In Depth

GAYA HIDUP DERMAWAN KAYAK TIKTOKERS, STUDI BILANG BISA BIKIN PANJANG UMUR!

Setiap orang pasti ingin berbuat baik, entah itu rajin berbagi ataupun cara lain. Buat memotivasi, nih ada studi yang bilang kalau kebiasaan hidup dermawan itu bisa bikin umur panjang.

title

FROYONION.COM - Konsep untuk saling berbagi dan membntu orang lain mungkin menjadi satu tabiat yang cukup populer di kalangan anak Indonesia. Sikap dermawan ini, biasanya bakal diberikan kepada orang spesial ataupun yang terdekat di antara kita. 

Di TikTok pun, kita mengenal banyak content creator yang sehari-hari gemar berbagi, seolah-olah duitnya unlimited. Sebut saja beberapa di antaranya seperti akun @williesalim; @Iben_ma; @ivanlafofficial; dan masih banyak lagi. 

Kalau dilihat dari konten-konten mereka, biasanya seperti tidak ada penyesalan diraut wajahnya meski menghabiskan ratusan ribu rupiah untuk berbagi. Ya memang, mereka mungkin mendapat exposure dan keuntungan dari konten yang dibuat.

Tapi ternyata, ada keuntungan lain yang bisa didapat dengan mengadopsi konsep menjadi orang yang dermawan ini. Secara langsung bisa memberi keuntungan lain bagi tubuh individu yang memiliki kebiasaan hidup saling berbagi ini. 

Menjadi orang yang murah hati itu bisa membuat kalian menjadi berumur panjang. Banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan untuk secara efektif menstimulasi hal tersebut. Misalnya dengan rajin mentraktir teman-teman di sekitar, hingga nggak pelit dengan uang yang kalian miliki (tapi bukan boros ya!). 

BACA JUGA: MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DENGAN 5 APLIKASI MINDFULNESS TERBAIK

Nah, efek antara hidup yang terbiasa berbagi dengan umur panjang ini ditemukan melalui sebuah penelitian dan studi yang diterbitkan Proceedings of the National Academy of Science

Penelitian ini dirilis pada 31 Agustus 2020 oleh beberapa ilmuwan, seperti Tobias Vogt, Fanny Kluge dan Ronald Lee. Pengujian terhaddap hasil penelitian social sciences ini dilakukan di University of Costa Rica. 

Secara garis besar, para peneliti mencoba menguji manfaat kesehatan dengan melihat tingkat populasi warga di 34 negara. Hubungan tersebut tentunya dilihat juga dari ukuran kemurahan hati dan nilai pemberian sehari-hari publik dari negara yang diuji tersebut. 

Hasilnya secara umum, kemurahan hati menegasikan tingginya tingkat kematian nasional yang dicatat. Sebaliknya, negara dengan orang-orang yang dermawan itu justru cenderung lebih punya umur panjang. 

Peneliti menemukan Prancis dan Jepang sebagai negara dengan risiko kematian terendah. Salah satu faktor penunjangnya, bisa dilihat dari rata-rata transfer kekayaan individu yang tinggi di kisaran 68-69 persen dari pendapatan seumur hidup mereka. 

Sementara kebalikan dari temuan itu. Negara seperti Cina dan Turki justru punya tingkat kematian yang lebih tinggi. Faktor menariknya, negara tersebut memiliki hanya 44-48 persen transfer kekayaan dari seluruh pendapatan seumur hidupnya. 

Salah satu dasar pemikiran yang dikutip dalam studi ini ialah apa yang dikemukakan oleh John Helliwell, seorang profesor di University of British Columbia. Dia menyatakan jika perilaku muraha hati sangat berkaitan dengan rasa kebahagiaan seseorang.

BACA JUGA: INGIN JADI TEMAN CURHAT YANG BAIK? HINDARI 4 KEBIASAAN INI

Tentunya, pengalaman itu juga termasuk rasa saling menghormati, kepercayaan, dan rasa kebersamaan. Dengan adanya ketiga perasaan tersebut, biasanya orang yang berbahagia cenderung akan lebih sehat. 

HUBUNGAN SOSIAL

Kehidupan sehari-hari setiap individu sangat bergantung paada hubungan sosial yang dibangunnya. Mulai dari keluarga hingga ke komunitas di tengah masyarakat dan budaya, faktor ini menjadi salah satu hal yang penting dalam memengaruhi keberlangsungan hidup. 

Dari penelitian tersebut, diungkapkan jika angka kematian bisa meningkat hingga 25% lebih tinggi bagi mereka individu yang seringkali terisolasi dari kehidupan sosial. 

Sebenarnya, masalah isolasi sosial ini cukup banyak terjadi di berbagai negara besar di dunia. Misalnya, kata penelitian tersebut, apa yang terjadi di Amerika Serikat terdapat 28% orang dewasa yang hidup tua sendiri. Hanya ada 20% penduduk di negeri paman sam itu yang hidup dalam rumah tangga lintas generasi. 

Menjadi dermawan artinya bukan hanya sebetas materi dan memberi uang doang sebenarnya. Lebih jauh, mereka yang punya keterhubungan sosial yang kuat juga menjadi salah satu bagian dari gaya hidup murah hati.

Spanyol, negara yang memang tidak sekaya Amerika Serikat, tapi ternyata tingkat kematiannya lebih rendah dibandingkan negara tersebut. Mereka memiliki perspektif yang cukup kuat tentang gaya hidup sosial ini. 

Bagi mereka orang-orang yang tinggal di Spanyol, bukan hal yang umum meninggalkan kota kelahirannya. 

Biasanya, mereka akan menghabiskan waktu dari lahir hingga masa tua di kota pertama yang ditinggalinya. Perspektif ini tentunya sangat jauh dari materi ekonomi, tapi cara hidup orang Spanyol ini menjadi bagian yang memperkuat kehidupan sosial.

BACA JUGA: 5 ALASAN LOGIS KENAPA LO SEBAIKNYA KURANGI MEMINTA MAAF BERLEBIHAN

Bagaimana caranya? Mereka besar dan tumbuh di generasi sekitarnya secara utuh sehingga apa yang dilakukan tidak terhenti pada saat dirinya berakhir. 

JADI GENEROUS

Sikap murah hati dan dermawan sebenarnya membuat kalian bisa sangat dihargai dalam kehidupan. Bukan cuma sekedar memberi tanpa pamrih doang sebenarnya, tapi dengan jadi dermawan kita biasanya juga belajar untuk pengembangan diri supaya jadi lebih baik. 

Greater Good Science Center dari UC Berkeley pernah menerbitkan sebuah white paper pada 2018 yang mengulas tentang teknik ilmiah untuk menjadi orang yang murah hati (generosity). 

Menurutnya, generosity menjadi dasar bukan hanya dari pengembangan diri setiap individu. Sikap ini terus bergerak mengikuti perkembangan biologis ataupun perjalanan sejarah. 

Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kedermawanan seseorang, seperti: 

  • Empati dan belas kasih
  • Perasaan emosi
  • Kepribadian
  • Moral dan nilai diri
  • Jenis kelamin
  • Role model
  • Faktor keimanan
  • Identitas

Semua faktor itu sangat bergantung pada bagaimana kita menempatkan diri untuk bersikap. Keseluruhannya dikategorikan sebagai individual factors yang memengaruhi rasa kedermawanan kalian. Semakin tajam f aktor tersebut, maka ada kecenderungan kalian menjadi orang yang lebih dermawan bagi yang lain.

Tapi di luar itu semua, terdapat banyak sekali faktor eksternal yang memengaruhi pemikiran setiap individu untuk menjadi orang yang murah hati. Mulai dari komunitas kita berdiri, kultur dan kebiasaan, hingga bagaimana kehidupan sosial kita berpengaruh. 

Jadi, kesimpulan dari semua ulasan ini sebenarnya bisa menjadi motivasi kita untuk hidup lebih peka dan peduli dengan sekitar. Masa TikTokers doang yang doyan hidup saling berbagi. Cobain saja gaya hidup dermawan ini deh kalau bisa. Pasti banyak nilai positif yang bisa kalian ambil! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Michael Josua

Cuma mantan wartawan yang sekarang hijrah jadi pekerja kantoran, suka motret sama nulis. Udah itu aja, sih!