Tips

MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS, HIDUP BUKAN PERLOMBAAN

Memasuki usia ke 20, dikenal dengan masa “krisis”. Bimbang dengan pilihan, tujuan, dan cara hidup adalah hal yang kerap dirasakan. Bagaimana mengatasinya? Simak ya!

title

FROYONION.COM - Dalam hidup, semua manusia ingin memiliki “pencapaian” tertentu. Setiap manusia memiliki standar keberhasilan yang bisa saja berbeda dari manusia lainnya. Umumnya, pada usia peralihan dari remaja ke dewasa, manusia cenderung mengalami kebingungan atau kerap kali disebut “quarter life crisis”

“Kok hidup gue gini-gini aja ya?” sering kali menjadi pertanyaan ketika melihat pencapaian orang lain, kemampuan orang lain dalam membeli hal yang mahal misalnya, atau masih banyak lagi. 

Padahal “keberhasilan” bagi setiap manusia itu berbeda. Tergantung di mana, latar belakang budaya, bahkan tergantung latar belakang pemikiran setiap manusia. 

Mungkin, bagi lulusan sekolah hukum, keberhasilan yang sejati adalah menjadi jaksa atau hakim ternama. Namun, jika orang itu memilih untuk keluar dari jalur pendidikannya dan memilih menjadi pengusaha makanan, bukan berarti dia tidak “berhasil”. 

ANTARA “DREAM JOB” DAN “DREAM LIFE”

Dalam melihat “mimpi” banyak perspektif yang berbeda. Ada orang yang berpikir bahwa kehidupan yang sukses adalah mencapai titik kekuasaan tertentu, seperti menjadi pemimpin perusahaan misalnya. Serta berambisi dalam menjalaninya, dengan mengikuti pelatihan, mengambil kuliah lagi, mengikuti seminar-seminar dan kegiatan lainnya yang dapat menuntun untuk mencapai tingkat pencapaian tertentu.

Sementara perspektif lain mengatakan bahwa hidup terlalu singkat untuk “berlomba” dalam kontes kekuasaan tertentu. Sehingga memilih untuk menjalani “slow-living” dengan mengerjakan apapun yang disuka tanpa perlu terlalu “berambisi” terhadap suatu pencapaian. Karena pada akhirnya “merasakan hidup” adalah hal terpenting. 

BACA JUGA: MENGATASI KRISIS IDENTITAS DENGAN KONSEP IKIGAI ALA JEPANG

Dari kedua pandangan di atas, tidak ada yang benar ataupun salah, semua tergantung bagaimana seseorang atau kelompok tertentu memandangnya. Seperti kata pepatah dinasti Romawi yang terkenal, “banyak jalan menuju Roma”. Banyak jalan dan pemikiran dalam melihat kehidupan. 

Banyak orang yang berusaha mendapatkan pekerjaan impiannya, banyak juga orang yang bekerja apapun demi mencapai kehidupan impiannya dalam tahun-tahun kedepan, atau bahkan ada juga yang sudah menjalani hidup impiannya.

5 MINDSET YANG PERLU DITERAPKAN

Lalu, bagaimana seharusnya? Tidak ada standar tertentu bagaimana seseorang harus menjalani hidup, karena semua tergantung dengan pilihan masing-masing pribadi. Yang perlu diingat adalah : 

  1. Hal terpenting adalah mengenal diri sendiri. Apa yang kamu mau dan bagaimana kamu akan menjalaninya. Dengan begitu kamu tidak perlu “cemas” ketika melihat hidup orang lain, karena kamu cukup “percaya diri” dengan apa yang sedang kamu berusaha lakukan dan jalani.
  2. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda, dengan standar kesuksesan yang berbeda juga. Tidak perlu membandingkan apa yang dimiliki orang lain dengan milikmu.
  3. Setiap orang berhak memilih bagaimana melihat “kehidupan”. Ada yang merasa perlu mencapai titik tertentu dan bekerja keras, berkorban waktu dan tenaga untuk itu. Namun, ada yang merasa ingin menjalani hidup dengan santai dan merasakan setiap momen tanpa perlu merasa dikejar sesuatu asalkan kebutuhan tercukupi. Tidak ada yang salah dengan itu.
  4. Selama hal yang dilakukan membuat bahagia dan tidak merugikan orang lain, hidupmu adalah milikmu. Lakukan apa yang kamu suka dan kamu mampu.
  5. Berhenti menilai sesuatu dari apa yang terlihat khususnya di media sosial. Ingat, orang yang kamu temui di media sosial pasti hanya akan menunjukan kesuksesan dan keberhasilannya.
  6. Jangan jadi “people pleaser”. Jika kamu terus memikirkan secara berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kamu, tidak akan ada habisnya. Ingat, bahwa kamu tidak perlu membahagiakan semua orang dan itu mustahil. Maka, bahagiakan diri sendiri terlebih dahulu. (*/) (Photo credit: Andrea Piacquadio)
  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Annya Leonny

Gemar membaca dan menulis sambil menyulam mimpi.