Esensi

3 KUNCI UTAMA AGAR BISNIS ANAK MUDA KREATIF BISA GO INTERNATIONAL

Punya UMKM tapi masih bingung bagaimana caranya bersaing di era digital? Simak kunci-kunci supaya bisnismu jadi gede dan bisa bersaing di kancah internasional, Civs.

title

FROYONION.COM - Di era digital ini serta maraknya media industri kreatif, media sosial menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan dalam membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Makanya nggak heran Civs, saat ini banyak brand memasarkan bisnisnya melalui media sosial untuk meningkatkan penjualan serta brand awareness mereka.

Senior Vice President Smart City & Ecosystem BNI J Donny Bima Herjuno menuturkan ada tiga kunci utama agar produk UKM menembus pasar global. Pertama, aspek produk yang berkaitan dengan kualitas. Kedua kapasitas produksi serta lisensi atau sertifikasi. Kemudian yang ketiga adalah akses pasar.

1.KUALITAS PRODUKSI

Kualitas produk menjadi hal yang cukup menantang bagi UKM saat memasarkan produk di pasar luar negeri. Soalnya negara tujuan ekspor tidak akan melakukan pembelian lagi alias bakal kapok kalau produk yang ditawarkan minim kualitas dan nggak sesuai standar yang bagus.

“Kualitas produk luar negeri untuk diterima sangat ketat. Tapi bukan tidak mungkin karena bisa dilakukan inkubasi khusus,” kata Donny dalam sebuah acara Marketeers Hangout 2022: Ajang kumpul UKM se-Indonesia secara virtual.

Senior Vice President Smart City BNI J Donny Bima Herjuno. (Sumber foto: Tangkapan Layar Zoom Marketeers Hangout 2022)
Senior Vice President Smart City BNI J Donny Bima Herjuno. (Sumber foto: Tangkapan Layar Zoom Marketeers Hangout 2022)Senior Vice President Smart City BNI J Donny Bima Herjuno. (Sumber foto: Tangkapan Layar Zoom Marketeers Hangout 2022)

2. KAPASITAS PRODUKSI

Selanjutnya ketika produk UKM sudah bisa menembus pasar global, UKM dihadapkan dengan pemenuhan permintaan dari pasar, Setelah hal ini bisa dicapai proses selanjutnya adalah pemenuhan permintaan ini wajib dioptimalkan dengan memastikan kapasitas produksi bisa memenuhi permintaan dari luar negeri. Jangan sampai ketika sudah ada pesanan malah tidak dilayani dengan baik atau kualitasnya menurun.

“Kunci sukses (lainnya) adalah kapasitas produksi yang bisa memenuhi permintaan para global buyer secara sustain. Hal ini yang kita harapkan UKM sudah siapkan kapasitas produksi,” ucap Donny.

Di sisi lain, lisensi dan sertifikasi menjadi tantangan yang tak kalah penting untuk menembus pasar global Civs. Misalkan untuk produk makanan, UKM membutuhkan sertifikat HACCP. Sertifikat itu menjadi jaminan keamanan pangan melalui sistem yang dirancang secara sistematis dan terintegrasi.

Jadi untuk produk yang mau kalian tawarkan minimal harus ada sertifikasi atau lisensinya secara jelas agar orang yakin kalau produk yang lo jual itu berkualitas dan diakui secara resmi. 

3. AKSES PASAR

Untuk saat ini mendapatkan informasi pasar ekspor sudah banyak ditemui di berbagai media yang ada, salah satunya media sosial. Namun, kenyataannya tidak semua pelaku usaha memahami media sosial sehingga penting bagi UKM untuk melakukan transformasi digital terutama anak muda yang ingin terjun menjadi pengusaha harus melek teknologi dan perkembangan zaman.

“Setelah memiliki informasi pasar, yang paling diperlukan network potential buyer. Ini juga challenging sebenarnya. Banyak sekali buyer di luar negeri tapi untuk dapat akses ke sana sangat challenging,” tutur Donny.

Dari ketiga hal krusial tersebut J Donny Bima Herjuno menjelaskan bahwa BNI memiliki program khusus yang membantu UKM untuk menembus pasar global. Program itu dinamakan XPORA, yang merupakan akronim dari ekspor dan diaspora.

Donny mengungkap XPORA merupakan wujud komitmen BNI untuk mendukung pencapaian UKM agar segera naik kelas. XPORA adalah one stop shopping solution bagi para UKM di Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya di pasar global.

Hal ini diwadahi dalam komunitas UKM se-Indonesia dalam acara Marketeers Hangout 2022: Belajar, Berkarya, Bertumbuh.

Marketeers Hangout 2022 digelar secara virtual pada 10 Agustus 2022 pukul 09.00-17.00 WIB. Acara ini dibuka oleh Marthani selaku COO Marketeers dan ditutup oleh Hermawan Kartajaya selaku Founder and Chairman MarkPlus, Inc. sekaligus publisher Marketeers.

Banyak banget ilmu yang bisa lo ambil di sini Civs, masuk ke dalam circle pengusaha digital yang udah sukses duluan seperti Ralali.com, ada juga kisah sukses UKM yang menjadi juara di tahun ini seperti milik Aam Hamada, founder dari Kekean Wastra Gallery yang bergerak di bidang batik nusantara.

Saat ini persaingan bisnis emang banyak banget Civs, terutama di media digital yang sangat luas ini. Jadi lo sebagai anak muda kreatif juga harus melek bagaimana cara mengembangkan usaha secara digital biar gak asal-asalan, meskipun mungkin lo nggak berminat untuk punya usaha sendiri, tapi di situ banyak memunculkan pekerjaan baru di media kreatif. karena mau bagaimanapun industri media kreatif pasti ujungnya ya bagaimana memberikan atau menawarkan informasi suatu produk atau berupa karya digital dan menawarkan jasa kepada klien. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Irfan Kusbiantoro

Warga sipil biasa yang kebetulan menjadi mahasiswa sastra arab tapi selalu merasa salah jurusan