Trends

SEND ME ANONYMOUS MESSAGES VIRAL DI INSTAGRAM, BUAT APA SIH?

Tren "send me anonymous messages" berkumandang di banyak Insta stories. Aplikasi NGL sebagai medianya. Memang apa sih faedahnya pesan anonim?

title

FROYONION.COM - Di masa lalu, ketika masih SMP dulu, gue mengenal istilah surat kaleng. Enggak seperti julukannya, surat ini enggak dimasukkan ke kaleng sarden atau apalah. Bukan juga surat yang ditulis di badan kaleng.

Surat kaleng adalah surat yang enggak mencantumkan identitas pengirimnya. Dalam beberapa novel horor dan misteri, surat macam begini dibikin buat menebar teror dan ancaman. 

Demi menghadirkan kesan ngerinya, surat semacam ini ditulis dengan darah atau biasa juga dikirim beserta bangkai hewan (entah kucing atau tikus, asal bukan bangkai gajah saja).

Di masa sekarang, surat kaleng ini bisa dibilang mirip-mirip dengan anonymous messages di instagram yang belakangan ini jadi tren anak muda Indonesia.

Buat membikin sebuah anonymous messages di instastory ada beberapa langkah yang mesti lo lakukan. Apa saja?

Langkah pertama, lo harus download aplikasi NGL di Play Store. Kemudian buka aplikasi tersebut lalu masukkan akun ig punya lo, ke kolom yang disediakan dan tekan 'done'.

Selanjutnya pihak NGL bakalan ngasih link yang bisa lo copas dan pajang di instastory lo nantinya. Jangan lupa ngasih caption, seperti yang sudah viral: "Send me anonymous messages."

Buat membuka pesan-pesan anonim tadi, lo tinggal buka aplikasi NGL. Dari pihak NGL sendiri biasanya juga bakal ngasih lo notifikasi kalau ada pesan anonim yang masuk. Gampang, kan?

Bagi mereka yang sudah lama menggunakan sosial media, mungkin pernah mengenal situs jejaring sosial bernama ask.fm. Cara kerja situs ini sebetulnya sama belaka dengan sosial media lainnya. Kegunaannya pun sama, untuk menghubungkan orang lain secara online. Hanya saja ask.fm memungkinkan penggunanya untuk mengirim pesan anonim tanpa bisa dilacak identitasnya.

BACA JUGA: KABAR BAIK BAGI CONTENT CREATOR: ALGORITMA KONTEN ORISINAL DI INSTAGRAM REELS MAKIN DIPERKUAT

Karena kebebasan itu, lambat laun makin banyak pesan-pesan anonim di ask.fm bernada bullying, ujaran kebencian, bahkan pelecehan seksual. Hal semacam ini enggak bisa dihindari. Lah wong tanpa adanya pesan anonim saja, sebagian orang biasa ngepost ujaran kebencian, berkomentar dengan asal njeplak, bahkan menyebarkan hoax; ini kok malah pakai pesan anonim, ya malah ngawur.

Buat lo yang enggak siap menerima konsekuensi dari pesan anonim, enggak kuat mental, lebih baik enggak usah lah mengundang orang buat ngasih pesan anonim ke inbox lo. Sebab belum tentu lo dapat sambutan yang ramah.

Namun, NGL ini berbeda dengan pendahulunya. Sepertinya mereka sudah banyak belajar dari kesalahan yang dibuat oleh pendahulunya. Atau justru, inilah cara mereka menghasilkan cuan.

Enggak seperti ask.fm, lewat NGL lo sebetulnya bisa melihat siapa yang mengirim pesan anonim tersebut, asalkan lo sudah berlangganan secara premium. Namun bukannya dengan begini, kesan anonimnya jadi hilang, kan?

Meski begitu, dengan begini, seenggaknya mereka yang mau mengirim pesan anonim, jadi mikir dua kali untuk mengirim pesan yang aneh-aneh. Selanjutnya, tinggal bagaimana lo, mau tahu siapa si pengirim atau tetap menjadikannya anonim?

Sebetulnya tujuan tren "send me anonymous messages" ini untuk memancing orang lain berkata jujur. Entah itu pendapat jujur mereka soal "gue itu orangnya gimana sih", atau soal saran-saran buat lo yang mereka enggak enak obrolin langsung kepada lo. Sebagaimana semangat yang dibawa aplikasi NGL ini: "Not gonna lie."

Namun, jika memang begitu tujuannya, yang dibutuhkan sebetulnya adalah nyali. Buat jujur lo butuh nyali, karena kebenaran itu pahit. Juga hati lapang buat menerima pendapat yang jujur. Jangan lupakan pula, semuanya itu mesti dibalut dengan etika, sopan santun tetap harus dijunjung.

Itulah yang kita butuhkan sebetulnya dan bukannya aplikasi gratisan dari Play Store. Jangan biarkan sosmed mengubah kita jadi pengecut yang beraninya cuma adu bacot di kolom komentar. (*/)

BACA JUGA: BIKIN KONTEN JADI LEBIH ASIK, DENGAN TOOLS INSTAGRAM YANG UNIK

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shofyan Kurniawan

Shofyan Kurniawan. Arek Suroboyo. Penggemar filmnya Quentin Tarantino. Bisa dihubungi di IG: @shofyankurniawan