Tips

5 KONSEP KESEHATAN MENTAL ALA JEPANG UNTUK RUTINITAS YANG POSITIF

Kebudayaan Jepang emang unik-unik, prinsip dan perilaku orang-orang Jepang yang terkenal pantang menyerah dan disiplin perlu kita tiru. Namun ada satu hal lain yang bisa kita ambil dari budaya Jepang, yaitu menciptakan rutinitas kesehatan mental yang positif.

title

FROYONION.COM - Saat menjalani kehidupan sehari-hari yang terkadang berat untuk dijalani, gue banyak terinspirasi sama cerita cerita di komik atau di anime yang belakangan gue ikutin. Gak cuma itu, gue rasa semua tontonan atau bacaan karya seniman Jepang selalu punya arti dan makna dalam hidup kalau lo cermati.

Gak heran, disiplin filosofis di Jepang sekarang udah mapan, dari cara mereka hidup sehari-hari kita bisa liat masih ada nilai-nilai dan prinsip budaya inti mereka. Orang-orang Jepang lama dikenal karena filosofi dan prinsip kuno yang menunjukkan bagaimana cara mereka menjalani kehidupan yang sederhana dan bermakna.

Dilansir dari yoar.com, pada tahun 2021 Jepang berada di urutan kedua sebagai salah satu negara dengan umur terpanjang, dengan rata-rata harapan hidup 85,03 tahun. Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang Jepang dapat hidup selama 75 tahun dengan sehat bugar tanpa cacat. 

Selain menerapkan gaya hidup sehat, masyarakat Jepang juga menerapkan rutinitas kesehatan mental yang positif untuk keseimbangan mental mereka. Orang Jepang memiliki berbagai konsep yang dapat membantu membuat hidup lebih cerah dan menyenangkan. Lo bisa terapin 5 konsep ala Jepang ini buat menciptakan rutinitas kesehatan mental yang positif.

1. YUGEN

Yugen adalah bagian penting dari estetika budaya Jepang, Yugen berfokus pada kedalaman dan misteri dari alam semesta. Yugen juga bisa diartikan sebagai rasa ingin tahu lebih banyak dan memilih untuk lebih sadar akan lingkungan. 

Dalam konteks kesehatan mental, Yugen dapat diterapkan dengan cara meluangkan waktu untuk menyadari tempat lo berada dan apa yang lo lakukan. Inti dari Yugen adalah berpegangan pada perasaan, meski hanya berlangsung beberapa saat.

2. FURUSATO

Furusato adalah terjemahan dari ‘Kampung Halaman’, menurut gue Furusato adalah salah satu yang memiliki arti yang paling dalam. Gagasan dari Furusato adalah untuk terhubung ke tempat yang lo rasa bisa dijadiin ‘rumah’.

Penerapan Furusato yang bisa diartiin secara umum adalah tempat lo berpulang, atau tempat dimana lo bisa merasa aman, dan damai. Mungkin bisa jadi itu adalah keluarga, sahabat, pacar, atau apapun dan siapapun yang ngebuat lo merasa nggak masalah lo ada di belahan dunia mana atau dengan siapa, selama lo memiliki mereka.

3. KOMOREBI

Komorebi adalah konsep yang memiliki makna indah buat gue, Komorebi menggambarkan penampilan belang-belang dari sinar matahari yang menyaring pepohonan. Kontras yang tercipta dari bayangan ini menciptakan keindahan yang bercampur dengan kegelapan setiap beberapa detik.

Selain jadi metafora dari alam yang menginspirasi, Komorebi juga memiliki konotasi soal kesehatan mental. Interaksi antara gelap dan terang mewakili pertempuran antara perasaan bahagia dan sedih. Kadang lima menit lo merasa bahagia, kemudian lima menit selanjutnya lo merasa sedih. Itulah Komorebi yang ada di hidup kita.

4. CHOWA

Chowa adalah bahasa Jepang yang setara dengan harmoni, yang bisa diartikan sebagai usaha untuk menemukan keseimbangan dalam hidup. Chowa mengajarkan bahwa hidup harmonis dengan orang lain merupakan hal penting, namun tidak boleh disamakan dengan kepasifan atau iya iya aja. 

Ini berarti Chowa adalah menemukan keseimbangan atau keharmonisan yang datang dari kerja keras dengan diikuti apa yang benar menurut lo, dan memperhatikan pengaruhnya terhadap orang lain. Keseimbangan dalam hidup berdasarkan Chowa adalah meyakini apa yang benar buat lo.

5. OUBAITORI

Oubaitori berasal dari huruf kanji untuk empat pohon yang mekar saat musim semi: ceri, prem, apricot, dan persik. Keempat pohon tersebut memiliki bunga yang mekar pada waktunya masing-masing walaupun mekar di musim yang sama. Hal ini menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri.

Konsep Oubaitori adalah konsep yang gue gunakan saat ini, yaitu dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain dan berfokus pada pertumbuhan diri sendiri. Dengan meyakini bahwa setiap orang punya ‘masa’ nya, kita jadi ga perlu buru-buru untuk sampai ke tempat atau posisi yang lo mau. 

Biasanya hal ini erat kaitannya sama pencapaian temen atau orang-orang di media sosial yang udah ngedahului kita. Seperti misalnya pernikahan, karir, jabatan, pendidikan, dll. Oubaitori juga mengingatkan gue bahwa ga ada jalan yang lurus dalam hidup, dan konsep ini juga bisa membantu lo untuk menghilangkan tekanan.

Dari kelima konsep tadi mana yang menurut lo bisa lo terapin nih, Civs? Meskipun kita punya cara masing-masing buat jaga kesehatan mental kita dengan berbagai rutinitas atau cara healing yang berbeda. Tapi apa yang orang-orang Jepang terapin di hidupnya juga perlu dicontoh.

Buat gue yang hobinya baca komik dan anime Jepang, hal-hal kaya tadi juga ada loh dalam ceritanya. Mungkin karena si pembuatnya itu orang Jepang, jadi dia juga mau menuangkan konsep dan filosofi hidup yang dianut buat di-share ke pembaca. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Vian Naufal Pradana

Seorang wibu yang suka musik, olahraga, dan baca buku (kalo lagi mood)