Lifestyle

VIRAL DI TIKTOK SOAL FATHER HUNGER, ABSENNYA SOSOK AYAH DALAM HIDUP ANAK

Belakangan, di aplikasi Tiktok sedang ramai dibahas soal Father Hunger yang katanya berpotensi membuat anak mengalami disorientasi seksual. Lalu Father Hunger itu apa sih?

title

FROYONION.COM - Sifat kreatif warga Tiktok seolah tidak ada habisnya dalam menciptakan istilah-istilah baru. Beberapa istilah yang terkenal akibat warga Tiktok ialah Keranjang Kuning, Toko Hijau, Toko Oren, slebew, pick me dan kini hadir istilah father hunger. Father hunger menjadi semakin viral belakangan ini karena banyak kreator Tiktok yang berlomba-lomba untuk membahasnya.

Konten kreator Tiktok dengan nama pengguna @adelianiabidinofficial bahkan memberikan statement bahwa father hunger dapat menyebabkan seorang anak mengalami disorientasi seksual, sebab mayoritas homoseksual memiliki kekecewaan yang besar terhadap ayahnya. 

Orang-orang pun berbondong-bondong mengisi kolom komentar postingan tersebut untuk curhat karena ‘merasa’ dirinya mengalami kondisi father hunger akibat tidak adanya peran ayah yang mendukung mereka selama ini.

Berbicara soal ketiadaan peran ayah dalam pola asuh anak, menurut Theasianparents.com  Indonesia pernah dinobatkan menjadi negara tertinggi ketiga, akibat para ayah yang memiliki kontribusi rendah pada pengasuhan anak. 

Barangkali, hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran para ayah untuk berkontribusi penuh pada pertumbuh anak. Hal ini bisa dipahami sih, mengingat masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan untuk menumpukan tugas domestik (termasuk bertanggung jawab atas mengurus anak) di pundak perempuan.

BACA JUGA: BELAJAR MENJADI AYAH YANG IDEAL LEWAT FILM ‘PLAYING FOR KEEPS’

Mungkin karena itulah istilah father hunger viral di Tiktok, sebab banyak orang yang merasa relate dengan kondisi ini. Namun, dibanding langsung self diagnose pas pertama kali denger istilah ini, lebih baik kita  cari tahu lebih lanjut soal kondisi father hunger yuk!

1. Apa Itu Father Hunger?

Istilah father hunger yang viral di Tiktok ini sebenarnya merujuk pada kondisi dimana seorang anak memiliki gangguan emosi akibat absennya sosok ayah dalam hidupnya. Nah, tidak adanya sosok ayah dalam hidup sang anak, mengakibatkan anak merasakan rasa ‘lapar’ akan kehadiran figur ayah yang seharusnya melindungi, mengayomi dan menyayangi si anak.  

Ketidakhadiran sosok ayah dalam father hunger bukanlah ketidakhadiran fisik, namun lebih kepada ‘ketidakhadiran ayah secara psikologis’. Jadi jika kalian bertanya-tanya, apakah seorang anak yang masih memiliki ayah bisa merasakan father hunger? Jawabannya bisa.

Kalian juga mungkin kerap mendapati kasus dimana seorang ayah tidak bisa mendampingi anaknya selama masa tumbuh kembang akibat pekerjaan ataupun urusan lainnya. Akibatnya, anak akan merasakan rasa kehilangan dan pengabaian. Nah, hal inilah yang mempengaruhi kondisi mental si anak. 

Namun sebenarnya istilah father hunger ini belum terdefinisikan secara psikologis, sebab father hunger merupakan bahasa yang digunakan oleh warga Tiktok. Meski begitu, ketidakhadiran figur ayah dalam tumbuh kembang anak memang diketahui dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang loh, misalnya rentan mengalami depresi, kecemasan hingga kepercayaan diri yang rendah.

BACA JUGA: SOSOK SEORANG AYAH BUAT RONALD FRANSISKUS

2. Dampak dari Father Hunger

Figur ayah memang diperlukan dalam tumbuh kembang anak, sebab kasih sayang ayah menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia untuk merasa diakui, diterima dan dicintai oleh sang ayah. Seorang ayah juga seharusnya berperan dalam pendidikan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak. Konsep dari ketiadaan figur ayah untuk menjalankan perannya dikenal dengan istilah fatherless. 

Kalo mau maksain pake ilmu cocoklogi nih yaaa,bisa jadi father hunger adalah tindak lanjut dari kondisi fatherless yang dialami si anak. Sebab ketika seseorang kehilangan figur ayah dalam hidupnya, ia akan berpotensi memiliki gangguan emosi karena kebutuhan yang tidak terpenuhi. Beragam dampak bisa timbul akibat rasa ‘lapar’ dengan sosok ayah, salah satunya adalah rendahnya kepercayaan diri.

Seseorang yang kekurangan sosok ayah sejak kecil, bisa memiliki kepercayaan diri yang rendah hingga dewasa. Seorang ayah perlu hadir dalam memenuhi kebutuhan emosional anak seperti memberikan rasa aman, pengakuan, penghargaan sehingga kepercayaan diri anak meningkat. 

Begitu juga sebaliknya ketika seseorang tidak memiliki figur ayah, ia bisa merasa tidak dihargai dan tidak berarti sehingga tingkat kepercayaan dirinya menurun.

Dampak lainnya, seorang anak bisa mengalami kesepian kronis. Hal ini dikarenakan anak merasa terasing dalam lingkungan di rumahnya. Ia bisa menjadi serba canggung dan kaku dalam berinteraksi. Rasa kesepian ini dapat menyebabkan kesedihan hingga depresi.

Dilansir dari Studi Sains Psikologi (2021) pola asuh berperan dalam orientasi seksual anak. Studi ini menggali persepsi remaja yang mengalami disorientasi seksual (dalam konteks ini, penelitiannya merujuk pada remaja homoseksual) soal pola asuh orang tua mereka. 

Salah satu dari keempat persepsi mereka soal pola asuh orang tua adalah peran ayah yang cenderung keras, pendiam dan jarang mengajak berkomunikasi. Namun masih diperlukan studi yang lebih lanjut untuk menyimpulkan bahwa ketiadaan peran ayah berpengaruh secara signifikan pada disorientasi seksual. 

Jadi sebenarnya peran ayah untuk tumbuh kembang anak dari kecil sampai dewasa itu penting banget loh, agar seseorang tidak merasakan father hunger atau permasalahan psikologis lain akibat tidak terpenuhinya kebutuhan untuk disayang, dihargai dan merasa berharga. Jadi untuk para perempuan, bijaklah dalam memilih pasangan. Dan untuk para laki-laki, pahamilah bahwa kalian sangat berperan penting dalam kehidupan anak kalian kelak. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Kal

Seorang gadis sederhana dengan pikiran ruwet. Punya kecanduan sama film serta buku.