Books

SELAMAT TINGGAL BOOKDEPOSITORY!

Curahan hati pelanggan setia yang nggak rela ditinggal tutup.

title

FROYONION.COM 5 April 2023 lalu melalui akun Instagramnya, toko buku online BookDepository mengumumkan hal mengejutkan. Toko online yang berbasis di Inggris ini secara resmi akan menutup layanannya pada 26 April 2023 mendatang. 

Pelanggan masih bisa melakukan pembelian hingga tengah hari waktu setempat pada 26 April. Segala keluhan yang mungkin terjadi pada proses transaksi juga masih akan dilayani sampai dengan 23 Juni. Selebihnya, BookDepository nggak akan lagi beroperasi seperti biasanya.

“Delivering your favorite reads to you since 2007 has been a pleasure”, demikian sepenggal isi unggahan pada laman Instagram dan homepage-nya. Sudah cukup lama memang jam terbang toko buku ini. Tepatnya, Bookdepository didirikan oleh dua orang mantan pegawai Amazon pada 2004 sebelum akhirnya diakuisisi oleh Amazon pada 4 Juli 2011.

Perjalanan panjang BookDepository mendulang beragam penghargaan di Inggris Raya. Pada 2012 toko online ini memenangkan dua UK Startup Awards. Pada 2013 ia masuk urutan 5 dalam Sunday Times Fast Track 100. Sementara pada 2009 dan 2010, penghargaan yang didapat termasuk Direct Bookselling Company of the Year dan Queen’s Award for Enterprise.

Motto yang diusung BookDepository cukup menarik, yaitu All Books Available To All. Ini terbukti dari pilihan bukunya yang sangat beragam, harganya yang terjangkau dan gratis ongkos kirim ke negara manapun termasuk Indonesia. Wah, dapet free ongkir dari marketplace lokal aja senengnya minta ampun kan, apalagi dari olshop luar negeri.

BACA JUGA: 4 ALASAN RUGINYA BELI BUKU BAJAKAN

Penutupan BookDepository ini sendiri nggak lepas dari pengumuman perusahaan induknya, Amazon, yang memutuskan untuk menghilangkan beragam posisi pada lini bisnis Devices and Books. Dalam beberapa waktu terakhir, Amazon memang telah melakukan pemotongan bisnis secara luas.

Perusahaan e-commerce dan teknologi multinasional asal Amerika Serikat ini bahkan tercatat telah memecat hingga 27 ribu karyawan atau sekitar 9% dari keseluruhan karyawan yang dimilikinya hanya dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. 

CEO Amazon Andy Jassy memberikan pernyataan bahwa PHK massal ini didasarkan pada analisis prioritas akan ketidakpastian ekonomi yang telah melanda. Gelombang PHK yang terbaru terutama fokus pada divisi periklanan serta cloudAmazon yang telah menjadi salah satu sumber keuntungan perusahaan. 

Lebih lanjut, pengurangan tenaga kerja akan turut terjadi pada Twitch yang merupakan unit streaming Amazon. Sementara pada gelombang PHK pertama yang terjadi November lalu, fokusnya pada e-commerce, perangkat perusahaan serta divisi SDM. Dilansir dari Reuters, daftar yang terkena PHK akan dirampungkan Amazon pada bulan April ini. 

Penutupan BookDepository jelas bikin banyak pelanggan setianya shock dan kecewa. Walau sekarang membaca buku bisa semakin mudah dilakukan melalui media online seperti ebook, tapi bagi banyak orang, punya buku fisik jelas beda feel-nya dengan buku digital.  

BACA JUGA: BOOKMORY APLIKASI READING TRACKER DENGAN FITUR TERLENGKAP, PECINTA BUKU WAJIB PUNYA!

Memang sih, buku digital semacam Kindle punya kelebihan karena lebih praktis dan ringkas. Tapi, buku fisik tetap nggak akan tergantikan. Ada rasa puas tersendiri yang dirasakan saat memegang buku fisik, apalagi melihatnya terjejer rapi di atas rak. 

Terlebih, ada banyak buku novel yang dirilis ulang dalam edisi khusus, biasanya dengan sampul berbeda dari edisi regulernya dan ditambah edges warna-warni. Ini nih yang bikin kolektor buku makin semangat beli buku-buku fisik. Kindle mana bisa begini?

Penggemar series Harry Potter, misalnya, nggak akan kelewatan edisi cetak ulang spesial 20th Anniversary. Cerita dalam novelnya jelas sama dengan novel Harry Potter edisi lain. Perbedaannya hanya pada desain sampul, edges dan spine yang melambangkan keempat asrama Hogwarts. 

Potterheads, sebutan untuk penggemar novel rekaan JK Rowling ini, bakal rela mengeluarkan uang demi edisi cetak ulang spesial tersebut. Nggak hanya Harry Potter, seri novel laris lainnya juga kerap dicetak ulang dalam edisi khusus atau Collector’s Edition lengkap dengan bonus content seperti tambahan cerita hingga artwork.

Membaca buku, membeli buku dan mengoleksi buku memang adalah tiga hobi berbeda. Bener deh, kalau hobi sebatas baca buku, bisa aja kan baca buku gratisan di Perpustakaan. Tapi beli buku atau bahkan mengoleksi beberapa buku yang sama dalam edisi berbeda, itu lain cerita.

Walaupun harga novel cetak ulang edisi spesial ini bisa jadi lebih mahal, tapi nyatanya itu nggak mengurangi minat para pembaca setianya. Apalagi ditambah bahasa marketing yang menyebutkan kalau edisi spesial ini belum tentu akan dicetak lagi. Makin semangat deh orang-orang dengan hobi mengoleksi buku untuk membeli dan melengkapi koleksinya.

BACA JUGA: BIBLIOTHERAPY: KETIKA BUKU JADI OBAT UNTUK MENGATASI KEKHAWATIRAN DALAM HIDUP

Toko buku seperti BookDepository jelas punya peran penting dalam mengakomodir mereka yang punya hobi beli buku dan mengoleksi buku. Penawaran gratis ongkir ke lebih dari 160 negara membuat pembeli dari hampir seluruh belahan dunia bisa menikmati jutaan katalog yang disediakan di etalase toko ini. 

Ongkos kirim memang nggak jarang jadi pertimbangan tersendiri saat membeli barang online. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengiriman bisa jadi lebih mahal dibanding harga barang itu sendiri. Jelas, gratis ongkir dari BookDepository bakal jadi salah satu fitur yang ditangisi pelanggan setia berbarengan dengan berita penutupannya.

BookDepository memang bukan satu-satunya toko buku online dengan katalog besar dan penawaran promo spesial. Di Indonesia saja ada Periplus yang walaupun nggak menyediakan gratis ongkir, tapi mereka rutin memberikan promo cashback, poin yang bisa diakumulasikan pada tiap pembelian hingga diskon ulang tahun.  

Tapi, penutupan BookDepository tetap bakal bikin gagal move on. Belasan tahun berdiri, barisan pelanggan setia pasti punya beragam kenangan istimewa bersama toko online ini. Mulai dari pengalaman saat memesan pertama kali, nungguin diskonan di tanggal-tanggal tertentu sampai menantikan buku terbitan terbaru nongol di etalase.

Ah, perpisahan memang selalu menyakitkan. Bukan hanya dengan seseorang, tapi juga dengan toko kesayangan. Selamat tinggal, BookDepository. Terimakasih sudah meringankan kantong kami para pecinta buku yang gemar membaca novel impor dengan harga terjangkau. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read