Tips

3 HAL YANG SERING DIABAIKAN INI BANTU MENGEMBANGKAN SKILL KOMUNIKASI LO

Udah tahun 2023, masak ngomong masih grogi dan belibet? Simak hal-hal yang terlihat sepele tapi bisa berkontribusi mengasah keterampilan berkomunikasi lo, Civs.

title

FROYONION.COM - Komunikasi merupakan jembatan dalam menjalin relasi dengan orang lain. Menurut gue skil komunikasi merupakan salah satu skill yang sangat diperlukan dan tidak tergantikan meskipun zaman selalu berubah. Iya dong, soalnya komunikasi adalah cara agar kita bisa terhubung dengan orang lain dengan tujuan pertukaran informasi, menyelesaikan masalah hingga menyampaikan perasaan.

Terus komunikasi itu artinya apa, sih? Jadi komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan informasi, ide, perasaan, dan pikiran kepada orang lain. Nah, komunikasi engga cuma bisa lewat lisan aja ya, tapi juga tulisan ataupun simbol yang dimengerti orang lain. 

Meski ini adalah skill yang selalu terpakai dalam kehidupan sehari-hari, nyatanya beberapa dari kita masih banyak yang struggle dalam melakukan komunikasi, apalagi komunikasi lisan. Aduh, rasanya kalo tatap-tatapan mata sama lawan bicara udah terintimidasi duluan, sampe-sampe pikiran lo buyar dan akhirnya yang keluar dari mulut lo cuma komat-kamit kayak Mbah Dukun baca mantra, alias nggak jelas dan sulit dimengerti. Haha.

BACA JUGA: PAKAR MINDFULNESS ADJIE SANTOSO: ‘ANAK MUDA PERLU KOMUNIKASIKAN MENTAL HEALTH DENGAN ORTU’

Tapi nggak apa-apa. Kita pasti pernah punya setidaknya satu pengalaman dimana lagi ngobrol sama orang, tapi saking groginya malah pikiran jadi gak karuan dan akhirnya mulut jadi kebelibet. Menurut gue itu normal, kok. Ya, analoginya kayak bayi yang baru sukses merangkak terus mau jalan, pasti berdirinya belum tegak dan masih jatoh-jatoh dulu. 

Nah, berikut ini adalah 3 hal yang menurut gue sering diabaikan, padahal dapat meningkatkan skill komunikasi lisan lo: 

1. READING (MEMBACA)

Hayo, siapa di sini yang masih alergi sama membaca? Haha. Nyatanya, membaca sangat membantu meningkatkan skill komunikasi lisan kita loh. Kalo dilihat sekilas mungkin kayak gak relevan ya soalnya membaca dan berbicara kan dua hal yang beda.

Nah jadi gini, lo masih inget kan slogan,  membaca adalah jendela dunia? 

Jadi inti dari membaca adalah menambah wawasan. Selain wawasan lo bertambah, membaca membantu lo untuk menambah perbendaharaan kata. Akhirnya, lo akan memahami bagaimana cara berbicara dengan struktur bahasa yang baik dan mudah dipahami. 

Jadinya, bahasa yang lo gunakan akan lebih efektif, efisien dan mudah dipahami lawan bicara lo. Hal ini juga akan membantu lo mengekspresikan ide, gagasan bahkan perasaan dengan baik. 

Dengan membaca, lo juga bisa memahami berbagai sudut pandang orang lain yang berbeda dari lo, sehingga lo nggak mudah menghakimi orang lain. 

Bertambahnya wawasan lo juga berpengaruh dalam skill komunikasi lisan. Kalo lo lagi dalam situasi yang mengharuskan lo berimprovisasi, maka otak lo secara otomatis mengakumulasikan seluruh wawasan yang lo punya dan disusun menjadi kalimat. 

Jadi semakin luas wawasan lo, maka semakin mudah lo membangun komunikasi untuk bertukar informasi ataupun ide yang lo punya dengan orang lain. 

2. LISTENING (MENDENGARKAN)

Menurut gue, mendengarkan juga menjadi aspek penting dalam mengembangkan skill komunikasi lisan. Selain berfungsi untuk memahami perkataan lawan bicara, kita dapat mengamati bagaimana cara serta teknik yang digunakan seseorang dalam berbicara. 

Melalui mendengarkan, lo juga bisa mempelajari bagaimana menyusun kalimat dan menggunakan tata bahasa yang tepat. Mendengarkan yang gue maksud, gak harus ngobrol dengan orang lain, ya. Lo juga bisa mendengarkan radio, podcast atau wawancara orang yang berpengaruh. 

Lo bisa mengamati bagaimana cara dan pembawaan mereka dalam berkomunikasi. Misalnya, gue pribadi suka cara pembawaan Najwa Shihab dan Raditya Dika ketika berbicara. Najwa Shihab atau yang biasa disapa Mba Nana ini tampak tenang, tegas namun juga santun. Kalimat kalimat yang Mba Nana pakai efektif dan mudah dimengerti. Padahal yaa lo tau sendiri kan Mbak Nana seringnya ngobrol sama pejabat-pejabat pemerintahan. Tapi doi tetep tenang dan tegas. 

Sedangkan Raditya Dika, sebenernya di beberapa kesempatan keliatan lemes dan kurang bertenaga, haha. Tapi lo amatin deh pembawaan dia. Santai, rileks, tenang, tidak berapi-api. Meskipun gaya bahasa dia enggak baku dan anak muda banget, tapi tersusun dan mudah dimengerti. 

3. JOURNALING

Journaling atau yang sering dikenal diary seringkali dianggap gak penting, padahal journaling bisa bantu mengembangkan skill komunikasi lisan lo. Pasti anggapan lo yang nulis diary cuma bocah bocah SD kan? Haha. 

Journaling ini masih berkaitan dengan melatih kemampuan untuk mengekspresikan pikiran atau ide dengan lebih runtut dan terstruktur. Sehingga nantinya lo akan terbiasa untuk mengungkapkan pikiran lo dengan lebih jelas dan efektif ketika mengobrol dengan orang lain ataupun di depan publik. 

Melakukan journaling juga dapat menjadi evaluasi buat lo tentang hal apa yang kurang tepat, hal apa yang perlu diperbaiki ataupun hal apa yang harus dipertahankan ketika melakukan komunikasi lisan. Lo jadi bisa review soal kekurangan dan kelebihan lo dalam berkomunikasi. 

Nah ini terakhir, tapi tidak gue masukkan ke hitungan adalah praktik, praktik, praktik lagi dan praktik terus. Meskipun lo melakukan banyak hal untuk bantu kembangkan skill komunikasi lo, tapi lo tidak mencoba atau mengasahnya dengan praktik, maka semuanya hanya berhenti pada teori. 

Ketiga hal yang gue sebutin di atas tadi nyatanya memang sering diabaikan dan dianggap gak berkorelasi sama skill komunikasi lisan, padahal ketiga hal tersebut membantu lo memahami, mengamati, menambah perbendaharaan kata hingga mengevaluasi skill lo. Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Kal

Seorang gadis sederhana dengan pikiran ruwet. Punya kecanduan sama film serta buku.