
Menggunakan jasa wedding organizer memang menjadi pilihan tepat bagi orang yang sibuk. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang harus kita ketahui sebelum menggunakan jasa wedding organizer.
FROYONION.COM – Saat ini, dibandingkan menyelenggarakannya sendiri, pasangan pengantin umumnya lebih memilih menggunakan jasa wedding organizer untuk menyelenggarakan acara resepsi pernikahan. Apalagi bagi pasangan pengantin yang begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tak punya banyak waktu untuk mengurus acara tersebut. Wedding organizer memang mengurus segala hal terkait penyelenggaraan acara tersebut. Dari mulai hal yang kecil hingga hal yang besar.
Menggunakan jasa wedding organizer memang membutuhkan biaya tak sedikit. Bahkan, ada juga yang memasang tarif hingga ratusan juta. Namun, sebagai pengganti harga yang tak murah, acara ini ditanggung akan berlangsung dengan sukses. Nah, meskipun demikian, tidak semua pasangan pengantin mengetahui tata cara menggunakan jasa wedding organizer. Berikut 4 hal penting yang harus kita ketahui sebelum menyelenggarakan acara resepsi pernikahan menggunakan jasa wedding organizer.
Sebagian orang Indonesia memang sudah terbiasa ‘ngaret’. Misalnya, bila acara direncanakan diselenggarakan pada pukul 8 pagi, maka tak perlu heran bila waktu dimulainya acara bisa mundur selama beberapa menit atau beberapa jam. Nah, bila menggunakan jasa wedding organizer, kita harus menghindari perilaku ‘ngaret’ tersebut. Dengan kata lain, kita harus tepat waktu.
Pihak wedding organizer sudah menyusun rundown acara yang harus dipatuhi. Misalnya, dalam rundown acara yang disusun pihak wedding organizer, pengantin wanita biasanya dirias dari pukul 04.00 di gedung lokasi pernikahan. Karenanya, pengantin wanita harus berada di lokasi ini dari pukul 04.00.
Nah, calon istri teman penulis telat datang. Akibatnya, tata rias menjadi kurang optimal. Dia menjadi tak terlihat menawan di kursi pengantin. Teman istri penulis ingin di-make up lagi. Namun, ditolak oleh pihak wedding organizer. Sebabnya, durasi waktu untuk make up sudah habis. Nah, berangkat dari titik ini, dapat disimpulkan bahwa telat hanya akan merugikan diri sendiri.
BACA JUGA: PRO KONTRA WEDDING GIFT REGISTRY: JADI BEBAN ATAU MEMUDAHKAN TAMU UNDANGAN?
Contoh lainnya, seorang teman penulis ada yang pernah berkonflik dengan pihak wedding organizer. Teman penulis ingin waktu acara selesai sedikit dilebihkan dari jadwal yang sudah ditetapkan. Sebabnya, ada beberapa temannya yang belum datang. Berdasarkan jadwal, acara selesai pukul 14.00.
Teman penulis ini meminta acara selesai pukul 14.15. Saat temannya datang pada pukul 14.10, mereka tak kebagian makanan hidangan resepsi. Sebabnya, seluruh makanan resepsi sudah dibungkus oleh panitia acara pada pukul 14.00. Berangkat dari titik ini lagi, bila kita ingin jadwal rundown acara yang lebih fleksibel, memang sebaiknya tk menggunakan jasa wedding organizer.
Pihak wedding organizer umumnya memberikan beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh orang yang menggunakan jasanya. Biasanya, tertera di brosur atau diberitahukan oleh pihak wedding organizer. Nah, pahami setiap aturan tersebut dengan baik. Jangan sampai kita berkonflik dengan pihak wedding organizer hanya karena kita tak memahami aturan tersebut. Apalagi berkonflik hingga berujung baku hantam dengan mereka.
Nah, seorang teman penulis lainnya pernah berkonflik dengan pihak wedding organizer karena tak memahami salah satu aturan terkait hiburan dalam acara tersebut. Berdasarkan aturan dari pihak wedding organizer, hiburan di acara resepsi pernikahan hanya boleh diisi oleh organ tunggal saja dan beberapa orang penyanyi saja. Teman penulis ini ternyata mengundang band untuk tampil di acara resepsi pernikahannya.
BACA JUGA: KONSEP INTIMATE WEDDING JADI BARANG MEWAH BUAT ANAK DESA
Band tersebut beranggotakan berapa orang temannya yang pernah sekampus dengannya. Jelas penulis, kehadiran mereka ditolak mentah-mentah oleh pihak wedding organizer. Saat mereka mengeluarkan peralatan musik, beberapa orang dari pihak wedding organizer memberitahu mereka bahwa band dilarang dalam acara ini. Setelah terjadi adu mulut yang cukup menguras emosi, band ini pun akhirnya batal ‘manggung’ di acara tersebut.
Seorang teman penulis lainnya pun mengaku kaget saat ditagih biaya penggantian peralatan makanan yang rusak atau hilang. Dalam acara tersebut, memang cukup banyak piring dan gelas yang pecah. Biaya ini cukup besar, yaitu mencapai satu juta rupiah. Berdasarkan aturan, penyewa memang harus mengganti seluruh peralatan makanan yang rusak atau hilang. Teman penulis ini tak mengetahui ada aturan tersebut.
Setiap wedding organizer sebenarnya memiliki standar acara tersendiri. Sebagai penyewa, kita harus mengikutinya. Nah, terkadang ada beberapa standar acara yang kurang sesuai dengan keinginan kita. Misalnya, dalam hal dekorasi panggung pengantin. Terkadang, ada elemen-elemen dekorasi yang tak sesuai dengan keinginan pengantin.
Ambil contoh, apa yang pernah dialami teman penulis. Teman ini dan calon istrinya ingin menggunakan ungu sebagai warna tirai di belakang pengantin. Bagi mereka, warna ini mencerminkan kesan keanggunan dan keabadian. Namun, warna ini tak ada. Pihak wedding organizer tak memiliki tirai berwarna ungu. Mereka pun tak punya cukup banyak waktu untuk mencari kain berwarna ungu.
Acara pernikahan pun menjadi terkesan kurang personal. Padahal, acara resepsi pernikahan akan dikenang seumur hidup. Berangkat dari titik ini, bila kita ingin acara pernikahan menjadi lebih sesuai dengan keinginan kita, memang sebaiknya meluangkan banyak waktu untuk menyelenggarakan sendiri. Kita bisa menata seluruh elemen dekorasi sesuai dengan keinginan kita. Dari muial elemen dekorasi yang kecil hingga yang besar.
Itulah, 3 hal penting yang harus kita ketahui bila ingin menyelenggarakan pernikahan menggunakan jasa wedding organizer. Orang umumnya memandang menggunakan jasa wedding organizer memudahkan menyelenggarakan acara resepsi pernikahan. Kita tak perlu riweuh sama sekali. Namun, kenyataannya tak demikian. Ada juga sisi tak nyamannya dari menggunakan jasa ini yang harus dirasakan penyewa. (*/)