Sepatu satu ini lebih dikenal buat tujuan nongkrong dan jalan-jalan. Tapi kalau dipakai buat nge-gym alias angkat beban bagaimana? Simak pembahasannya di sini.
FROYONION.COM - Sekelebat obrolan tentang sepatu Converse yang dipakai untuk angkat beban muncul di kolom replies selebtwit Amanda Zahra. Netizen Twitter kita sering kali membahas hal-hal yang random dalam berkomentar. Nah kali ini membahas sepatu yang dipakai oleh Amanda untuk angkat beban.
Converse. Merek sepatu yang sudah tak asing lagi hampir di seluruh kalangan. Dari anak sekolahan sampai orang tua mengenal sepatu yang berlogo bintang ini. Obrolan Netizen muncul karena tak lazimnya mereka melihat sepatu Converse untuk olahraga angkat beban. Karena di masa sekarang sepatu itu sering kali dipakai untuk nongkrong atau hal-hal casual pada umumnya.
Jangan salah. Sepatu yang kalian kira hanya sebatas untuk kasual ini, sejatinya adalah sepatu olahraga basket di masa lampau. Tepatnya di era tahun 1920-1980 an Converse merajai lapangan basket. Awalnya dipakai oleh seorang pebasket profesional Charles Hollis Taylor dengan seri Converse Non-skid.
Lalu dari mana kata Chuck ini berasal? “Chuck” berasal dari julukan Charles karena tembakan di tengah lapangan kala membela Akron Firestone Non-Skids yang membuahkan kemenangan.
Charles berkiprah di ranah basket cukup lama, sampai pertengahan tahun 1920-an, dan dia menggunakan Converse sebagai sepatu utamanya. Setelah usai karir basket profesional dia menerima dari Converse All Star untuk mempromosikan sepatu basket buatan Converse.
Setelah 10 tahun Charles bekerja dari sanalah seri Chuck Taylor berasal. Charles bersama Converse merancang sepatu untuk basket dengan penambahan ankle patch pada tahun 1932 dengan nama Chuck Taylor All Star. Mulai dari sana, Converse dipakai banyak pebasket profesional Amerika. Bahkan pernah memproduksi sepatu untuk tentara Amerika.
Saking populernya, Converse yang khususnya seri Chuck Taylor meledak di pasaran, dan pengembangan model seri Chuck Taylor bermunculan setelahnya. Seperti seri Converse Weapon, Converse One Star, Converse Star Player dan sebagainya, sampai akhirnya mulai dipakai secara kasual dari tahun ke tahun. Dan Converse mulai makin populer di era 90-an saat banyak artis yang memakainya seperti Kurt Cobain.
Sekarang ini Converse dikenal masyarakat luas sebagai sepatu kasual, tak heran di kolom replies tweet Amanda menanyakan apakah sepatu Converse nyaman dipakai untuk angkat beban. Mari kita ulas lebih dalam apakah benar demikian?
Pro dan kontra bermunculan di tweet oleh netizen kita. kita bahas dari sisi pro terlebih dahulu:
1. Converse memiliki sol yang datar.
Kebanyakan dari sepatu untuk nge-gym adalah sepatu lari dengan bentuk sol melengkung yang nyaman digunakan untuk aktivitas lari, jalan, atau jogging. Sedangkan kebutuhan untuk angkat beban adalah sebaliknya, yaitu diam dan tidak berpindah tempat secara konstan. Sepatu sol datar memenuhi kebutuhan itu. sepatu sol datar akan memberikan rasa nyaman di kaki yang lebih baik ketimbang sepatu lari yang sedikit lebih tinggi di area tumit dan memberikan efek stabil menapak tanah.
2. Converse tergolong murah dan ada di mana saja.
Sepatu Converse adalah sepatu sejuta umat yang cocok untuk pemula dalam memulai angkat beban. Karena dapat ditemui di mana saja serta harganya yang relatif murah, kalian bisa beli baru di mall-mall atau bekas di banyak toko thrift yang sedang menjamur akhir-akhir ini.
3. Bantalan sol yang minim.
Sepatu pada umumnya mempunyai bantalan yang tinggi dan membuat bagian tumit lebih tinggi yang mana itu tidak terlalu dibutuhkan untuk angkat beban yang memerlukan feel grip ke tanah lebih banyak yang disediakan oleh Converse yang memiliki bantalan sol yang tidak terlalu banyak. Ini membuat Converse membuat pemakainya memberikan gaya dorongan ke tanah lebih stabil dan itu juga membuat postur lebih terjaga saat melakukan angkat beban.
4. Nyaman dan tahan lama.
Kenyaman dan durabilitas dari converse tak perlu diragukan lagi. Berdasarkan pengalaman banyak orang, sepatu ini tergolong nyaman untuk dipakai. Apalagi buat pemula angkat beban yang memiliki bentuk kaki lebar, Converse adalah pilihan yang tepat daripada sepatu profesional yang perlu waktu untuk memberikan kenyamanan untuk pemakainya. sedangkan dari segi ketahanan menurut pengalaman penulis yang menggunakan Converse Chuck Taylor untuk sehari-hari, sepatu ini bisa berumur lebih dari 2 tahun lamanya.
Sedangkan ada beberapa poin kekurangan Converse untuk digunakan sebagai sepatu angkat beban di antaranya:
1. Kurangnya ankle support
Converse tidak dianjurkan untuk dipakai untuk ranah angkat beban profesional karena sedikitnya pengaman di bagian engkel. hanya ada sedikit pengaman di bagian belakang tumit, dan bahan kanvas di bagian upper sepatu kurang memberikan kuncian posisi engkel yang mungkin menyebabkan cedera. Ini jelas kurang pas kalau untuk kelas profesional yang biasanya sepatu angkat beban memiliki bahan karet di sekitar engkel untuk menjaga posisinya ketika atlet mengangkat beban yang berat.
2. Tak adanya penumpu tumit
Tidak seperti sepatu angkat beban pada umumnya yang memiliki teknologi tumpuan tumit yang mungkin banyak membantu untuk kalian pemula dalam mencapai mobilitas engkel dan susah untuk melakukan posisi jongkok yang sering digunakan dalam angkat beban itu sendiri.
3. Kurang aman untuk tingkat profesional
Menggunakan sepatu khusus angkat beban dalam ranah profesional diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera. Dari dua poin sebelumnya sepatu yang dikhususkan untuk angkat beban memiliki beberapa teknologi yang dirancang memberikan kemudahan dan pengalaman angkat beban yang lebih memadai.
Menilik dari poin-poin pro dan kontra di atas, Converse sebenarnya cocok untuk olahraga angkat beban tapi tidak dalam ranah profesional. Karena Converse memiliki sol yang datar itu membantu kalian untuk mendapatkan rasa stabil dan keseimbangan untuk pemula yang baru memulai angkat beban dengan rasio beban tak terlalu berat.
Sedangkan untuk kalian yang mulai serius untuk olahraga angkat beban, sebaiknya menggunakan sepatu khusus yang memberikan keamanan dan kenyamanan untuk menghindari cedera saat mengangkat beban dengan bobot yang berat. (*/)