Meskipun bersaing kamera digital yang terus berkembang, kamera analog tetap populer di kalangan fotografer, maupun masyarakat umum. Berikut 10 kamera analog terbaik yang bisa kalian coba!
FROYONION.COM - Dalam beberapa waktu terakhir, kita bisa melihat tren kamera analog yang kembali digemari oleh anak muda. Kesannya vintage dan old-fashioned, membuatnya semakin dianggap keren.
Proses memotret dengan kamera analog sendiri memberikan daya tarik tersendiri, terutama karena hasilnya tidak bisa langsung dilihat dan memerlukan pemrosesan di kamar gelap.
BACA JUGA: DIGICAM: ALTERNATIF BAGI YANG SUKA KAMERA ANALOG TAPI PUSING DENGAN HARGA ROLL FILM
Jika kalian mulai tertarik untuk mencoba, berikut rekomendasi kamera analog murah berkualitas cocok untuk pemula dan harga terjangkau!
Canon AE-1 diperkenalkan pada April 1976 dan menjadi salah satu kamera SLR tersukses. Kamera ini dilengkapi dengan Automatic Exposure (AE) yang dikontrol secara elektronik.
Dengan shutter speed hingga 1/1000 detik, Canon AE-1 ringan dan fleksibel untuk dibawa ke mana-mana. Meskipun hanya tersedia dalam kondisi bekas, harganya berkisar antara Rp4,3 juta hingga Rp4,65 juta, termasuk lensa bawaan.
Nikon FE2, dirilis tahun 1983, hadir dengan kecepatan rana maksimal 1/4000 detik dan kecepatan sinkronisasi flash 1/250 detik. Dengan bobot hanya 550 gram, cocok untuk foto-foto tanpa merasa lelah.
Harga Nikon FE2 bekas bervariasi, mulai dari Rp1,7 juta (body only) sampai Rp2,4 juta (termasuk lensa).
Olympus OM-1, diluncurkan tahun 1972, menonjolkan desain ramping dan ringan. Dengan berat hanya 510 gram, kamera ini sangat cocok untuk traveling dan street photography.
Dijual dalam kondisi bekas dengan harga mulai dari Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta.
BACA JUGA: KAMERA PERISKOP, TEKNOLOGI ANYAR DI IPHONE 15
Pentax K1000, diproduksi dari tahun 1976 sampai 1997, memiliki desain kokoh dan daya tahan luar biasa.
Dengan jangkauan ISO/ASA 20-3200, shutter speed hingga 1/1000 detik, dan sinkronisasi flash 1/60 detik, Pentax K1000 dijual dalam kisaran harga Rp1,95 juta hingga Rp2,45 juta.
Minolta SR-T 101, pionir di kalangan SLR 35mm, dirilis tahun 1966. Dengan jangkauan ASA/ISO 6-6400, shutter speed 1/1000 detik, dan sinkronisasi flash 1/60 detik, Minolta SR-T 101 dijual dalam kondisi bekas dengan harga Rp1,85 juta hingga Rp2,4 juta (termasuk lensa).
Ricoh KR-5, diluncurkan tahun 1978, hadir dengan kecepatan rana 1/8 detik hingga 1/500 detik dan sinkronisasi flash 1/8 detik sampai 1/60 detik.
Harganya rata-rata Rp1,8 juta jika dijual dengan lensa, tetapi ada yang menjual dengan harga di bawah Rp1 juta.
BACA JUGA: APA ITU FILM REMJET? APA BENAR MERUSAK KAMERA ANALOG?
Rollei 35, diperkenalkan tahun 1966, adalah kamera 35mm terkecil setelah Minolta TC-1 dan Minox 35.
Dengan bobot hanya 370 gram, Rollei 35 memiliki harga sekitar Rp3,5 juta, bahkan lebih untuk seri classic gold.
Canon Canonet Q17, dirilis tahun 1965, memiliki shutter speed hingga 1/500 detik dan jangkauan ISO 25-400.
Meskipun spesifikasinya tidak sehebat beberapa kamera lain, Canon Canonet Q17 dijual dengan harga sekitar Rp1 juta di berbagai marketplace.
Yashica FX-3 Super 2000, populer pada tahun 1979, menawarkan shutter speed hingga 1/2000 detik, jangkauan ISO 25-3200, dan exposure meter. Harganya berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1.800.000 di marketplace.
Fujica M1, kamera analog yang tergolong sangat murah, cocok untuk pemula. Dengan shutter speed 1/125 detik, kamera ini dijual dengan harga termurah Rp300 ribuan di berbagai marketplace.
BACA JUGA: 3 KAMERA 4 JUTAAN BUAT FOTOGRAFER DAN VIDEOGRAFER DI MUSIM NIKAHAN
Dengan pilihan kamera analog yang beragam, kalian bisa memulai petualangan fotografi vintage tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Jadi, kalian tertarik beli kamera analog yang mana? (*/)
Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.
March 01, 2024
263
Fadhil
Shofyan Kurniawan
