Stories

STANLEY NAINGGOLAN: BERMAIN TENIS ADALAH SARANA MENGASAH KEKUATAN MENTAL

Olahraga sering dikaitkan–tidak hanya dengan latihan fisik–namun juga mental. Tak terkecuali tenis, sebagai olahraga yang ditekuni Stanley selama bertahun-tahun hingga kini masih aktif bermain di komunitas tenis, The Green Slam.

title

FROYONION.COM - Dewasa ini, olahraga tenis semakin dikenal di kalangan anak muda. Tak ayal kini banyak anak muda yang mencoba bermain tenis hingga menjadikannya hobi. Oleh karena itu, mereka pun perlu komunitas yang tepat untuk menjadi tempat mengembangkan kemampuan tenis sekaligus menjadi kesempatan untuk berinteraksi. 

The Green Slam adalah salah satu komunitas tenis yang merangkul para petenis amatir dari level pemula hingga level menengah. Kesempatan yang terbuka lebar bagi para petenis pemula di The Green Slam menjadikannya sebagai salah satu komunitas yang amateur friendly. 

Stanley Nainggolan atau yang akrab disapa Stanley adalah salah satu anggota The Green Slam yang telah menekuni tenis selama bertahun-tahun. Berangkat sebagai petenis amatir, kini dia diakui sebagai salah satu pemain–yang dapat dikatakan–mahir (advanced)

Kali ini Froyonion Media berkesempatan untuk berbincang santai dengan Stanley (selanjutnya disingkat S) tentang hobi tenisnya. Berikut hasil perbincangan kami:


Sejak kapan suka dengan tenis? 

S: Dari kecil, mungkin SD. Karena nonton pertandingan Australian Open di TV, kalau nggak salah yang main Marat Safin (atlet tenis asal Rusia -pen). Waktu nonton itu saya lumayan tertarik, tapi di masa itu tenis belum se-hype itu dan akses bermain tenis belum seluas sekarang. 

Berangkat dari ketertarikan itu, apakah kamu langsung berniat untuk menekuni tenis? 

S: Saya baru main tenis waktu udah kerja sih. Saya juga mulai mencari dan bergabung di komunitas tenis tahun 2019. Karena saat itulah saya bisa afford beberapa gears untuk bertenis seperti raket dan sepatu. Saat saya kuliah di Universitas Indonesia, sebetulnya ada komunitas tenis. Tapi entah kenapa waktu itu saya bergabung di komunitas hoki lapangan. Saya pun heran kok saya nggak ikut komunitas tenis ya waktu itu? Hahaha. 

Menurutmu, apa bagian paling seru tenis? 

S: Kalau bagian yang seru, menurut saya tennis is a mental game. Kadang kalau kita menghadapi lawan dengan skill yang setara pun, mental tetap memainkan peran yang cukup besar dalam bermain tenis. Dari pengalaman pribadi kalau kita udah mikir, “Wah kalah nih”, pasti akan kalah. Terlebih tenis adalah salah satu olahraga paling sunyi, dalam arti penonton tidak boleh bersorak ketika between point agar pemain bisa lebih fokus. Mempertahankan fokus dan mental yang kuat itu juga suatu tantangan dalam bermain tenis. 

Kalau bagian paling sulit? 

S: Mengatur emosi. Kadang kalau lagi dapat bola yang ‘enak’, pasti kecenderungannya ingin smash bolanya sekeras mungkin. Padahal seharusnya kita bisa menahan emosi kita, entah itu adrenaline rush, panik, atau lainnya. Karena berkaitan dengan poin sebelumnya, kita juga harus bisa tetap fokus saat bermain. Luapan emosi yang tidak terkontrol bisa membuyarkan fokus itu. 

Apakah ada pengalaman menarik selama kamu menekuni tenis? 

S: Ada dan menurut saya cukup menarik. Jadi waktu itu saya main di turnamen dengan partner saya di The Green Slam di semifinal Ultimate Tennis Championship (UTC). Lawan kita itu sudah dapet match point jadi kalau mereka dapat satu poin lagi berarti mereka menang. Waktu itu baik kami dan lawan sama-sama tertekan. Tapi akhirnya kita bisa turning the table dan akhirnya bisa menang. 

Di lain waktu, saya juga sempat ikut turnamen single di final Indonesia Lawn Tennis League (ILTL). Saya saat itu harus berhadapan dengan lawan yang sudah banyak ‘ditakuti’ orang, karena dia nggak pernah kalah. Sudah banyak rumor ‘menakutkan’ yang beredar tentang dia saking jagonya. Set pertama saya kalah 1-6.

Di set kedua, saya hanya mikir untuk bermain tanpa membuat kesalahan. Akhirnya saya bisa mengejar poin dengan skor 6-4. Di deciding set, saya nggak tahu dapat energi dari mana tapi akhirnya saya bisa menang dengan skor 10-3. Pertandingannya lumayan ketat dan menegangkan sih, tapi seru. 

Kini minat masyarakat terlebih anak muda pada tenis yang semakin meningkat. Apa pendapatmu tentang hal itu? 

S: Nyebelin. Hahahaha. Bukan karena apa-apa sih, hanya karena sekarang kalau mau sewa lapangan jadi rebutan. Dulu waktu nggak banyak yang minat tenis kan enak, kalau mau main tinggal datang ke lapangan. Tapi selain itu, saya turut senang karena tenis semakin banyak diminati dan makin banyak komunitas tenis yang terbentuk di berbagai kota. 

Menurutmu, seberapa penting peran komunitas tenis bagi mereka yang berminat bermain tenis? 

S: Menurut saya sih penting. Karena kalau bergabung ke komunitas, kita bisa punya lebih banyak kesempatan untuk leveling up our skill. Kalau bermain sendiri, kita tidak bisa membandingkan kemampuan kita dengan orang lain. Dengan bergabung di komunitas, paling nggak kemampuan bermain kita bisa melejit ke level yang sama dengan anggota-anggota lain di komunitas tersebut.

Apakah kamu punya saran bagi anak muda yang tertarik untuk bermain tenis namun masih ragu? 

S: Kalau ragu, mending nggak usah sekalian. Karena nantinya saat latihan atau turnamen, pasti akan menemui banyak tantangan. Kalau sudah ada keraguan sejak awal, berarti kemungkinan akan menyerah lebih awal juga. Jadi lebih baik tekuni tenis jika memang suka. Kalau sudah suka, sisanya gampang. Misal ingin meningkatkan skill, kalian bisa bergabung ke The Green Slam juga supaya bisa bermain rutin bersama-sama.

Terakhir, apa arti tenis untukmu? 

S: Tenis itu kayak perjalanan hidup bagi saya. Saat kita berdiri di lapangan, kita harus bisa mengambil keputusan sendiri. Entah saat kesulitan balikin bola, kesulitan mencetak poin, atau lainnya, pada akhirnya hanya diri kita sendiri yang bisa menolong kita. Kadang mungkin kita ragu dan bertanya, keputusan yang kita ambil bener nggak ya? Sama dengan hidup juga seperti itu. (*/) 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.