Movies

CHILDISH GAMBINO MUSISI MELANKOLIS DAN SI PALING INSECURE

Sudah sewajarnya bagi seorang seniman menaruh semua perhatian, hasrat, dan pikirannya terhadap karya yang mereka ciptakan dari yang unik bahkan absurd.

title

FROYONION.COM - Sebuah karya seni akan menjadi menarik dikarenakan perspektif yang dibawa oleh sang seniman itu sendiri, hal inilah yang dilakukan Childish Gambino alias Donald Glover, seorang sutradara, musisi, stand-up comedian, aktor dan pemenang piala Emmy. 

Dalam karyanya itu Glover menanamkan pemahaman Nihilistiknya juga pemikiran Eksistensialisnya terhadap karya yang diciptakan. Merujuk pada fakta bahwa ia terlihat sering membawa buku berjudul Dostoevsky, Kierkegaard, Nietzsche & Kafka karya William Hubben yang mempengaruhi rasa dan warna dari album keduanya yang pada saat itu sedang ia kembangkan. 

”Because The Internet” sebuah album yang cukup kompleks  tentang bagaimana ia menghubungkan konsep eksistensialisme, internet effectinsecurity, juga self-love di dalamnya.

BECAUSE THE INTERNET

Album ini adalah album kedua Glover setelah album pertamanya berjudul CampBTI (Because The Internet) dirilis pada 10 Desember tahun 2013. 

BTI bisa dibilang sebagai Mixed Media World, yakni jenis karya seni yang menggunakan kombinasi media atau material yang benar-benar berbeda. 

Di album ini Glover bagaikan membuat sebuah semestanya sendiri yang didukung dan dibentuk dari banyak karya yang berbeda, seperti film pendek, lalu screenplay yang dirilis, pertunjukan seni dan tur, juga konten internet tersembunyi tempat kita sendiri yang harus menggali lebih dalam atau menyelami internet lebih jauh lagi guna mendapatkan potongan-potongan cerita untuk mengetahui lebih jelas sebuah dunia yang Glover ciptakan.

SANG TOKOH UTAMA

The Boy adalah tokoh yang menjadi pemeran utama dalam film pendek yang dirilis Glover berjudul Clapping for the Wrong Reason sekaligus pemeran utama dalam dunia Because of The Internet

Ia adalah karakter ciptaan Glover yang membawa dunia BTI lebih jauh dan lebih kompleks lagi. The Boy ialah karakternya dalam film pendek tersebut, ia adalah seorang remaja kaya raya yang hidup dari karyanya sebagai musisi. 

Dalam mansionnya yang megah itu The Boy hidup bersama rekan kerja dan teman-temannya. Namun, suatu saat ia mengalami pergulatan batin yang membuat ia merasa bahwa sejauh ini hidupnya sama sekali tidak berarti/meaningless

Dari kehidupannya yang glamor dan diisi dengan segala hubungan sosial yang sama sekali tak berarti baginya. Di sinilah mulai timbul perasaan hampa dan kekosongan dalam diri si tokoh utama, dan ia merasa bahwa dirinya harus bertumbuh dan menjadi dewasa.

RASA INSECURE

Glover merilis sebuah video musik berjudul 3005 di YouTube. Lagu ini termasuk dalam album Because The Internet yang saat ini sedang kita bahas. 

Glover membawa konsep sedang berada di karnaval dan menaiki bianglala bersama sebuah boneka beruang.

Dalam hal ini Glover pernah menegaskan secara resmi bahwa lagu 3005 adalah bentuk narasi dari masalah Existential khususnya Existential Loneliness

Lagu ini adalah ungkapan dari rasa takut dan insecure-nya terhadap rasa sepi/kesepian juga bagaimana semua ini seharusnya terjadi. Rasa takut kesepian inilah yang menggerogoti dirinya dari dalam. 

Lalu pada interview lainnya di kanal YouTube “q on cbc”, Glover mengatakan  “We are alone in the end, so it’s good. It’s that’s the way it has to be… The only love that’s reciprocal is love of self, you can't rely your loneliness on other people”. 

Pemikiran Glover terhadap sebuah hubungan atau relationship memang cukup radikal. Ia berkata pada akhirnya kita manusia tak bisa mengatasi rasa kesepian kita pada orang lain, kita tak bisa mengharapkan seseorang yang masuk dalam kehidupan akan bersifat sebagai obat dari rasa kesepian, jikalau kita berpikir bahwa suatu hubungan atau pernikahan dapat mengatasi rasa kekosongan di hati kita itu adalah kesalahan besar, satu-satunya cara adalah kita mencintai diri kita sendiri karena pada akhirnya kita sendirian. 

Berikut sepenggap lirik 3005:

No matter what you say or what you do, When I'm alone, I'd rather be with you, F*** these other nig***, I'll be right by your side, Til 3005.

Di sinilah konsep self-love yang dikemukakan oleh Glover sangat berbeda dengan pikiran orang banyak. Ia percaya satu-satunya yang bisa kita percayai untuk mengisi kekosongan dan kehampaan adalah dengan kita mencintai diri kita sendiri. 

Glover beranggapan saat seseorang menikah dan akhirnya mereka menua pada akhirnya ialah salah satu dari mereka pasti akan pergi lebih dulu, lalu bagaimana bila kita menyandarkan rasa kehampaan itu terhadap orang lain jika orang itu lebih dulu pergi meninggalkan kita? 

MAKNA SEBUAH BIANGLALA

Dalam music video 3005 ini Glover sedang duduk dalam sebuah bianglala di sebuah area karnaval Glover membawa konsep looping atau putaran dalam hal ini bianglala sebagai simbolnya. 

Jika kita lihat berdasar pada kehidupan The Boy sendiri bahwa putaran/looping adalah maksud bahwa hidupnya yang terus bergerak pada akhirnya tidak ke mana-mana. 

Bagaikan sebuah sistem algoritma bahwa yang dilihat hanya monoton, sehubungan ini Donald berkata: “When people become depressed and kill themselves, it’s because all they see is the algorithm,  the loop”. 

Donald menganggap bahwa dirinya sebagai hacker yang memiliki kekuatan super untuk membantu orang banyak dengan membangkitkan kesadaran dan awareness orang banyak.

GIMMICK YANG TERKONSEP

Saat menjelaskan bahwa Glover membentuk sebuah semestanya sendiri bukan tanpa maksud karena ada satu gimmick yang didesain oleh dia untuk membangun dunianya.

Lalu apa maksudnya?

Dari ilustrasi ini bisa dilihat bahwa dalam setiap interview Glover selalu membawa jas juga topi yang sama yang dipakai oleh The Boy dalam film pendeknya dan Childish Gambino dalam video musik 3005. 

Kita disuguhi Glover bahwa seakan-akan The Boy dan Childish Gambino bukanlah alter ego yang ia buat, melainkan representasi semua bentuk pemikirannya mengenai rasa takut, kesepian, juga skeptisismenya terhadap kehidupan. 

Inilah yang membuat konsep Mixed Media World bekerja bahwa siapa yang sebenarnya sedang berbicara, apakah The Boy? Gambino? Atau Glover?

Itulah yang menurut saya pribadi membuat Glover terlihat berkesan walaupun corak pemikirannya terlalu suram setidaknya itulah yang membuat rasa dari lagu dan albumnya menjadi unik dan khas. 

Mari kita lihat cerita apalagi yang akan disuguhkan oleh seorang Donald Glover. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khalid Asmadi

Seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Komunikasi, katanya sih suka baca buku filsafat, cuma ga pinter pinter amat. Pengen jago ngegambar biar bisa bikin anime.