Stories

PERNAH DI-BLACKLIST HOLLYWOOD, BRENDAN FRASER MENANGKAN AKTOR TERBAIK OSCAR 2023

Pemenang Oscar 2023 sudah diumumkan. Pada kesempatan tersebut, Brendan Fraser meraih penghargaan sebagai Aktor Terbaik lewat perannya sebagai Charlie dalam film The Whale.

title

FROYONION.COM - Aktor Brendan Fraser baru saja memenangkan Oscar 2023 kategori Aktor Terbaik (Best Actor). Penampilannya yang menakjubkan dalam film The Whale membawanya mendapat penghargaan tersebut.

Di film ini Fraser berperan sebagai Charlie, seorang profesor dengan bobot tubuh seberat 600 pon yang mencoba berdamai dengan anak perempuannya. Mengutip dari Deadline, Fraser tidak hanya dengan senang hati menerima penghargaan, tetapi juga merefleksikan pengalaman syuting film ini selama pandemi terburuk.

“Saya dan teman-teman saya memberikan semua yang kami miliki karena itu adalah film yang dibuat pada masa pandemi, dan kami tidak tahu apakah akan ada hari esok,” kata Fraser. “Dalam pandangan saya, bertahun-tahun dari sekarang, kita akan melihat kembali film-film yang dibuat [selama pandemi].” 

Fraser mengatakan bahwa selama pandemi, setiap orang hidup di bawah ancaman eksistensial, dan kepedulian tulus untuk kesejahteraan satu sama lain. Fraser tampil dalam beberapa film populer pada 1990-an dan awal 2000-an, misalnya The Mummy

Karier Fraser sempat terpuruk lantaran pernah terlibat suatu masalah dengan Philip Berk, salah satu eksekutif di industri Hollywood. Masalah yang tidak kecil, pada 2018 Philip Berk pernah melakukan pelecehan seksual kepada Fraser.

Namun, begitu Fraser menyuarakan kasus ini ke publik, ia malah di-blacklist dari Hollywood. Tentu hal tersebut merupakan perbuatan Philip Berk untuk menjaga reputasinya.

Lalu sutradara Darren Aronofsky mengejutkan Fraser dengan menghubunginya untuk tampil dalam film The Whale. Fraser akan memerankan Charlie dalam film The Whale, yang diadaptasi dari drama Samuel D. Hunter.

“Dia (Darren) langsung ke intinya. Memberitahuku tentang seorang pria yang hidup sendiri dan merasa sangat sedih sejak pasangannya meninggal,” kata Fraser.

Fraser sangat merasa senang dapat memerankan karakter tersebut. Kemudian Darren memberi tahu Fraser bahwa tubuh Charlie beratnya ratusan pon dengan kondisi kesehatan, di mana dia akan meninggal karena gagal jantung kongestif dengan sangat cepat.

“Charlie memiliki kekuatan super rahasia,” kata Fraser. “Dia mampu mengeluarkan kebaikan pada orang lain, bahkan ketika mereka tidak dapat melihatnya dalam diri mereka sendiri, atau mereka merasa bahwa mereka tidak dapat dimaafkan.”

Fraser juga berlatih memerankan karakter yang hidup dengan obesitas bersama pelatih Bath Lewis. Memainkan Charlie juga memungkinkan Fraser berkolaborasi dengan Obesity Action Coalition untuk memahami pertempuran sehari-hari yang dihadapi individu obesitas. 

“Obesitas adalah penderitaan dan penyakit. Mereka pantas mendapatkan empati, bantuan, dan rasa hormat kita,” kata Fraser. “Mereka diabaikan dan disingkirkan dalam sosial dan diejek di media. Anda benar-benar dapat membahayakan kesehatan fisik seseorang dengan cara Anda berbicara kepada mereka.”

“Saya tahu bahwa banyak orang yang hidup dengan obesitas mengatakan ketika mereka masih anak-anak, sesuatu yang dikatakan kepada mereka memicu siklus dalam hidup mereka,” tambahnya.

Faktanya, seorang wanita menulis kepada Darren minggu lalu dan mengatakan dia takut untuk mendapatkan prosedur bariatrik (pengobatan obesitas). Dia sekarang akan melakukannya setelah menonton film The Whale. 

Namun, ingatan akan Charlie masih menjadi bagian dari Fraser. “Saat film ini selesai, saya mendapat reaksi tak terduga saat melepas tubuh Charlie terakhir kalinya; saya benar-benar tersentuh secara emosional.” 

Ketika The Whale ditayangkan perdana di Festival Film Venesia, video Brendan Fraser yang emosional mendapatkan tepuk tangan meriah selama enam menit dan hal itu menjadi viral. Penampilannya dalam film The Whale memang layak mendapat Aktor Terbaik Oscar.

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung