Trends

PUBLIC FIGURE DAN GANJA: KENAPA SIH DUNIA HIBURAN IDENTIK DENGAN NARKOBA?

Belum pudar rasanya fokus netizen di medsos tentang pemberitaan negatif Rizky Nazar bulan kemarin, sekarang giliran Ardhito Pramono yang ditangkap pihak kepolisian, juga karena kasus kepemilikan narkoba. Apa sih yang sebenernya terjadi sama dunia hiburan kita?

title

FROYONION.COM - Belum kering rasanya perhatian netizen di medsos soal penangkapan Rizky Nazar bulan Desember tahun kemarin. Tapi, baru-baru ini ada lagi artis yang ditangkap kepolisian karena kasus narkoba.

Pihak kepolisian pada tanggal 12 Januari 2022 kembali menangkap seorang public figure karena kepemilikan narkoba. Sosok yang disebut berinisial AP itu ternyata Ardhito Pramono, Civs.

Ardhito ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya yang ada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, sekitar jam 2 dini hari. Dari hasil tes urine yang udah dilakukan, Ardhito terkonfirmasi positif mengkonsumsi ganja dan udah ditetapkan jadi tersangka di tanggal 13 Januari 2022.

Dari banyaknya kasus penggunaan narkotika oleh artis, akhirnya muncul pertanyaan:

Kenapa sih banyak pegiat dunia hiburan yang mengkonsumsi narkoba? Apakah ada kaitan antara zat terlarang tersebut dengan pemicu kreativitas, juga sebagai ‘obat’ untuk tuntutan pekerjaan yang besar?

BACA JUGA: GANJA: PELECUT ATAU PENGHAMBAT KREATIVITASMU?

Faktanya, selama ini udah banyak banget pegiat dunia hiburan yang ditangkap pihak berwajib terkait penyalahgunaan narkoba. Mulai dari aktor / aktris di industri perfilman, pertelevisian, pegiat musik, sampe ke komedian sekalipun.

Dari luar, sosok mereka emang harus selalu tampil ‘sempurna’ dan jadi contoh yang baik di mata masyarakat. 

Tapi siapa yang tau, di balik kehidupan mereka yang terkesan penuh kebahagiaan dan tercukupi segala sesuatunya, ada sisi gelap di mana mereka juga mengkonsumsi narkoba sebagai ‘penawar / pelarian’ dari berbagai macam tuntutan karier tersebut.

Di tahun 2019 sendiri, ada belasan pegiat dunia hiburan yang terjerat narkoba dan ditangkap kepolisian. Dua di antaranya ada komedian Nunung dan aktor Jefri Nichol.

Meskipun usia kedua public figure ini terpaut cukup jauh, hal ini malah makin membuktikan kalo narkoba emang nggak kenal usia. Dari aktor muda kayak Jefri, sampe ke komedian legendaris macam Nunung juga bisa jatuh ke jeratan barang haram ini.

Di tahun berikutnya, ada nama aktor kawakan Tio Pakusadewo, dan juga penyanyi Reza Artamevia. Seolah-olah nggak pernah habis, tiap tahun juga para ‘peramal’ selalu nyebutin kalo nantinya bakal ada pegiat industri hiburan yang terjerat kasus narkoba. Ironisnya, bahkan sang ‘peramal’ itu sendiri juga pernah ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkoba, yaitu Roy Kiyoshi.

Yang paling populer juga ada nama Coki Pardede, seorang stand-up comedian yang ikut digiring polisi karena kasus konsumsi sabu.

Bahkan, ada salah satu stand-up comedian yang terang-terangan kalo dulunya dia mengkonsumsi ganja, yaitu Fico Fachriza. Sosok komedian satu ini emang udah terkenal sebagai mantan pemakai narkoba jenis ganja. Fico mengakui kalo dirinya mulai kenal sama ganja dari tahun 2015. Tapi, semenjak tahun 2017, doi udah berhenti mengkonsumsi ganja dan sekarang aktif nyebarin pemahaman kalo pemakaian ganja nggak akan membawa hal positif di hidup, cuma akan menyengsarakan aja.

Juga ada sosok Iwa K, rapper yang udah malang melintang cukup lama di dunia hiburan juga merupakan mantan pemakai ganja. Sempat ditangkap kepolisian dan divonis 6 bulan penjara di tahun 2017, Iwa K bilang kalo doi memakai ganja supaya lebih pede dan asyik di atas panggung.

Nah, ganja atau narkoba sejenisnya dipercaya bisa jadi pelarian dari tuntutan kerja serta rekreasi bagi para pegiat dunia hiburan. Beberapa musisi bilang, konsumsi ganja bisa bikin lebih enjoy di atas panggung. 

Di sisi lain, aktor yang mengkonsumsi ganja mengatakan bahwa ganja bisa membuat mereka lebih fit dan fokus dalam bekerja, seenggaknya ini yang gue kutip dari pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Endra Zulpan di suara.com, dalam kasus narkoba Rizky Nazar.

Padahal, dari artikel soal ganja yang pernah diangkat sebelumnya, penelitian yang dilakukan seorang psikolog bernama Mikael Kowal mengatakan ganja malah bikin penggunanya makin nggak peka sama dirinya sendiri. Agak kontradiktif atau berseberangan sama alibi ‘ganja bikin lebih fokus’ tadi.

Terlepas dari sisi positif atau negatif dari ganja, sebaiknya sosok public figure yang ada di dunia hiburan bisa lebih bijak dalam bersikap dan memberikan contoh positif ke masyarakat. 

Gue pribadi sih tetep menyayangkan kejadian kayak gini, dan nggak sedikitpun mendukung para pegiat industri hiburan untuk memakai segala jenis zat terlarang dengan alasan meningkatkan kreativitas dan mendapatkan inspirasi lebih.

Karena udah banyak banget contoh mantan pemakai yang nyampein kalo konsumsi narkoba nggak akan bikin hidup lebih mudah dan lebih bahagia. Cepat atau lambat, efek negatifnya bakal menjangkiti si pemakai, dan bakal susah untuk terlepas dari itu semua.

Yak, semoga aja sih ke depannya, kasus kayak Ardhito Pramono dan Rizky Nazar nggak terulang kembali di dunia hiburan Indonesia.

Kalo menurut lo, apa sih penyebab dunia hiburan erat banget hubungannya sama narkoba, Civs? (*/)


 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.