Tips

TIPS EXTRA BUAT TES IELTS

Kenapa ekstra? Karena kita liat dari sisi lainnya.

title

FROYONION.COM - Tes IELTS dikenal susah sama banyak orang. Kita pelajar di Indonesia cukup asing sih sama tes ini karena dari kecil kayaknya pelajaran bahasa Inggris kita berkutat di reading sama listening aja nggak sih? What’s tricky about IELTS is, ada writing sama speaking juga.

Hal lain yang bikin anxious juga adalah harganya. Sekali tes biayanya sekitar 3 juta rupiah, menyesuaikan sama kurs dollar di hari itu. Masalahnya, kalo ada salah satu nilai yang jelek aja dari empat penilaian itu tadi, kita jadi harus ngulang lagi tes dari awal. Harus keluar duit lagi deh.

Sebagai orang yang udah pernah ngerasain lika-liku persiapan tes IELTS, ada beberapa tips yang mau gue share buat kalian yang lagi siap-siap. Semoga masih relevan yah!

TIPS PERSIAPAN

1. Sumber Belajar

Pastiin kalian belajar nggak hanya dengan satu cara. Pastiin juga kalian belajar dari sebanyak mungkin referensi. Cara ini biar kalian ngga cepet bosen belajar.

Kalian bisa belajar dari mana aja. Buku, les offline, website gratisan di internet, aplikasi di HP, dan youtube. Kelebihan buku adalah materinya sistematis dan banyak latihan tanpa kalian harus pusing-pusing nyari lagi. Selain itu, juga bisa dicoret-coret dan nggak bikin mata lelah.

Banyak sumber bikin kalian nggak gampang bosen. Selesai ngerjain latian soal di buku, kalian bisa pindah ke Youtube latian listening. Capek nonton, kalian pindah buka apps untuk latian flashcards.

2. Waktu Belajar

Pastiin kalian belajar setiap hari. Pastiin kalian latian di semua segmen. Cara ini melatih agar kita konsisten.

Ada orang-orang yang bikin jadwal latiannya, tapi buat orang yang cepet bosen kayak gue, kalian bisa belajar di mana aja dan kapan aja. Contohnya, waktu latian reading, bisa sambil latian speaking juga. Caranya dengan baca pelan apa yang lagi dibaca. Kalo lo merasa pronunciation lo salah, ulang ucapin lagi. Begitu juga waktu writing, ucapin apa yang lo tulis, secara nggak langsung lo juga mengasah listening skill di saat bersamaan.

3. Tempat Belajar

Pastiin lo juga cukup gerak dengan pindah-pindah ruangan. Cara ini berguna agar tubuh kita tetep bergerak dan nggak stres.

Tips ini cocok terutama untuk kita yang mager keluar rumah, tapi pengen ganti suasana. Dari kamar, ruang tamu, teras, bahkan dapur, bisa jadi tempat latian lo. Pindah-pindah tempat ini, selain menurunkan risiko stres, juga berguna buat mengingat sesuatu.

Misalnya, waktu inget-inget satu idiom tertentu, lo lagi ada di dapur. Lo latian speaking di depan nyokap waktu dia masak opor ayam. Di saat waktunya tes, lo akan bisa lebih mudah mengingat suatu hal dengan mengingat momen di dapur itu. Contoh lain, lagi latian writing di teras, sesekali liat lingkungan sekitar lo untuk nemu inspirasi menulis. Inspirasi bisa dateng dari mana aja, dari pohon, tetangga, atau bahkan kucing yang lewat.

4. Durasi dan Stamina

Pastiin latian lo nggak melebihi waktu yang ditentukan. Contoh, 20 menit harus cukup untuk lo menulis satu opini untuk writing.

Bukan cuma latihan, tapi banyak ngerjain simulasi ngebantu banget dalam hal ini, karena real-nya lo akan harus duduk berjam-jam untuk ngerjain tes. Selain itu, dari hasilnya juga bisa memotivasi lo. Kalo hasilnya bagus, lo akan makin pede. Kalo hasilnya kurang, lo juga akan tau di mana harus nambah latian.

TIPS BUAT MASING-MASING SEGMEN 

Basically, buat segmen reading dan listening, yang dibutuhin adalah fokus dan konsentrasi penuh. Untuk segmen writing dan speaking, yang dibutuhin adalah banyak-banyak baca dan dengar sehingga lo terbiasa dengan topik yang beragam.

1. Reading

Di bagian reading, banyak orang yang menganggap ini paling susah karena banyak bacaan yang ambigu. Seperti biasa, kerjain dari yang paling gampang dulu, dan jangan sampe salah baca instruksinya. Ada bagian yang harus diisi dari kata-kata dalam paragraf, ada juga yang boleh diisi dengan kata-kata kita sendiri. Hati-hati ya guys.

Waktu baca paragraf yang susah, lo bisa garis bawahi kata kunci yang penting dan tinggalkan dulu. Hal ini berguna ketika di bagian lain lo menemukan hal yang bisa membantu menjawab soal sebelumnya. Ketika bener-bener kepepet, tebak aja dengan kata-kata yang paling mirip yang bisa lo pikirin. Jangan pernah tinggalin soal nggak terisi.

2. Listening

Di bagian listening, banyak nonton bisa membantu, tapi juga pastiin lo latian listening tanpa nonton. Dengan nonton, kita masih kebantu dengan gerak bibir pembicara, tapi waktu full dengerin, kita bener-bener harus fokus. Terkadang bahasan di sesi listening bisa menipu, makanya harus perhatiin intonasi.

Melatih listening skill bisa pakai cara pasif dan aktif. Cara pasif dengan nonton tanpa subtitle. Cara aktif dengan conversation langsung. Kalo bisa cari temen yang level speaking-nya di atas kamu, jadi sekalian dia bisa kasih feedback. Kuncinya jangan malu minta tolong.

3. Writing

Di bagian writing, penting buat perhatiin struktur. Tulisan jangan lebih dari empat paragraf. Pastiin tiap paragraf ada intinya, dan paragraf terakhir diisi kesimpulan. Setiap paragraf juga harus nyambung dan punya alur yang enak dibaca. Caranya, nulis aja mengalir yang lo bisa, setelah itu baru deh penggal jadi tiga atau empat paragraf, di tempat yang emang enak buat dipenggal.

Perhatiin juga perbedaan penulisan American English dan British English. Bebas sih mau pake yang mana aja, asal konsisten.

Selain itu, lexical resources. Intinya, kita harus punya wide range of vocabulary. Jangan pake kata yang itu-itu aja. Tunjukkin kalau kita tahu kosa kata lainnya dan pastiin penggunaannya benar. Ini yang namanya collocation

Misalnya kalau di bahasa Indonesia, “memasak kue” adalah frase yang wajar, tapi ngga ada istilahnya “cook a cake” karena yang umum adalah “bake a cake”. “Pay” berarti membeli tapi “pay attention” artinya memperhatikan. Udah paham ya bedanya. Pilih verb yang tepat buat noun yang tepat.

Tips selanjutnya, mungkin debatable. Ada yang bilang tulis pake pensil dulu, jadi gampang kalau mau ubah, tapi ada juga yang nggak setuju, karena makan waktu harus nyalin lagi. Kalo kalian bisa nulis cepet dan rapi, nggak apa-apa pake pensil dulu. Tapi kalo nggak, hmm mending langsung pake pulpen aja ya.

Oh ya, tantangan lain di segmen writing ini selain waktu adalah readability. Pastiin tulisan kita bisa dibaca ya! Hahaha. Nggak kekecilan, nggak terlalu dempet, dan kasih jarak tiap kata. Keuntungan kasih space yang cukup adalah kalau kita mau ganti kalimat, nah masih ada tempat buat hapus dan nulis. Jangan lupa buat baca lagi tulisan yang udah selesai minimal dua kali.

4. Speaking

Di bagian terakhir, yaitu speaking, pastiin kita santai. Karena kalo udah santai, jadi bisa mikir dengan tenang. Hasilnya, kosa kata yang keluar dari mulut kita juga lebih terencana. Sering ngomong sendiri di kaca bantu kita lebih pede. Sering ngobrol sama orang lain bikin kita mikir cepet. Speaking hampir sama kayak writing, intinya kita harus kasih input beragam agar bisa keluarin output yang beragam.

Kalo kalian bener-bener ngga tau harus jawab apa ketika examiner tanya, lo bisa mulai dengan perasaan lo. Jadi ngga monoton “I agree” atau ”I don’t agree.” Contohnya, “I am personally excited to have this topic.” atau “I am honestly anxious to answer this question.” Setelah itu bisa lanjutin deh alasannya kenapa lo merasa kayak gitu, dan tentunya lebih baik kalo bisa lo jabarin lagi dengan 5W + 1H.

In the end, IELTS is about balance. Banyak temen-temen yang ngulang tes berkali-kali hanya karena band scores-nya kurang di salah satu. Harganya juga ngga murah. Jadi usahain pertahanin yang udah bagus dan improve yang masih kurang. Good luck! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Avida Sa'aya

Ibu anak dua yang suka nulis suka-suka. A human being with many interest. Suka jalan-jalan, tapi juga doyan mager di rumah.