menginap dengan pemandangan suasana bangunan lawas.

Menu makanan yang ditawarkan bervariasi. Ada menu tradisional seperti mendoan, aneka bakmi, dan nasi goreng, hingga ragam menu chinese food yang menggugah selera serta kudapan roti dan kopi yang siap memanjakan pencinta kuliner. Soal harga juga ramah di kantong.

Jadi, sudah siap kalian mengarungi pesona tersembunyi Kota Lama Banyumas? (*/)

BACA JUGA: MANTUL! LESTARIKAN MUSIK TRADISIONAL, MUDA-MUDI ASAL BANYUMAS GELAR ‘GLADHEN KARAWITAN MALAM REBO LEGI’

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas