
Di era digital saat ini, kemampuan mempresentasikan produk menjadi hal penting. Lalu, bagaimana agar presentasi ini komunikatif?
FROYONION.COM – Teknologi mempengaruhi cara pebisnis menjual produk. Pada era digital saat ini, termasuk juga di Indonesia, banyak pebisnis yang menggunakan video marketing. Sebabnya, video marketing menjadi media yang efektif.untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat luas.
Berdasarkan penelitian Woywzl yang dirilis pada Januari 2023, dilansir dari situs Oberloo, sebanyak 91 dari 100 orang di seluruh dunia mengutarakan menonton video marketing produk secara online. Jenis video marketing memang sangat beragam. Salah satu jenis video marketing yang banyak digunakan yaitu presentasi produk. Platform media daring yang paling digunakan untuk tujuan tersebut tak lain tak bukan yaitu YouTube.
Nah, bila kita ingin mempresentasikan suatu produk di media online atau pun juga di dunia nyata, tentunya kita wajib mempresentasikannya secara komunikatif. Bila presentasi ini kurang komunikatif, orang biasanya tak tertarik menyimaknya apalagi mengeluarkan uang untuk membelinya. Lalu, bagaimana agar presentasi produk komunikatif? Nah, agar presentasi ini menjadi komunikatif, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan secara serius. Berikut beberapa hal tersebut.
HAL 1: KUALITAS SUARA YANG BAIK
Orang yang presentasi sebenarnya ibarat seorang penyanyi. Kedua profesi ini wajib memiliki kualitas suara yang baik. Bila kualitas suaranya kurang baik, baik pada orang yang berpresentasi atau penyanyi, orang tak akan nyaman mendengarnya.
Nah, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas suara. Antara lain, mandi air panas, meneguk minuman hangat, dan hindari mulut dalam kondisi kering. Uap air panas dan minuman hangat bisa menyegarkan pita suara. Mulut yang kering mempersulit kita untuk mengucapkan kata-kata. Untuk menghindari mulut kering, minum air secukupnya atau mengunyah permen.
Agar suara tetap berkualitas dalam presentasi, ada baiknya kita lakukan pemanasan suara selama beberapa menit sebelum memulai presentasi. Pemanasan yang bisa kita lakukan antara lain mengucapkan alfabet a, i, u, e, dan o, menyanyi, membaca suatu tulisan dengan nada lantang, atau mengucapkan dengan nada lantang beberapa kata seperti saya, kamu, ini, adalah, merupakan, dan itu
HAL 2: INTONASI, ARTIKULASI, DAN TEMPO MENGUTARAKAN KATA-KATA
Presentasi produk mudah dicerna bila intonasi, artikulasi, dan tempo bicara orang yang mempresentasikannya sesuai. Bila ketiganya kurang sesuai, presentasi produk menjadi sulit diikuti bahkan membosankan. Intonasi adalah nada bicara. Artikulasi adalah seberapa jelas kata yang diucapkan Tempo adalah seberapa cepat mengutarakan kata-kata.
Nah, bila kamu merasa kurang baik dalam ketiga hal tersebut, saya menyarankan agar kamu berlatih terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan smartphone atau alat perekam lainnya untuk merekam kata-kata yang kamu ucapkan. Bila ada intonasi, artikulasi, dan tempo bicara yang tak sesuai, maka kamu bisa memperbaikinya.
HAL 3: BAHASA-BAHASA TUBUH
Presentasi apapun, termasuk persentasi produk, akan menjadi kurang komunikatif, terlihat sangat kaku, dan membosankan bila orang yang mempresentasikannya kurang mampu menggunakan beragam bahasa tubuh. Biasanya, bila orang masih pemula dalam berpresentasi, kurang mampu menggunakan bahasa tubuh sehingga presentasi menjadi terlihat seperti itu.
Nah, bila kita merasa demikian, bagaimana solusinya? Solusinya yaitu anggap presentasi seperti sedang asyik mengobrol dengan seseorang. Saat kita asyik mengobrol dengan seseorang, biasanya kita tak hanya menggunakan kata-kata dalam berkomunikasi dengannya. Tetapi, juga menggunakan beragam bahasa tubuh. Misalnya, menggunakan gestur tangan atau ekspresi wajah.
Terkait jenis-jenis bahasa tubuh, dilansir dari buku Guide To Managerial Communication: Effective Business Writing and Speaking karya Mary Munter, ada lima jenis bahasa tubuh yang biasa digunakan dalam presentasi. Antara lain postur tubuh, gerak tubuh, gestur tangan dan lengan, ekspresi wajah, dan kontak mata. Nah, dalam berpresentasi, kita tentunya menggunakan kelima bahasa tubuh tersebut.
Nah, sama seperti tips sebelumnya, tak ada salahnya juga berlatih terlebih dahulu. Kita latih setiap bahasa tubuh tersebut. Di depan cermin, kita utarakan hal-hal yang ingin kita sampaikan dalam presentasi dengan memperagakan bahasa-bahasa tubuh yang sesuai. Misalnya, untuk menegaskan suatu hal, bisa menggunakan gestur tangan. Bila ada bahasa tubuh yang terlihat kaku atau kurang sesuai, maka kita bisa memperbaikinya.
HAL 4: GAYA BAHASA YANG SESUAI DENGAN TARGET KONSUMEN
Agar persentasi produk menjadi lebih komunikatif sekaligus agar lebih menarik sehingga memudahkan audiens mengikutinya, sebenarnya perlu juga menyesuaikan gaya bahasa dengan target konsumen. Umpamakan, target konsumen yaitu kalangan anak muda. Kamu bisa menggunakan bahasa-bahasa khas anak muda. Misalnya, kata gue, lu, btw, fyi, dan kepo. Dapat menyelinginya dengan kata-kata bahasa Inggris. Misalnya, meanwhile atau but. Sedangkan bila target konsumen berasal dari berbagai kalangan usia, maka sebaiknya gunakan bahasa yang lebih formal. Misalnya, menggunakan kata Anda.
HAL 5: MANFAAT-MANFAAT PRODUK
Orang umumnya sebenarnya lebih mudah mengingat manfaat-manfaat produk daripada spesifikasi produk. Dengan demikian, dalam presentasi produk, materi presentasi sebaiknya didominasi oleh manfaat-manfaat produk yang bisa dirasakan oleh konsumen. Hindari juga menjelaskan spesifikasi produk secara mendetail tanpa disertai menjelaskan manfaat nyatanya. Dengan trik ini, produk yang kita jual akan diingat oleh banyak orang. Untuk sisa materi presentasi, bisa diisi dengan testimoni, informasi harga, contact person, alamat kantor, akun YouTube, akun Instagram dan sebagainya.
Demikian, beberapa hal penting dalam presentasi produk agar komunikatif. Dengan memperhatikan kelima hal tersebut secara serius, orang menjadi lebih nyaman menyimak presentasi sehingga mereka menjadi lebih mudah tertarik. Semakin besar ketertarikan orang terhadap suatu produk, maka akan semakin besar pula peluang mereka untuk membelinya. (*/)