Design

MELEK KONDISI EMOSI, FINDER 5 DKV UPI RAYAKAN DIES NATALIS DENGAN TEMA TAK BIASA

Perayaan dies natalis biasanya pakai tema yang meriah dan fun. Tapi DKV UPI malah milih tema soal kesedihan.

title

FROYONION.COM - Setiap insan manusia pasti pernah berada dalam fase terburuk atau paling tidak akan mengalami fase terendah dalam hidupnya. Hal itu yang coba diingatkan oleh mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Lewat program FINDER, masyarakat umum se-Bandung Raya atau bahkan se-Indonesia diharapkan bisa melek kondisi emosi dalam diri. Kegiatan yang jadi rangkaian Dies Natalis ke-5 DKV UPI ini nyatanya memiliki pesan mendalam.

Dikatakan Ketua Pelaksana FINDER 5, Arsel, acara yang dipimpinnya ini pilih tema Gamalara. Menurutnya, Gamalara ini hasil pemikiran dirinya bareng tim yang artinya itu 'Menyuarakan Kesedihan'.

Sempet mikir juga, kenapa kesedihan itu harus disuarakan? Dan ternyata Arsel punya jawabannya. Kata dia, waktu kesedihan itu diungkapkan dan disuarakan harapannya proses pertumbuhan bisa terus muncul dari diri setiap orang.

Itu juga diamini oleh salah satu panitia FINDER 5, Zani. Dia bilang, bahwa manusia itu nggak akan lepas dari kegagalan dan kegagalan itulah yang bikin manusia tumbuh.

"Gamalara sendiri sebenarnya dari patokan konsep, terus kita breakdown, dari filosofi Yunani, Jawa, semuanya kita breakdown dan akhirnya kita ambil sub judul Gamalara, yang artinya Gama menyerukan dan Lara kesedihan, jadi menyuarakan kesedihan supaya tidak sedih lagi," kata Arsel waktu ketemu tim Froyonion.com di UPI, 14 Maret 2023.

FIVE STAGES OF GRIEFS

Usut punya usut, Gamalara ini adalah hasil breakdown dari teorinya Elisabeth Kubler-Ross, penulis sekaligus psikiater yang berhasil nemuin 5 fase dalam kesedihan. Menurutnya, tahapan dalam kesedihan itu dimulai dari paling dasar yaitu penyangkalan (denial), terus marah (anger), tawar menawar (bargaining), depresi (depression), dan terakhir penerimaan (acceptance).

Lima hal itu yang FINDER coba terapkan di event tahun ini, kata Arsel. Hal-hal itu pun kerasa lewat visual poster, konsep, bahkan workshop yang dihadirkan di FINDER 5 kali ini. Salah satunya workshop Kintsugi.

Buat yang belum tahu, Kintsugi ini adalah seni asal Jepang yang isinya adalah repairing a broken pottery alias memperbaiki mangkuk tembikar yang pecah. Si pecahan mangkuk itu nantinya di-lem direkatkan lagi dan retakannya dihias oleh emas, perak, atau bahkan platinum.

Arsel bilang Kintsugi ini cocok untuk merepresentasikan rasa sakit yang dirasakan manusia ternyata bisa dibuat indah dan jadi pembelajaran untuk yang merasakannya.

"Ada Kintsugi itu semacam culture di Jepang, itu semacam memecahkan mangkok yang awalnya utuh terus pecah terus direkatkan lagi. Jadi retakannya itu diolesi dengan cat emas. Itu menjelaskan, rasa pedih yang dirasakan itu bisa jadi pembelajaran buat kita jadi kita buka workshop itu," jelasnya.

Selain itu, Five Stages of Grief itu pun coba digambarkan lewat artspace yang ada di FINDER 5 DKV UPI kali ini. Kalau coba main ke artspace, di situ kelihatan representasi denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance-nya.

"Selain itu ada juga pameran ngebawa tema five stages of grief itu di section artspace-nya jadi di situ bawa konsepnya jadi sebuah kamar yang dibentuk sedemikian rupa, kaya kita anak kost yang lagi ngalamin itu semua, kaya bentuk kasurnya mewakili denial, anger itu kaya kacanya pecah, dan sebagainya," tambah Arsel.

Dengan hal itu semua, FINDER 5 UPI ini diharapkan bisa nyadarin orang akan kondisi emosi mereka. Karena menurutnya, fase sedih dalam hidup adalah tahapan wajar yang bakal dilalui manusia saat jalani hidupnya.

"Kita pasti ngelaluin kesedihan semua cuman dalam cerita yang berbeda, tapi pada akhirnya semua pasti akan menerima itu, cepat atau lambat kita akan menyadari bahwa fase ini akan terjadi dan tidak mungkin terhindari," harapnya.

EVENT MASIH PANJANG

Event FINDER 5 DKV UPI ini berlangsung 3 hari dari tanggal 14-16 Maret 2023. Hari pertama, FINDER 5 memaksimalkan waktunya buat kasih seminar dan talkshow yang disebutnya sebagai Tic Tac Toe (Thinking, Talking, Together) dan pameran seni.

Salah satu pemateri Tic Tac Toe adalah Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan. Selain itu juga, di hari pembukaan FINDER 5 ini, tim panitia berhasil mengundang Menparekraf Sandiaga Uno untuk kasih sambutan khususnya pengembangan industri kreatif.

Yang menarik adalah FINDER 5 juga mengundang perwakilan UMKM dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Bandung. Mereka ngasih kesempatan para UMKM untuk jajakin jajanannya sambil nemenin kegiatan berlangsung.

Hari kedua 15 Maret 2023 diisi oleh beberapa workshop dari Kintsugi, kolaborasi program dengan Ingenuity Studios, Jogja Painting, DPPKB x Gekraf, dan masih banyak lagi.  Hari terakhir, yang Arsel sebut sebagai "kosmetik" adalah penutup event dengan rangkaian kehebohan dan keseruan dari sejumlah performance art, mulai dari musik, pameran visual, dan beberapa pertunjukan seru lainnya.

Pada intinya, Arsel kasih quotes yang cukup kuat untuk siapapun yang lagi merasakan fase kesedihan. Dia bilang:

"Kegagalan buat kita numbuh terus". (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Haidar Rais

Content Writer yang lagi belajar menikmati setiap perjalanan, asam garam, semuanya. Mohon doanya.