Trends

MOTOGP MANDALIKA PAKE PAWANG HUJAN, JADI DAYA TARIK BUAT ORANG LUAR NEGERI

Ada pemandangan unik di tengah-tengah perhelatan MotoGP Mandalika tahun ini, yaitu sosok Rara Isti Wulandari, pawang hujan andalan di event-event besar yang berhasil menyita perhatian penonton layar kaca di seluruh dunia

title

Hampir 25 tahun lamanya semenjak MotoGP mengadakan balapan terakhirnya di Indonesia. Pada 1997, MotoGP Indonesia diadakan di Sentul dan euforia penonton Indonesia cukup besar. Akhirnya Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang masyarakatnya paling antusias sama event kelas dunia macam MotoGP ini. Terlebih pada MotoGP kemarin, Indonesia turut menampilkan Rara Isti Wulandari, seorang pawang hujan.

Tapi, ada hal menarik dan juga jadi fokus utama sebelum race berlangsung di hari Minggu, 20 Maret 2022 kemarin. Hujan deras serta petir yang menerjang Mandalika memaksa kehadiran Rara Isti Wulandari, pawang hujan andalan pejabat-pejabat negara yang dipekerjakan untuk memodifikasi cuaca di Mandalika selama 21 hari terakhir.

Hujan lebat yang membuat race tertunda hampir 1 jam ini memaksa Rara untuk muncul langsung di depan sorotan kamera tim official MotoGP. Sosoknya tentu langsung menarik perhatian banyak orang, nggak cuma penonton di tribun, tetapi juga seluruh orang di dunia yang menonton lewat layar kaca.

Akun media sosial MotoGP turut membuat postingan terkait  pawang hujan di Sirkuit Mandalika.
Cuitan akun official MotoGP soal Rara sebagai pawang hujan. (Sumber: Twitter @MotoGP)

Diketahui, Rara dipekerjakan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sejak perhelatan World Superbike (WSBK) secara jarak jauh, kemudian datang langsung ke Mandalika untuk pre-season MotoGP sejak bulan Februari lalu. Bahkan, saat proses pengaspalan ulang track di Mandalika pun Rara dipercaya untuk mengatur cuaca.

"Pihak luar negeri [dari Dorna], mereka senang dengan pawang hujan. Aku dijuluki Mrs Pawang atau ‘The Prayer’. Saya dapat request 24 jam tidak hujan saat pengaspalan 6-8 Maret," ujar pawang hujan kelahiran Jayapura, Papua, 22 Oktober 1983 itu, dikutip dari suara.com.

BACA JUGA: MOTOGP NGGAK HANYA EUFORIA OLAHRAGA SEMATA, TAPI BISA JADI AJANG PENGENALAN KULINER NUSANTARA

Saat hujan deras terjadi, Rara dengan mangkuk emasnya dan juga perlengkapan penangkal hujan lainnya langsung memamerkan aksinya di area pit lane, di mana dirinya berhadapan langsung dengan area paddock dari tim MotoGP.

Tentunya pemandangan ini bukan hal yang sering terjadi dalam setiap seri balap di kehidupan para riders maupun tim mereka. Aksi Rara yang memainkan mangkok dan mengucap mantra-mantra itu juga dianggap sebagai hiburan dan kelokalan yang menarik di mata orang-orang luar negeri.

Pembalap Fabio Quartararo membuat parodi dengan membuat peragaan bahwa dirinya adalah seorang pawang hujan.
Fabio Quartararo yang memparodikan Rara. (Sumber: Twitter @nlpigalaxy)

Bahkan, pebalap dari Monster Energy Yamaha MotoGP, yaitu Fabio Quartararo pun sempat mem-parodikan aksi Rara saat sedang disorot kamera. Alhasil, video kocaknya itu juga jadi viral di sosial media Twitter, Civs.

Terlepas dari unsur mistis atau ‘klenik’ yang erat kaitannya dengan profesi pawang hujan, kehadiran Rara Isti Wulandari mampu menjadi ice breaking bagi penonton yang harus kecewa karena pertandingan ditunda selama hampir satu jam, dan tentunya juga pengalaman perdana yang unik bagi para riders beserta tim MotoGP dalam menjalani seri Mandalika di tahun ini. (*/)

BACA JUGA: MARIO SURYO AJI: DARI ‘MOTO3’ HINGGA KE HARAPAN BALAPAN BARENG MARC MARQUEZ DI MOTOGP

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.