Tips

TANAMKAN 5 MINDSET INI KALO SKRIPSI LO PENGEN CEPET BERES!

Ngerjain skripsi memang gampang gampang susah, tapi kalo kalian punya kelima mindset ini semuanya bakal jadi lebih lancar.

title

FROYONION.COMTingkat akhir perkuliahan adalah masa-masa yang membosankan sekaligus memberatkan, selain mata kuliah yang tinggal sedikit atau bahkan sudah tidak ada, kita juga dihadapkan dengan tugas akhir atau skripsi yang kadang bisa bikin kita ‘kena mental’. Apalagi kalo skripsi yang dikerjakan tak kunjung selesai dan ngga ada progress sementara udah banyak teman seangkatan udah pada lulus duluan. Pastinya bikin mikir “duh.. kok gue gini gini aja ya”.

Mengerjakan skripsi sebenarnya mirip seperti menamatkan sebuah game. Ketika berhasil menyelesaikannya, kalian sudah hafal langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Jujur, gue sendiri ngerasain itu dan mikir “ternyata skripsi ga susah-susah amat ya, asalkan…

Yap, bener banget. Skripsi sebenarnya skripsi itu tidak terlalu sulit jika dilakukan dengan benar. Akan tetapi ada juga faktor yang tidak bisa dikendalikan yang mungkin akan menyulitkan saat mengerjakannya, salah satunya ketika mendapatkan dosen pembimbing yang tidak sesuai keinginan kita. Entah itu mereka tipikal dosen yang keras kepala, suka ghosting dan lainnya.

Meskipun begitu, hal-hal yang tidak bisa dikendalikan tersebut bisa diatasi kalo dari diri kita sendiri memang sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. 

Nah, beberapa penjelasan yang berdasarkan pengalaman gue berikut ini mungkin akan membantu dalam mengarungi perjalanan kalian mengerjakan skripsi. Langsung simak aja ya!

1. Tidak ada yang namanya motivasi, just do it!

Tidak ada motivasi atau mood merupakan alasan klasik yang sering kali dibuat-buat oleh mahasiswa tingkat akhir. Padahal alasan ini muncul cuma alibi untuk menutupi kemalasan diri sendiri. Kita memang tidak tau kapan mood atau motivasi itu datang dan hilang, tapi jika hanya terus menunggu hal itu datang dan tidak melakukan apa-apa sama saja dengan membuang waktu. Oleh karena itu, untuk mengerjakan sesuatu bukanlah motivasi yang dibutuhkan, melainkan tekad atau keinginan melakukan sesuatu.

Berdasarkan pengalaman pribadi, motivasi biasanya datang saat kita sudah masuk dan fokus kepada sesuatu yang kita kerjakan dan semakin konsisten melakukannya, akan semakin bertambah juga motivasi yang kita dapatkan.

Gue percaya dalam hal apapun, entah itu ngerjain skripsi atau kerja, tidak ada yang namanya motivasi. Motivasi hanyalah alat trigger saja, sisanya tergantung bagaimana kita mau melakukan atau tidak. Sebanyak apapun motivasi yang kita punya, kalo tidak ada tekad untuk melakukannya maka sulit untuk terwujud.

2. Berani berkata “tidak”

Gangguan dalam mengerjakan skripsi, sebenernya tidak hanya dari internal kita sendiri, faktor eksternal pun berpengaruh. Karenanya dibutuhkan juga prinsip mutlak dari kita sendiri untuk menghindarinya. Lingkungan pertemanan adalah salah satunya, apalagi kalo kalian ga punya lingkungan yang supportive dan cenderung toxic

Gangguan itu dapat berupa ajakan nongkrong atau melakukan kegiatan lain yang sebenernya tidak produktif-produktif amat. Di sinilah kita akan membutuhkan jurus berkata “tidak” kepada ajakan tersebut. Biasanya lingkungan yang supportive akan akan langsung mengerti, ketika memang ada sesuatu yang lebih penting untuk dikerjakan. Tapi kalo sebaliknya, lebih baik kalian hindari pertemanan yang seperti itu. Karena percayalah masih banyak di luar sana yang bisa dijadikan teman yang supportive.

Meskipun gitu, nongkrong sesekali sebenarnya tidak masalah, karena pasti ngerjain skripsi terus akan bikin kita penat dan pastinya butuh refreshing. Anggaplah hal itu sebagai self reward setelah menjalani progress selama ini.

3. Coba bikin sistem sendiri

Dalam membuat tugas akhir atau skripsi, tanamkan bahwa kalian adalah pilotnya sendiri. Kaliana adalah dalang di balik penelitian tersebut dan kalian sendiri yang paling mengerti pokok permasalahannya. Menemukan sistem yang cocok untuk keberlangsungan progress penelitian adalah pondasi utama. Sebab ketika kalian tidak menerapkan sistem sendiri, maka ke depannya pasti akan mengalami kesulitan dan menjadi tidak konsisten.

Contoh sistem yang gue pernah bikin sendiri adalah dengan mengikuti jam kerja konvensional (Senin - Jum’at). Setiap weekdays gue setidaknya harus ada progress sekecil apapun dan weekend adalah waktu bebas saat gue bisa memilih refreshing atau bahkan melanjutkan progress skripsi ketika mood sedang bagus-bagusnya.

Kalian bisa menerapkan sistem yang cocok untuk sendiri. Percayalah, ketika konsisten menerapkan sistem yang sudah kita bikin sendiri, semuanya akan berjalan dengan lancar. Sebab salah satu kunci dari mengerjakan skripsi yang gue pelajari adalah tidak boleh kehilangan momentum sedikitpun. Sekalinya momentum itu hilang (misalnya menelantarkan skripsi selama 1 bulan), maka akan sulit untuk kembali ke jalan awal.

4. Idealis bagus, tapi kadang juga harus realistis!

Ada kutipan yang mengatakan “skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai”.  Artinya se-idealis apapun kalian dalam mengerjakan skripsi, pasti pada akhirnya kalian hanya ingin skripsi cepat selesai. Meskipun sebelumnya kalian berekspektasi untuk membuat skripsi yang wah sekali.

Gue sendiri adalah orang yang idealis. Hal itu juga yang mengarahkan gue untuk membuat penelitian yang anti-mainstream dan memang topik yang pengen banget gue teliti. Alhasil idealis yang gue punya itu kebentur oleh realita yang sering kali datang dari pembimbing atau penguji yang memiliki pendapat lain.

5. Inget biaya kuliah itu ga murah!

Selain waktu yang terus berjalan, biaya kuliah mulai dari uang semester sampe biaya hidup kuliah pun tidak murah. Mayoritas dari kalian pasti merasa tidak enak di umur yang makin bertambah tapi masih stuck di tingkat akhir perkuliahan, terutama buat kalian yang selama kuliah secara ekonomi masih bergantung sama keluarga.

Mungkin ada sebagian orang yang sudah punya penghasilan sendiri dan tidak bergantung ke orang lain. Akan tetapi, terlepas dari banyak atau tidaknya penghasilan itu, tetap saja itu adalah uang kalian yang seharusnya bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting. Bukankah lebih baik kalo uang yang dihasilkan itu ditabungkan untuk masa depan?

Kecuali kalo kalian anak sultan yang kaya raya, baru dah ngga usah mikirin masalah gituan. 

KESIMPULAN

Skripsi adalah soal tanggung jawab yang harus diselesaikan, sebuah ujian untuk pemikiran kritis, konsistensi dan kesabaran. Bagi gue, proses mengerjakan skripsi adalah salah satu momen paling krusial semasa perkuliahan. Karena di sinilah kedewasaan kita benar-benar diuji.

FYI, gue sendiri adalah mahasiswa angkatan tahun 2018 yang alhamdulillah lulus tepat waktu di tahun 2022. Semua tips tentang mind setting di atas merupakan murni dari pengalaman struggle gue selama mengerjakan skripsi. Oleh karena itu, buat teman-teman yang memiliki pengalaman serupa atau mungkin ada tips tambahan boleh untuk tulis di kolom komentar ya!

Buat kalian yang saat sedang atau akan mengerjakan skripsi, terus semangat ya! Selesaikan apa yang sudah kalian mulai, jangan lari ataupun menyerah begitu saja. Karena segala hal pasti ada jalannya jika dibarengi dengan usaha. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Agifa Gumelar

Penikmat Sepakbola yang suka dengerin musik, nonton film dan nontonin Youtube tentang self-improvement.