Movies

STRATEGI MARKETING ‘ONE PIECE: RED’ YANG BIKIN LARIS MANIS

Walaupun mendapatkan rating pas-pasan, “One Piece: Red” masih mendapatkan atensi tinggi dari penonton. Marketing apa saja yang mereka lakukan sehingga berhasil laris manis di pasaran?

title

FROYONION.COM - One Piece: Red sudah hadir di Indonesia sejak 21 September lalu. Perilisannya di Indonesia turut membantu pencapaian film dalam mencetak beberapa rekor. One Piece: Red tayang lebih dulu di Jepang 6 Agustus kemarin dan telah meraih sejumlah penghargaan. 

Menjadi film terlaris One Piece serta masuk dalam 10 besar film terlaris di Jepang telah membuktikan bahwa animo penonton untuk melihat aksi Luffy cs di layar lebar sangat tinggi. Belum lagi dengan penayangan di seluruh dunia yang akan terus bertambah, terutama di Amerika Serikat sebagai pasar utama yang baru menayangkan film di bulan November. 

Keberhasilan One Piece: Red yang laris manis di bioskop tidak bisa lepas dari strategi marketing yang mereka buat. Buktinya bisa dilihat sekarang dimana banyak penonton penasaran melihat film walaupun mendapatkan rating pas-pasan dari reviewer ternama. Di IMDB misalnya, One Piece: Red hanya mendapatkan 7,3 dari 10. 

Logisnya, minat penonton akan berkurang jika reviewer telah menilai bahwa film tersebut biasa-biasa saja. Namun, dengan strategi marketing yang matang, anggapan tersebut dapat dipatahkan seperti yang dialami One Piece: Red sekarang. Apa sajakah strategi marketing One Piece: Red yang membawa mereka jadi salah satu film terlaris Jepang?

Kita mulai dulu dari teaser pertama film. One Piece: Red mengeluarkan teaser pertama pada 21 November 2021. Dan yang membuat promosi tersebut tepat adalah momennya pas dengan perayaan anime One Piece yang memasuki episode ke-1000. 

Episode tersebut cukup emosional karena kita disuguhi nostalgia dengan opening pertama yang telah di-remake diiringi lagu “We Are” serta rekapan perjalanan kru Topi Jerami. Perayaan menjadi lebih meriah dengan Toei (studio anime One Piece) menyajikan visual ciamik yang memanjakan mata. Belum cukup, Toei mengumumkan ada berita penting di akhir episode. Dan berita tersebut mengejutkan banyak fans.

Mereka mengumumkan bahwa di tahun 2022, One Piece akan mengeluarkan film baru bertajuk One Piece: Red dengan menampilkan teaser di akhir episode. Belum cukup, kejutan berlanjut di mana muncul gambar Akagami no Shanks di bagian akhir teaser

Sontak banyak fans kegirangan dengan hadirnya Shanks karena seperti yang Oploverz tahu, baik Shanks dan bajak lautnya punya informasi yang sedikit sekali untuk diulik. Kehadirannya dalam film akan membuka jati diri mereka sebenarnya satu per satu.

Kita sekarang sudah tau bahwa Shanks menjadi alat utama branding One Piece: Red. Pertanyaannya sekarang, bagaimana tim marketing mereka memanfaatkan Shanks dengan baik agar tidak terkesan murahan? Dan inilah yang mereka lakukan.

Pertama, mari kita lihat dahulu semua trailer film. Jika kalian sadar, Bajak Laut Rambut Merah selalu ada di setiap trailer. Walaupun tidak diperlihatkan adegan ketika bertarung, kehadirannya di setiap trailer telah membuktikan bahwa mereka punya peranan penting dalam konflik cerita. Belum lagi beberapa adegan Shanks dengan Uta menunjukkan bahwa dirinya bukan figuran semata.

Belum puas? Oke, sekarang kita bahas tentang poster resmi film di bawah ini:

Sumber: Twitter
Sumber: Twitter

Ini bukan easter egg, melainkan justru mengkonfirmasi bahwa Shanks punya peran signifikan dalam cerita. Mana mungkin Shanks cuma mampir sebentar jika wajahnya terpampang lebih jelas dalam poster? Uta, yang berperan sebagai antagonis utama, justru kurang dilirik karena kalah visual dengan Luffy dan Shanks. 

Fenomena seperti ini sering terjadi dalam poster film. Tujuannya untuk menunjukkan tentang siapa yang punya peran penting dalam cerita. Contoh seperti poster Spider-Man: No Way Home di bawah:

Sumber: Marvel
Sumber: Marvel

Dan terbukti dalam film kalau peran mereka berdua punya kontribusi besar. Maka dari itu, menonjolkan seseorang dalam poster sekaligus mengkonfirmasi bahwa dia punya peran signifikan dalam cerita.

Sebelum berlanjut ke strategi lainnya, ada informasi tambahan nih dari Eiichiro Oda. Begini, Civs. Walaupun cerita One Piece: Red termasuk non-canon, semua pembahasan mengenai Shanks dalam cerita berhubungan langsung dengan timeline One Piece. Hal ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa Uta memang anak dari Shanks sesuai cerita utama. Konfirmasi Oda ini juga tidak bisa lepas dari peranannya sebagai produser film. 

Karena telah dikonfirmasi sebagai canon, Oda mulai melakukan promosinya di serial manga. Dari chapter 1055-1057, Oda menambahkan halaman tambahan untuk menceritakan kehidupan Uta dari kecil, termasuk ketika berhubungan dengan Shanks dkk. Oda juga menyelipkan siluet Uta saat flashback Shanks di chapter 1055 yang mengkonfirmasi bahwa karakter Uta masuk dalam cerita utama. 

Cukup tentang manga, sekarang mari kita lihat strategi mereka dengan anime. One Piece sempat break dari cerita utama untuk memberi kesempatan dalam mempromosikan film mereka. Dua episode (1029 dan 1030) merupakan episode filler yang berfokus menceritakan Uta dan Luffy. 

Banyak informasi kecil yang keluar seperti berita Elegia, misteri Tot Musica, alasan Shanks kembali tanpa Uta, dan poster buronan Shanks. Dua episode tersebut memang ditujukan sebagai media promosi film. Artinya, jika kalian penasaran, jawabannya adalah datang ke bioskop, beli tiket, dan duduk nonton One Piece: Red.

Tidak hanya di anime, promosi juga dilakukan di kanal YouTube resmi milik One Piece. Dalam playlist “Project Uta”, terdapat konten bernama “Uta Diary” yang sesuai namanya menceritakan kehidupan Uta sehari-hari, termasuk hubungannya dengan Shanks. Kontennya juga sedang mengikuti tren dunia maya saat ini dengan menjadikan Uta sebagai V-tuber. Harapannya sih biar tidak ketinggalan zaman. “Uta Diary” berjumlah 6 episode dan tiap episodenya menceritakan kehidupan Uta yang beragam. Cerita tersebut juga ada kaitannya pada filmnya nanti.

Marketing terakhir yang mereka lakukan adalah membagikan majalah gratis untuk penonton. Cara marketing seperti ini sering dilakukan oleh mereka dalam upaya mendongkrak jumlah penonton. Untuk One Piece: Red kali ini, mereka mengeluarkan dua judul majalah: Volume 4 Milyar dan Volume 4/4. Kedua majalah tersebut memberikan informasi pribadi tentang Shanks dan Uta yang telah dikonfirmasi punya relasi dengan cerita utama. Dan yang paling penting, dua-duanya gratis!

Strategi seperti ini menjadi andalan dari tim marketing One Piece dalam menjaga popularitas penonton. Pada film sebelumnya, mereka juga mengeluarkan majalah serupa seperti Volume 10089 untuk One Piece: Stampede dan Volume 777 untuk One Piece: Gold. Hanya One Piece: Red saja yang berbeda karena mencetak dua volume sekaligus akibat dari kehadiran Shanks.

Informasi tentang Shanks di Volume 4 Milyar menjadi incaran penonton. Sayangnya, majalah tersebut terbatas dibagikan di Jepang dan hanya tersedia 3 juta kopi saja. Bagaimana dengan Volume 4/4? Mereka baru membagikannya pada 23 Agustus dengan jumlah kuantitas yang sama. Syaratnya? Harus nonton film lagi. Maka tidak heran, jumlah penonton di Jepang sana terus bertambah meski sudah tayang dua minggu lebih.

Di samping itu, gua mengapresiasi keputusan Oda dalam menjaga informasi Shanks. Butuh waktu yang tepat agar karakter misterius satu ini diperkenalkan dengan heboh. Dan momen tersebut datang di One Piece: Red. Hal ini juga didukung dengan serial manganya saat ini yang sudah memasuki “Final Saga”.

Tim marketing One Piece: Red telah berhasil membuat film laku di pasaran. Bukan tidak mungkin dengan cara marketing sekarang, One Piece: Red masuk 10 besar film Jepang dengan pemasukan tertinggi di seluruh dunia. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Haekal Ali

Mahasiswa yang gabut nulis sesuai jurusannya.