Movies

NEW GAME! : SERIAL SELF IMPROVEMENT PARA CEWEK IMUT YANG BEKERJA SEBAGAI DEVELOPER GAME

Game biasanya identik dengan cowok, baik pemainnya maupun yang membuat game itu sendiri. Lalu bagaimana jika semua itu dikerjakan oleh cewek-cewek imut?

title

FROYONION.COM - Ngomongin soal anime yang satu ini, mungkin gue agak telat membahasnya karena dulunya gue nggak begitu suka sama anime slice of life, apalagi ada komedinya. Namun entah mengapa, New Game! berhasil memikat gue dengan karakter dan visualnya yang lucu. Lebih menariknya lagi, anime ini tidak memiliki karakter cowok sama sekali.

Serial New Game! ini diadaptasi dari salah satu manga yang sama judulnya dan pertama kali muncul di musim panas 2016. Shotaro Tokuno selaku penulis manganya ini memang beda dari yang lain. Kebanyakan kreator manga membuat gambarnya itu tercampur atau ada garis pemisah tapi ukurannya tidak selalu sama di antara situasi cerita. Gue sendiri kalau baca manga agak kesusahan karena bingung bacanya yang mana dulu.

Nah, gue nggak menemukan kesulitan tersebut di manga New Game!. Penggambaran Shotaro Tokuno sangat rapi dan terstruktur. Setiap situasi ceritanya berada di dalam kotak kecil yang ukurannya selalu sama, satu halaman terdapat 2 atau 4 baris kotak dan 2 kolom. Jadi setiap halamannya ada 4-8 situasi cerita yang digambar dan disusun rapi.

Manganya sendiri sudah ada sejak Januari 2013 - Agustus 2021. Bisa dibilang serial ini tuh erat kaitannya dengan self improvement yang terjadi di dunia kerja. Memang seperti apa sih ceritanya?

DESAINER

Ceritanya berawal dari Aoba Suzukaze, seorang perempuan yang bercita-cita ingin menjadi desainer karakter sebuah game. Setelah lulus SMA, Aoba lebih memilih untuk bekerja di sebuah perusahaan game daripada melanjutkan kuliah, padahal ia keterima kuliah di jurusan yang dia suka.

Hanya bermodalkan bisa gambar, Aoba memberanikan diri untuk bekerja di perusahaan game bernama Eagle Jump. Di sana, Aoba bertemu dengan panutannya yang bernama Ko Yagami yang sebelumnya membuat game Fairies Story (game kesukaan Aoba sewaktu SD).

Di perusahaan tersebut, Aoba masuk ke tim karakter yang terdiri dari Kou sebagai ketuanya, Hifumi Takimoto, Yun Iijima, dan Rin Toyama sebagai Art Director. Ada satu orang lagi bernama Hajime Shinoda yang ada di ruangan tim karakter, tapi dia tidak berada di divisi tersebut melainkan di tim animasi.

Singkat cerita, Aoba disuruh Ko untuk mempelajari dasar pembuatan karakter 3D menggunakan PC. Beberapa minggu kemudian, Aoba ikut serta dalam pembuatan NPC (Non Player Character) untuk game Fairies Story 3.

Selama pembuatan Fairies Story 3, banyak perubahan atau self improvement yang dialami setiap karakternya. Beberapa peningkatan yang dialami setiap karakter bisa dijadikan contoh di kehidupan nyata. Memangnya apa aja sih yang terjadi?

SELF IMPROVEMENT

Bagi Aoba sendiri, bekerja di perusahaan game adalah salah satu langkah untuk mencapai mimpinya. Ia mengalami peningkatan selama bekerja di Eagle Jump. Hanya bermodalkan bisa gambar dan semangatnya, Aoba bisa meyakinkan Ko bahwa dia layak berada di perusahaan.

Lingkungan kerja serta teman yang mendukung menjadi pengaruh yang signifikan di kehidupan Aoba. Ia semakin termotivasi berkat Ko yang sangat serius dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Walaupun Aoba hanya lulusan SMA, ia semakin percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya.

Karakter Hifumi juga mengalami peningkatan juga di sini. Hifumi ini termasuk tipe kepribadian INFP, penyendiri tapi tidak mau kesepian. Pokoknya bikin bingung orang disekitarnya deh, karena dia tidak pandai dalam mengkomunikasikan apa yang ada di pikirannya secara langsung. Padahal dia sangat ekspresif ketika berkirim pesan melalui e-mail.

Hadirnya Aoba membawa perubahan di dalam diri Hifumi. Hifumi yang tadinya sangat pendiam, berubah menjadi Hifumi yang sedikit berbicara. Ya walaupun perubahannya tidak begitu besar, Hifumi berhasil keluar dari zona nyamannya berkat pengaruh Aoba yang ekstrovert.

Di season dua, Hajime juga belajar untuk jujur terhadap diri sendiri dan juga terhadap temannya. Hajime yang awalnya tidak mau jujur dan terbuka dengan temannya perihal dirinya yang seorang otaku, akhirnya dia mau jujur berkat dukungan Yun. Eh malah temennya udah tau dari dulu wkwk.

Ko juga termotivasi untuk mengembangkan skill-nya lagi. Ia tertohok dengan ucapan Nene Sakura, teman baik Aoba yang kerja part time jadi debugger di Eagle Jump saat season pertama dan di season 2 kerja di tim pemrograman). Kira-kira seperti ini, "Selama bekerja keras untuk melakukan hal-hal di depan mata, maka tidak akan kesepian biarpun harus berpisah."

Sebelumnya mereka sedang berbincang perihal pertemanan antara Aoba, Sakura, dan Hoshikawa. Semasa sekolah, mereka bertiga selalu bersama dan jadi teman baik. Namun setelah lulus, mereka mengambil jalan masing-masing tapi masih berkomunikasi dan saling support satu sama lainnya.

Itulah yang membuat Ko berpikir untuk mengembangkan skill-nya lagi di Perancis dan meninggalkan sahabat baiknya yaitu Rin. Faktor yang membuat Ko ingin kerja di luar negeri ya salah satunya karena desain karakter dia kalah dengan desain karakter Aoba waktu kompetisi desain karakter di perusahaannya. 

Sebenarnya ada 2 karakter baru di season 2 yang juga memberikan dampak tersendiri. Namun menurut gue, 2 karakter ini porsinya di anime masih kurang, jadi belum begitu puas dengan kedua karakter ini. Lo akan ngerti dengan apa yang gue maksud jika sudah nonton anime ini.

Mungkin akan lebih lengkap ceritanya kalau lo baca manganya juga. Gue baru OTW chapter 12 sih, jadi belum tau keseluruhan cerita di manganya. Namun, di animenya ini udah pas sih menurut gue. Alur, konflik, dan komedinya udah cocok dan nggak maksa. 

Ini jadi salah satu anime yang gue rekomendasikan bagi lo yang bosan dengan karakter cowok yang begitu mendominasi. Cewek-cewek di anime ini memiliki porsinya masing-masing dan visualnya yang ditampilkan nggak tanggung-tanggung. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dynasti Savira

Investor Reksadana, pro player Blossom Blast Saga, pegiat hidup monoton, dan penikmat seni tapi bukan air. Motto hidup : Semua masalah pasti akan berlalu, iya berlalu lalang.