Sports

TIMNAS U-23 BERSAMA SHIN TAEYONG BERHASIL LOLOS KE PIALA ASIA U-23

Tim Nasional U-23 Indonesia berhasil melaju ke putaran final Piala Asia U-23 yang akan berlangsung di Qatar April tahun depan. Keberhasilan Garuda Muda ini tak lepas dari perjudian sang pelatih, Shin Tae-Yong.

title

FROYONION.COM - Tim Nasional U-23 Indonesia berhasil melaju ke putaran final Piala Asia U-23 yang akan berlangsung di Qatar April tahun depan. Timnas U-23 memastikan diri lolos ke putaran final Piala Asia U-23 setelah memimpin grup K di babak kualifikasi. 

Pada babak kualifikasi, Garuda Muda berhasil memenangkan dua pertandingan, yaitu pertandingan melawan Tiongkok Taipei (9-0) dan Turkmenistan (2-0). Hasil tersebut memastikan Indonesia bakal bermain di putaran final Piala Asia U-23 yang akan berlangsung di Qatar pada April 2024. 

Piala Asia U-23 yang akan berlangsung di Qatar April 2024 merupakan keikutsertaan pertama tim nasional Indonesia U-23 sejak turnamen tersebut diperkenalkan pada tahun 2013. 

BACA JUGA: SEBERAPA DALAM LINI TENGAH TIMNAS INDONESIA JELANG LAGA FIFA MATCHDAY MELAWAN TURKMENISTAN?

Tim nasional Indonesia U-23 kalah jumlah partisipasi dibandingkan negara tetangga seperti Vietnam (5 kali), Thailand (5 kali) dan Malaysia (3 kali). Bahkan, Vietnam pernah menjadi runner up turnamen kelompok usia antar negara-negara Asia itu pada tahun 2018 yang berlangsung di China setelah dikalahkan Uzbekistan di partai final.

Turnamen kelompok usia antar negara-negara Asia yang akan berlangsung April 2024 tersebut juga sekaligus dijadikan sebagai kualifikasi cabang olahraga sepakbola Olimpiade Paris 2024 di region Asia. 

Tiga negara dari Asia atau konfederasi AFC akan lolos otomatis ke olimpiade, sedangkan peringkat keempat akan menjalani pertandingan playoff melawan wakil Afrika atau CAF, Guinea. 

Shin Tae-Yong menjadi pencetak sejarah setelah berhasil membawa tiga kelompok tim nasional lolos ke putaran final Piala Asia. Pertama, tim nasional senior yang dibawa lolos ke piala Asia setelah lolos dari grup yang cukup sulit bersama Kuwait (tuan rumah kualifikasi), Yordania dan Nepal. 

Keberhasilan  Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia Senior setelah terakhir lolos ke piala Asia Senior pada 16 tahun silam sebagai tuan rumah bersama Thailand, Vietnam dan Malaysia pada 2007.

Setelah tim nasional senior, timnas U-20 berhasil dibawa STY lolos ke putaran final Piala Asia U-20 yang berlangsung awal tahun kemarin di Uzbekistan setelah terakhir tim nasional U-20 lolos ke putaran final pada tahun 2020 (sebelum akhirnya dibatalkan akibat pandemi COVID-19). 

Sayang, perjalanan timnas U-20 dalam Piala Asia U-20 di Uzbekistan awal tahun lalu hanya sampai penyisihan grup saja setelah menduduki peringkat ketiga grup A dengan empat poin. 

Poin yang didapatkan berasil dari hasil kemenangan 1-0 melawan Suriah, bermain imbang 0-0 tuan rumah turnamen Uzbekistan dan kalah 2-0 dengan Irak. 

Indonesia yang saat itu menjadi tuan rumah piala dunia U-20 akhirnya juga gagal lolos ke putaran final Piala Dunia karena status tuan rumah yang dibatalkan dan digantikan oleh Argentina sebagai tuan rumah pengganti Piala Dunia U-20 2023.

Keberhasilan Garuda Muda ini tak lepas dari perjudian sang pelatih, Shin Tae-Yong. Pada awal kedatangan mantan pelatih tim nasional Korea Selatan ke Indonesia di tahun 2019 lalu, Shin Tae-Yong melakukan perubahan yang cukup signifikan untuk tim nasional. 

Pelatih asal Korea Selatan itu berani memotong satu generasi tim nasional Indonesia dengan memanggil para pemain muda untuk mengisi skuat tim nasional senior dari yang awalnya menjadi tim nasional dengan skuat rata-rata umur tertua menjadi rata-rata termuda saat pagelaran piala AFF 2020 yang lalu meskipun gagal menjadi juara. 

Selain itu, para pemain tim nasional juga ditempa dengan latihan super berat yang mungkin para pemain belum pernah merasakan latihan segila itu. Meskipun banyak dikritik oleh beberapa pengamat sepak bola, STY pun tak bergeming. Hasilnya pun terlihat ketika tim nasional senior berhasil lolos ke Piala Asia 2023 yang akan berlangsung di Qatar Januari tahun depan dengan skuad muda yang ada saat ini. 

Para pemain yang saat ini mengisi skuat tim nasional senior didominasi oleh para pemain muda yang sebelumnya diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20 2021 yang dipindah menjadi tahun 2023 akibat pandemi COVID-19 (sebelum akhirnya dibatalkan) seperti Rizky Ridho, Elkan Baggot, Pratama Arhan, Alfreandra Dewangga dan pemain-pemain tim nasional U-20 yang diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20 2023 yang batal dilaksanakan di Indonesia seperti Hokky Caraka, Marselino Ferdinan, Muhammad Ferrari, Dony Tri Pamungkas dan lain-lain yang mengisi skuat tim nasional, baik kelompok umur maupun senior saat ini. 

Selain para pemain muda lokal asli Indonesia, skuat timnas saat ini ramai diisi oleh pemain muda keturunan Indonesia atau diaspora berbakat yang bermain di luar negeri seperti Ivar Jenner dan Rafael Struijk. Kehadiran mereka di tim nasional menjadi warna baru setelah tim nasional pernah diisi oleh pemain naturalisasi non-keturunan. 

Para pemain muda yang saat ini berhasil mengisi skuat tim nasional, baik kelompok umur maupun senior juga merupakan buah keberhasilan dari penyelenggaraan kompetisi Elite Pro Academy. Kompetisi Elite Pro Academy adalah kompetisi kelompok umur yang dimainkan oleh tim-tim akademi Liga 1 yang terdiri dari U-14, U-16, U-18 dan U-20+. 

Kompetisi berjenjang yang memainkan 15-25 pertandingan dalam satu tahun dimulai sejak 2017 hingga saat ini. Saat ini, banyak alumni dari kompetisi ini yang berkarir di sepak bola profesional bahkan mengisi skuat tim nasional mulai dari kelompok umur hingga senior.

Selain itu, kompetisi Elite Pro Academy ini didukung regulasi memainkan satu pemain U-23 dalam kesebelasan utama didalam pertandingan Liga 1 sehingga alumni dari kompetisi usia muda ini bisa mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak ketimbang sebelum regulasi ini diterapkan meskipun sudah banyak tim yang berani memainkan pemain-pemain muda dalam kesebelasan utama yang tentunya sudah dipertimbangkan oleh para pelatih setiap klub yang berkompetisi di Liga 1. 

Perjalanan tim nasional U-23 Indonesia masih panjang. Masih ada Piala Asia U-23 yang sekaligus juga menjadi ajang kualifikasi cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024 yang menjadi target terdekat yang sudah dirancang jauh-jauh hari sejak terbentuknya kompetisi Elite Pro Academy di PSSI era kepengurusan Edy Rachmayadi. 

Tentunya perlu dukungan dari semua pihak agar target lolos ke Olimpiade cabang olahraga sepak bola untuk kedua kalinya setelah Olimpiade Melbourne 1956 ini bukan sekedar mimpi yang menurut sebagian orang ketinggian.

Keberhasilan Shin Tae-Yong membawa tiga tim nasional, baik kelompok usia dan senior patut mendapatkan apresiasi dari kita semua stakeholder sepak bola Indonesia. STY bukan hanya melatih tim nasional sepak bola di Indonesia, melainkan membawa dampak yang berarti dan legasi untuk sepak bola Indonesia. 

Bukan tentang pencapaian yang dia dapatkan di Indonesia, tetapi beliau juga membawa kultur Korea yang berhasil mengubah segalanya di ekosistem sepak bola Indonesia. Siapapun yang berjuang membawa bendera merah putih dan lambang garuda di dada, baik itu asli Indonesia, keturunan, bahkan orang asing sekalipun harus kita dukung dan layak mendapat apresiasi lebih dari pecinta sepak bola Indonesia. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Satrio Adi Pradipto

Hamba tuhan yang selalu mencintai sepakbola (dan kamu).