Pasangan kalian masih suka ngomongin mantannya? Lakukan 3 hal ini untuk kebaikan hubungan kalian. Masa lalu biarlah berlalu. Hubungan kalian di masa sekarang harus diselamatkan untuk masa depan.
FROYONION.COM - Kenyataannya tidak semua orang bisa move on dari mantan. Pasti menjengkelkan ketika pasangan masih saja mengingat mantannya. Memilih putus atau tetap melanjutkan adalah pilihan yang sulit.
Memang ingatan tidak dapat sepenuhnya dapat dihapus. Tetapi jika mantan masih saja selalu diingat-ingat ini akan menjadi masalah untuk hubungan seseorang yang sedang berlangsung.
Namun tidak memungkinkan bahwa seseorang dengan kebesaran hatinya, punya niat tulus untuk memperbaiki hubungannya dengan berbicara dari hati ke hati untuk membantu pasangan “melupakan” mantan.
Kalau ingin mengatasi masalah ini dengan baik, melakukan rekomendasi Jeffrey Bernstein, seorang psikolog asal Amerika Serikat dalam ulasannya di Psychology Today barangkali perlu dilakukan.
Tanpa disadari, pasangan bisa saja keceplosan membandingkan situasi yang sekarang dialami dengan situasi yang dulu bersama mantan. misalnya hal-hal sederhana saat mengunjungi warung makan atau tempat wisata, seperti saat pasangan mengatakan
“Dulu ini tempat favoritku.” Ini menimbulkan pertanyaan, dengan siapa ia dulu ke sini sampai-sampai ini menjadi tempat favoritnya.
Atau situasi lain saat pasangan bercerita bahwa ia sangat senang saat belajar bermain gitar dengan mantannya. Sementara itu, pasangannya sekarang tidak bisa bermain gitar.
Ini secara tidak langsung menempatkan pasangan di posisi yang rendahan karena kemampuannya dibanding-bandingkan.
Lantas apa yang bisa dilakukan agar hal-hal serupa yang menyakitkan tidak terulang, yakni dengan cara menyampaikan kekhawatiran dengan tegas tanpa menuduh diikuti dengan membuat komitmen bersama untuk menciptakan kenangan tersendiri.
Dengan begitu, berarti pasangan siap untuk memprioritaskan hubungan yang sekarang.
Meskipun telah putus, beberapa orang merasa marah ketika mantannya memiliki pasangan baru. Emosional yang berlebihan ini akhirnya memunculkan pertanyaan apakah ia masih sayang dengan mantannya?
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan mengambil kesimpulan yang salah, maka tidak ada salahnya untuk menanyakan alasannya masih cukup emosional ketika mendengar kabar tentang mantannya.
Bisa jadi itu semua bukan karena ia cinta mantannya. Namun ada hal-hal yang belum selesai dan menyisakan luka.
Maka yang harus dilakukan adalah mencari momentum waktu dan tempat yang pas untuk bertanya dan membahas secara mendalam apa solusi yang bisa dipecahkan atas masalah tersebut.
Ini baik untuk hubungan sebagai satu upaya preventif jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebelum melangkah lebih jauh.
Seseorang sering membanggakan kehidupan dengan mantan daripada pasangan yang sekarang. Padahal faktanya mereka telah putus. Bukankah berarti ada masalah di masa lalu?
Itu artinya nostalgia dapat mengaburkan kenyataan, membuat masa lalu tampak lebih menarik daripada yang sekarang.
Penyebab itu muncul barangkali ada yang salah dengan hubungan yang sekarang sehingga ia mendambakan momen bersama mantannya yang baik-baik saja. Maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi hubungan yang sekarang.
Ini dapat terjadi dengan syarat masing-masing personal dalam hubungan siap untuk menerima kritik dan saran. Namun jika hanya didominasi salah satu, maka evaluasi tidak dapat berjalan dengan baik.
Mereka juga perlu merenungkan mengapa hubungan dengan mantan berakhir. Tujuannya bukanlah untuk melupakan masa lalu, tetapi untuk menciptakan hubungan yang membuat kedua yang menjalin hubungan itu benar-benar hadir dalam mengisi satu sama lain. Hubungan bukanlah tentang bersaing dengan masa lalu, tetapi menciptakan masa kini yang bermakna bersama-sama. (*/)