Stories

KENALAN SAMA JORDAN SUSANTO: MUSISI MUDA DENGAN MIMPI BESARNYA UNTUK INDUSTRI MUSIK ASIA

Musisi muda dengan lagu-lagu ber-genre retro pop, soul, dan ballad ini rupanya punya mimpi yang besar bagi perkembangan industri musik di Asia. Jordan Susanto namanya–dan inilah sedikit cuplikan aspirasinya.

title

FROYONION.COMJordan Susanto adalah seorang musisi muda yang telah berkarya sejak 2021 silam. Namun di panggung BNI Java Jazz Festival 2023 lalu, Jordan resmi debut dan tampil di depan ratusan penonton. 

Saat itu ia membawakan lagu-lagu orisinilnya seperti Bedroom in The SkyEnglish Rain, Still Drunk, dan Cherry sebagai lagu terbaru yang dirilisnya pada 9 Juni 2023. Dalam wawancara bersama Froyonion.com pada Kamis (20/7) lalu, Jordan lantas menceritakan pesan di balik lagu barunya ini. 

Cherry itu menceritakan tentang pasangan yang bener-bener attached satu sama lain. Kadang kita nggak ngerti kan kenapa bisa naksir sama orang? Nah, Cherry menceritakan tentang perasaan itu yang semakin dalam sampai jadi candu,” tuturnya. 

Menjadi single ke-4 yang dirilis, lagu Cherry menjadi salah satu bukti semangat juang Jordan untuk berkarier sebagai musisi di Indonesia. Pasalnya, kecintaan Jordan terhadap musik sudah tumbuh sedari kecil berkat dukungan keluarganya. 

MEMANTAPKAN HATI ‘TUK JADI MUSISI

Sempat berkuliah di King’s College London, Jordan pun tetap bermusik dengan membentuk band soul-rock dengan teman-temannya. 

Setelah usai kuliah dan harus menghadapi realita, Jordan dihadapkan pada dua pilihan. Antara tetap tinggal di Inggris dan bekerja di sana, atau pulang ke Tanah Air. 

“Untuk stay di Inggris kan aku harus dapet working visa. Di satu sisi aku memang sudah bertekad untuk berkarier sebagai musisi dan di sisi lain industri musik di sana sudah jauh lebih ‘matang’ sehingga mungkin akan lebih sulit untuk memulai di Inggris. Maka aku putuskan untuk balik ke Indonesia dan mulai dari sini,” tutur cowok yang mengidolakan Marvin Gayes ini. 

Alhasil, Jordan mulai menulis lagu demi lagu dan rilislah Bedroom in The Sky di tahun 2021. 

Menurutnya, keputusan untuk pulang ke Indonesia adalah keputusan yang tepat. Karena di sini aku merasa bisa lebih berkontribusi dan berkembang. Ditambah dengan ekosistem industri musik Indonesia yang sedang dipenuhi banyak musisi muda yang juga sedang merintis, karya-karya Jordan pun turut disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. 

Salah satu momennya adalah saat ia tampil di panggung BNI Java Jazz Festival (JJF). Interaksi yang ia bangun dengan penonton semakin memberikan kobaran semangat bagi Jordan untuk berkarya lebih giat lagi. 

“Terlebih tampil di JJF itu mimpi aku dari dulu. Makanya aku bersyukur banget tahun ini bisa nyanyi di panggung JJF. Senang juga karena bisa tampil langsung di depan penonton sehingga pesan dari laguku juga bisa tersampaikan secara langsung,” cetusnya.

TERLIBAT DALAM SEMUA PROSES KREATIF BERMUSIK

Mulai dari menulis lirik, chord, music development, rekaman, hingga manggung, semua dibabat habis sama Jordan.

Terlibat dalam semua proses kreatif bermusik dari hulu ke hilir membuat karya-karya Jordan terasa genuine–seperti ada nyawa dirinya di masing-masing karya yang ia buat. 

Ketika ditanya lebih susah mana antara menulis lagu dan menyanyikannya, Jordan pun menjawab,”Keduanya sulit di level yang berbeda. Kalau menulis, mungkin inspirasi atau konsepnya lebih mudah didapat. Tapi untuk bisa nyelesainnya itu yang susah. Sedangkan kalau nyanyi memang harus giat berlatih supaya bisa menampilkan dengan maksimal juga.”

Kendati begitu, Jordan mengaku tetap suka kedua proses tersebut. Stres atau burnout memang akan menjadi halangan yang tidak bisa dihindari. Namun selagi bisa meluangkan waktu untuk istirahat, menurutnya proses kreatif dalam bermusik itu akan selalu bisa dinikmati. 

TANTANGAN DAN MIMPI BESARNYA

Bagi Jordan, salah satu tantangan yang harus ia hadapi adalah mencari peluang untuk memulai.

“Mungkin nggak cuma di Indonesia aja, tapi ibarat mau naik tapi kita nggak tahu tangganya ada di mana. Kayak gitu kesulitan yang aku hadapi di awal-awal berkarier. Selain itu mungkin harus bisa menahan diri dan ketidaksabaran untuk cepet-cepet sukses kali ya. Karena memang kalau mau sukses, harus bisa menikmati prosesnya dulu,” katanya.

Walau menghadapi sejumlah tantangan, rupanya tak membuat Jordan berhenti bermimpi. Salah satu mimpi terbesarnya adalah ingin memperluas koneksi hingga ke Asia. 

Ya, tidak hanya di Indonesia, melainkan hingga Asia. Karena menurutnya, ada banyak musisi Indonesia yang bisa berkarier hingga ke Asia. Sehingga butuh ada banyak channels yang terbuka untuk meraih hal tersebut. 

“Kalau musisi kita bisa dikenal sampai Asia, tentu Indonesia juga akan turut maju. Nama Indonesia akan semakin dikenal baik dan harapannya hingga perekonomian Indonesia dan secara khusus perkembangan industri kreatif Indonesia pun bisa semakin maju.” kata Jordan mengutarakan mimpi besarnya sekaligus menutup sesi wawancara dengan Froyonion.com. (*/) 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.