Tips

9 ALASAN TRAVELING DENGAN OPEN TRIP ITU SERU

“Ah ngapain open trip, udah jalan sendiri aja!” Mungkin kamu salah satu orang yang ngomong begitu. Open trip nggak akan mengurangi ke-traveler-anmu kok. Justru, ada banyak keseruan dan keuntungan dari join open trip. Percaya deh!

title

FROYONION.COM - Baru-baru ini saya habis jalan ke Karimunjawa menggunakan jasa open trip. Sebenarnya ini bukan kali pertama pakai open trip. Tapi entah kenapa perjalanan kali ini membuat saya berpikir, kalau ada banyak manfaat dari open trip. Mungkin karena di momen ini, saya mendapatkan banyak hikmah. 

Traveling bisa dibilang menjadi gaya hidup saat ini. Weekend, hari kejepit, langsung siap-siap merencanakan akan ke mana, dengan siapa dan dalam waktu berapa lama. Seiring dengan media sosial yang sudah semakin canggih, informasi mengenai spot terkece lengkap dengan bujet ke sana. 

Mau jalan-jalan sendiri, bareng teman bisa direncanakan dengan mudah. Tapi untuk kamu yang ‘mager’, malas menyusun rencan (itinerary), open trip adalah alternatif yang jangan diremehkan. 

Berikut manfaat yang bisa kamu peroleh dari ikut open trip!

1. Itinerary yang jelas 

Walaupun pada praktiknya kadang suka meleset tapi kerangka besarnya bisa didapat. Setidaknya kamu bakal punya gambaran umum akan ke mana. Nah, ini membantu sekali untuk kamu yang ‘mager’ dan mau langsung sampai ke spot tanpa perlu memikirkan cara ke sana.

2. Ketemu teman baru

Buat kamu yang malas jalan dengan teman itu-itu mulu, mau bertemu teman baru, suasana baru, atau sekadar menjadi asing di tempat terasing, open trip pilihan terbaik! Di sini kamu bisa bertemu dengan manusia-manusia ajaib, yang sebenarnya lingkungannya nggak jauh-jauh banget dari kamu. Seperti pengalaman saya kemarin, saat trip ke Karimunjawa, ternyata ada peserta trip yang kos nggak jauh dari kos saya. Wah dunia ini memang sempit ya!

3. Teman baru, kemungkinan join ke tempat baru lagi

Dan enggak jarang dari pertemuan di open trip, kamu bisa merancang perjalanan ke tempat baru lainnya bareng teman yang baru dikenal tersebut. Seru banget kan? Travel buddies kamu jadi semakin banyak. Yah, mirip cara kerja MLM-lah, tapi in a positive way ya!

4. Pilihan provider yang beragam

Namanya saja open trip, tapi pilihan provider-nya beragam. Ada Piknik Nusantara, Explorer, macem-macem. Ada yang kelas rakyat sampai kelas premium. Sesuai kebutuhan, destinasi, dan kantong kamu. Semua ada!

5. Kejutan-kejutan yang bikin seru

Kalau ada orang bilang kenikmatan dari perjalanan itu adalah prosesnya bukan semata tentang tujuannya, itu benar. Dan ini bakal kamu rasakan selama melakukan perjalanan dengan open trip, terutama yang kelas low budget. Seperti yang saya rasakan, baru-baru ini, saat ke Karimunjawa. Ketika balik ke Jepara, rombongan naik feri yang penuh sekali dan bisa dipastikan itu kapasitasnya melebihi yang seharusnya. Alhasil, kami seperti ikan asin dijemur di atas kapal, kalau teman saya bilang kayak kapal pengungsi. 4,5 jam berjemur, memang pengalaman yang seru. Di situ saya melihat beragam kreativitas manusia untuk survive, mulai dari membuat tenda-tendaan, pakai payung, gelar tikar, mengikat pashmina dari ujung tiang ke tiang lain untuk tempat berteduh, dan sebagainya. 

6. Ketemu dengan beragam tingkah polah manusia 

Konon katanya, kalau mau tahu kepribadian asli orang, kita harus jalan dengan dia. Soalnya kan di perjalanan itu ada banyak hal yang nggak terduga terjadi. Dan dari hal-hal tak terduga itu kita bisa menilai, “Oh dia nih orangnya egois…” atau “Oh..dia ini narsisistik” dan macam-macam lainnya.

7. Nggak cocok? Cut!

Open trip itu seperti main Bumble LOL. Kalau kamu nggak cocok dengan manusia-manusia yang ada di open trip ya sudah, kamu bisa dengan ringan hati meng-cut mereka dari hidupmu. Karena baru kenal juga, dan cuma kenal di perjalanan ini kan? Ya, kelar perjalanan, nggak cocok, ya udah sih leave group aja. Gampang kan?

8. Sudah tahu kalau mau jalan sendiri next-nya

Manfaat lain dari keikutsertaan open trip adalah kamu jadi tahu kalau misalnya suatu saat mau ke spot wisata itu secara mandiri bagaimana. Misalnya nih, pas ke Karimunjawa, saya mendapatkan nomor handphone pemilik hostel, tour guide lokal di Karimunjawa dan mungkin kenalan-kenalan lain yang bisa melengkapi perjalanan di kemudian hari.

9. Mendapatkan travelmate + bestie

Dan nggak menutup kemungkinan juga lewat open trip kamu menemukan travel matebestie atau kalau beruntung soulmate. Saya bertemu dengan teman saya Wina di tahun 2019 ketika kami melakukan trip ke Gunung Parang. Sejak itu kami sering nongkrong bareng, chat-chatan sampai larut malam, nonton di bioskop, brainstorming kerjaan dan sudah tiga kali Lebaran (kalau nggak salah) dia mengirimi saya ketupat dan lauk-pauknya tepat di malam Lebaran. 

Bagaimana? Seru kan? Ini keseruan versi saya, mungkin kamu akan menemukan keseruan berbeda lagi. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ester Pandiangan

Penulis buku "Maaf, Orgasme Bukan Hanya Urusan Kelamin (2022)". Tertarik dengan isu-isu seputar seksualitas.