
Tampaknya julukan ‘lord’ sudah melekat untuk kedua pemain ini karena sering kali membuat suporter gemas dengan permainannya.
FROYONION.COM - Seperti diketahui, pada jeda internasional ini timnas kita beruji coba dengan Timor-Leste dalam 2 pertandingan. Seperti yang diprediksi, timnas kita berhasil menang telak di kedua laga tersebut dengan skor 4-1 dan 3-0.
Namun permainan timnas kita tergolong masih mengecewakan. Masih sering terjadi kesalahan-kesalahan sepele seperti passing, positioning, dan sebagainya. Kebanyakan gol juga lahir dari kesalahan lawan dan kemampuan individu pemain, bukan dari kerjasama antarpemain.
Shin Tae-Yong (STY) pun mengaku kalau ia juga kecewa pada permainan timnas terutama di laga pertama. Ia bahkan sempat memarahi para pemain di jeda babak pertama.
"Siapapun tadi yang main di babak pertama harus evaluasi diri semuanya. Setelah babak pertama selesai saya sangat tegur keras dan marah kepada pemain," ucap pelatih asal Korea tersebut.
Dari semua pemain, Edo yang berposisi sebagai bek kiri serta Dedik sebagai striker paling mencuri perhatian warganet. Bukan karena penampilan apiknya, tapi karena dinilai bermain mengecewakan terutama pada pertandingan pertama melawan Timor-Leste. Mereka berdua juga sebenarnya sudah menjadi sorotan semenjak piala AFF kemarin.
Untuk Edo, pemain tersebut sering kali melakukan salah passing pada laga pertama lawan Timor-Leste. Beberapa kali ia tak dapat mengumpan dengan tepat dan berujung membahayakan gawang sendiri. Bahkan ada satu kejadian di mana kesalahannya mengakibatkan serangan balik yang akhirnya berbuah pinalti untuk lawan.
Kemampuan bertahannya juga sempat dipertanyakan saat AFF. Pada laga final leg pertama melawan Thailand, sisi kiri yang menjadi area dari Edo dengan mudahnya ditembus dan mengakibatkan gol pertama untuk Thailand di pertandingan yang baru saja berjalan.
Faktor mental diyakini menjadi penyebab utama kurang performnya Edo di timnas. Berada di bawah bayang-bayang Pratama Arhan di posisi yang sama, bebannya dibilang cukup berat untuk Edo. Arhan memang bermain sangat baik selama di timnas hingga meraih gelar pemain muda terbaik di piala AFF.
Untuk Dedik sendiri, ia dinilai tampil mengecewakan karena menyia-nyiakan beberapa peluang dan gagal mencetak gol apalagi sebagai striker. Yang paling disorot adalah kegagalan dirinya menyambut umpan matang dari Kambuaya di depan gawang.
Masalah striker memang menjadi masalah utama timnas Indonesia. STY bahkan sempat mengeluh dimana stok striker kita yang sangat terbatas karena hampir semua klub di Liga 1 memakai kuota pemain asingnya untuk posisi tersebut.
Shin Tae-Yong pun sudah mencoba menggonta-ganti striker namun belum menemukan pilihan yang tepat. Mulai dari Dedik, Hanis, hingga Ezra belum ada yang memuaskan hati pelatih asal korea tersebut. Terakhir, ia bereksperimen dengan menempatkan sayap kiri berusia 17 tahun, Ronaldo Kwateh sebagai striker namun masih belum juga terlihat hasilnya.
Para suporter yang kecewa dengan penampilan Edo dan Dedik meluapkan emosinya di media sosial. Beberapa menuangkan kekesalannya di akun instagram pssi. Akun pribadi milik pemain juga terpaksa harus membatasi komentar atau bahkan diprivasi. Banyak komentar-komentar pedas dilayangkan kepada kedua pemain itu.
Tapi ada juga beberapa netizen yang meluapkannya dalam bentuk sindiran dan candaan seperti menyuruh pelatih untuk menguncinya di kamar mandi atau meninggalkannya di hotel saat pertandingan selanjutnya.
Banyak dari netizen juga menjuluki mereka berdua dengan sebutan ‘Lord Dedik’ dan ‘Lord Edo’. Julukan ‘lord’ sendiri biasanya identik dengan orang yang bermain buruk dan kadang membuat kita geregetan atau bahkan tertawa dengan permainannya.
Tetapi, Shin Tae-Yong membela pemainnya untuk masalah ini. Ia menilai tak sepatutnya hanya menyalahkan satu atau dua pemain saja.
"Saya tidak bisa cuma menilai ke satu pemain saja. Siapa yang bermain di babak pertama atau babak kedua harus evaluasi semuanya," ujar STY.
“Tidak baik kalau cuma menilai permainan ke satu pemain saja," tegasnya kembali. (*/)