Stories

ADRIANO QALBI: PASSION ADALAH KEBOHONGAN TERBESAR ABAD INI

Bagi Adriano Qalbi, passion adalah omong kosong dan yang ada hanyalah keberanian. Bagi lo yang masih terjebak dalam kata-kata passion baca dulu deh di sini…

title

FROYONION.COM - Pada episode ini Frodcast kembali mengundang narasumber ternama. Dia adalah Adriano Qalbi, yang lebih dikenal sebagai PodcasterStand Up Comedy-an dan juga aktor.

Sekarang Adri telah merilis tiga special show: dari “Tau Deh Yang Pinter”, lalu ada  “Lo Pikir Lo Keren” dan paling terbaru “Lo Semua Sama Aja”.

Bapak podcaster Indonesia satu ini, sebelum ia tenggelam dalam dunia kesenian. Adri pernah hidup sebagai karyawan kantoran di suatu agensi periklanan sebagai account executivecopywriter dan creative director.

Perjalanan hidup seorang Adriano Qalbi yang awalnya lurus-lurus saja hingga memutuskan ‘banting stir’ menjadi seorang komedian bisa dibilang cukup mengejutkan.

DIKENAL PENDIAM

Dari berbagai kerumitan alur hidup yang dijalaninya. Franky memulai pertanyaan dengan pertanyaan paling sederhana “Dari kecil lo tuh emang udah ada minat ke komedi kah? Atau gimana?”

Adri pun menjawab “Kalau ditanya apakah ada tendensi dari kecil kelihatan komedinya atau segala macam…nggak. Gue tuh di keluarga besar sebetulnya orangnya pendiem gitu. Semua keluarga gue juga… Bapak-Ibu gue sendiri juga kayak “Hah emang kamu lucu ya? Ngomong aja jarang.”

Adri pun menjelaskan semenjak bangku sekolah ia adalah tipe anak yang lebih suka mengawasi dari belakang dan bukan pula pembuat onar. Bisa dibilang sebagai tipe anak yang lurus dan siswa di sekolah yang “biasa-biasa aja”. 

KOMEDI SEBAGAI BENTUK KEBEBASAN

Adri yang pernah bekerja di agency, memiliki ambisi untuk mendapatkan recognition/pengakuan di bidangnya. 

Dan memang semenjak ia berkuliah marketing dan periklanan di Universitas Bond, Australia. Sudah memiliki ambisi terhadap recognition tersebut. 

Namun setelah ia berhasil meraihnya ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

“…Setelah didapat, kok tidak seperti apa yang gue bayangkan ya?” Ujar Adri.

“Kalau bekerja di advertising lo kan menulis based on job request gitu, jadi lo nggak pernah menulis dengan concern lo sendiri. Terus gue mikir “kayaknya gue pengen deh nulis dengan concern gue sendiri,” Adri mengatakan.

And then gue pulang tuh selalu ngelewatin panggung open mic nih, one day gue harus coba,” lanjutnya.

Hingga akhirnya dengan jelas Adri menyebutkan pada 14 September 2011 ia memulai panggung Stand Up Comedy-nya untuk pertama kali dan berakhir pecah. Hal itulah yang yang membuatnya terobsesi dengan kesenian ini. 

Di samping itu dengan Stand Up Comedy membuat ia dapat menulis dengan bebas tanpa tuntutan sebagaimana ia bekerja di agency.

FASE PINDAH JALUR 

Dalam perpindahan jalur karir yang berbeda ini, Franky bertanya dengan lebih spesifik “Jadi waktu itu misalnya ketika lo mau lompat ke karir path yang sebelah, yang comedy itu. Nggak ada kayak semacam sanggahan-sanggahan gitu dari keluarga lo?”

Adri menjawab dengan tegas  “Oh ya keluarga gue jerit lah… gila lo! Dikuliahin, punya karir bagus, punya recognition, tiba-tiba “I’m out daahh…” gitu”.

Ia menambahkan “Umur 28 gue memutuskan untuk dua tahun sebelum balik lagi ke agency ya. Gue pengen tes nih diri gue bisa sampai mana… Semua pegangan yang gue pegang, gue lepas”.

Jadi dalam fase ini Adriano Qalbi merasa bahwa ambisi ia sejak kuliah untuk mendapatkan recognition berhasil namun tidak seperti yang diharapkan. Sehingga Adri merasa bahwa Stand Up Comedy adalah kesempatan yang harus ia coba.

ERA YANG MENARIK UNTUK BERKOMEDI

Setelah banyak mendapat respon dan ombak yang datang sehabis ia terjun dalam kesenian ini. Franky membawa alur pembicaraan ke arah yang menarik,yaitu konsekuensi dan ketersinggungan.

Adri pun berpendapat “ini tuh era paling menarik untuk berkomedi menurut gue”

“Ya kalau nanti kita sudah sampai pemahamannya dan semua udah tau konteksnya ini komedi, tantangannya dimana?” Sambung Adri.

Bagi Adri ini adalah hal yang sehat dan put the balance in society. Jadi komedi hadir dalam era yang seperti ini justru membuatnya menjadi sesuatu yang menantang dan menarik. 

IT’S NOT KNOWLEDGE THAT YOU LACKING, ITS COURAGE

Bagi seorang Adri aturan main di industri “showbiz” adalah “sensasi lebih cepat dari pada prestasi”. Namun POV Adri dalam hal ini setidaknya jika ia ingin memulai sensasi itu harus lucu. Jika tidak, tidaklah menarik. 

Adri mengatakan dengan tegas “Nggak ada yang menarik kalau nggak lucu, kalau dalam doang mah gampang”.

“Misalnya gue ngomong gini: “It’s not knowledge that you’re lacking, it's courage”. Tuh kecil… gampang. Coba bikin lucu dari kalimat itu, susah man setengah mati” tambah Adri.

Melanjutkan quotes ini, bagi Adri memang ada benarnya bahwa sebagai manusia yang kurang bukanlah pengetahuan namun keberanian. Dan keberanian tergantung pada diri individu tersebut.

“kalau kurang knowledge kan lo bisa nyalahin orang tua lo, dulu gue nggak didukung, nggak difasilitasi A dan B. Itu eksternal semuanya. Tapi kalo courage itu (tergantung) lo kan?”.

Courage adalah hal yang seharusnya semua orang punya terlepas keadaan dari individu ini. Misalnya keadaan sosial dan ekonominya. 

Dengan menjadi berani baginya akan membuka berbagai peluang yang tidak diketahui.

Bagi Adri dengan ia terjun ke Stand Up Comedy membantu ia untuk memahami ketidakpastian. Karena sebuah joke tidak akan dianggap pasti berhasil. 

Memahami ketidakpastian ini membuatnya bisa beradaptasi pada hal yang tidak disangka. Seseorang menjadi stagnan adalah akibat tidak berani menghadapi ketidakpastian.

PASSION ADALAH KEBOHONGAN TERBESAR ABAD INI

Sebelum bertemu komedi Adri mengakui bahwa ia sempat menjadi seseorang yang terjebak dalam buble. Dengan komedi ia bisa mem-breakdown buble-nya dan memahami betapa beruntung hidup yang dijalaninya.

Adri mengatakan “Terus kita ngomong “ pursue your dream, pursue your passion” nggak ada, lo punya passion itu lo jerih buat lo. Semua orang dalam survival mode

Lebih lanjut ia menegaskan “Menurut gue, passion adalah kebohongan terbesar abad ini”

Baginya di zaman sekarang dengan banyaknya arus informasi membuat seseorang semakin cerdas. Namun menurutnya, dengan knowledge yang besar keberanian seseorang akan semakin berkurang. 

“Misalnya ada opportunity keluar di depan mata lo, tapi kan ini bukan passion gue, gue nggak pernah mau ngerjain ini. Padahal lo nggak pernah tau kalo lo ngerjain, ini akan ngelead lo kemana”.

Oleh karenanya penting bagi seseorang untuk memiliki keberanian dan lepas dari belenggu “passion”. Jangan sampai suatu saat nanti malah melepaskan kesempatan hanya karena tidak sesuai dengan kata passion

BTW, lo bisa dengerin episode podcast ini dengan lebih lengkap di channel YouTube Froyonion dan Frodcast di Spotify.(*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khalid Asmadi

Seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Komunikasi, katanya sih suka baca buku filsafat, cuma ga pinter pinter amat. Pengen jago ngegambar biar bisa bikin anime.