Music

'TRAUMA': ALASAN TIRANT MENUJU PROSES HIDUP DAN MATI SESEORANG DI ALBUM KEDUA

Tirant bercerita tentang; bayang-bayang akan kenangan, ketakutan, hingga kematian seseorang melalui single terbarunya "Trauma" pada 31 Oktober 2023, yang nantinya akan menjadi penanda lahirnya album kedua mereka.

title

FROYONION.COM - Membicarakan musik di Malang memang tak ada habisnya melahirkan band-band besar. Tak ayal jika Malang punya pengaruh besar dalam musik di tanah air. Kita kembali ke medio 80-90, Malang dan tanah air saat itu dipenuhi oleh musik rock yang dibawakan oleh God Bless. 

Pergerakan musik memang sangat dinamis, mengikuti perkembangan zaman. Musik rock Malang kembali lahir kembali ditandai dengan lahir band-band rock dengan gairah barunya. Sebut saja Tirant, band yang memilih jalur rock yang notabene saat ini Malang dipenuhi oleh musik hardcore punk. 

Hadirnya Tirant mengingatkan penulis pada musik-musik classic rock seperti God Bless, hingga Deep Purple, tetapi Tirant membawakan musik rock yang lebih segar dan modern. Perbedaan ini bisa kita lihat di single terbarunya "Trauma" yang rilis bertepatan pada hari Halloween akhir Oktober, tepatnya pada 31 Oktober 2023. 

Foto band Tirant, Malang. (Sumber foto: @lazir.am)
Foto band Tirant, Malang. (Sumber foto: @lazir.am)

Melalui "Trauma", mengingatkan pada serpihan-serpihan kenangan, ketakutan, dan luka yang dialami seseorang pada masa lalu. Seakan Tirant mengajak pendengar untuk mengumpulkan dan berdiri dengan tegar atas trauma masa lalu. Secara lirikal sangat jujur, simpel, ya, tentu saja bisa berdialektika dengan pendengar. 

Jul, lead gitar dari Tirant mengatakan, bahwa dalam pembuatan lirik sepenuhnya diberikan padanya, serta sedikit ada tambahan masukan nada vokal oleh personil lainnya, "Iya, lebih tepatnya ketika aku bikin demo, dan aku kirimkan ke grup. Gak taunya sama teman-teman langsung di acc," jawab Jul.

Jul pun mengungkapkan bahwa dalam pembuatan lirik dipengaruhi oleh orang sekitar dan beberapa referensi bacaan yang didapat di internet, "Karena aku orangnya lebih suka mendengar daripada membaca, jadi menurutku yang mempengaruhi kepenulisan lirik adalah orang disekitar dan internet," kata Jul pada penulis.

Lagu "Trauma" bisa dikatakan sebagai penanda akan lahirnya album kedua mereka setelah “Anomali”. Seperti yang dikatakan penulis di atas, single ‘Trauma’ sangat kental dengan bayang-bayang kenangan, ketakutan, hingga kematian yang menghantui seseorang.

“Jadi, judul album kedua Tirant nanti adalah 1/0, yang mempunyai arti hidup dan mati (seperti tombol saklar listrik) di mana di antara hidup dan mati seseorang akan ada proses dan cerita masing-masing. Mulai dari arti kelahiran, proses pencarian jati diri, peak point dalam hidup, hingga sebaliknya.  Nah, "Trauma" adalah representasi dari titik terendah seseorang. Karena kami pikir tidak ada hal yang lebih menyeramkan daripada rasa trauma yang dimiliki seseorang”, kata Jul pada 1 November 2023, Malam.

LEBIH MENGENAL TIRANT

Cover artwork 'Trauma' band Tirant. (Sumber foto: @bramadhanii)

Sebenarnya penulis terbilang baru mengenal Tirant, penulis malah lebih dulu kenal sama Jul yang kebetulan pemegang lead gitar di Tirant. Waktu itu Jul bercerita panjang akan perjalanan Tirant. Perjalanan yang berawal dari band kampus yang melewati dari fase ke fase sampai menjadi Tirant saat ini. Mulai berawal dari rebranding dari JR. Smith, lalu menjadi band kampus Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Brawijaya yang terbentuk di tahun 2018. Baru bergantinya nama menjadi Tirant pada tahun 2019. 

Band rock asal Malang yang saat ini beranggotakan Tukri (vokal), Jul (lead gitar), Satrio (rhythm guitar), Parjo (bass), dan Diki (drum). Sebelum lahirnya "Trauma", Tirant telah melahirkan album dengan tajuk “Anomali” pada tahun 2020. Setelah masuknya Tukri menggantikan Rojak dan Cindy pada tahun 2021, memberikan warna baru pada Tirant saat ini. Berawal dengan rilisnya "Eksistensi" pada 2021 dan diikuti dengan "Mortal" di tahun berikutnya, karakter suara rock Tukri sangat menonjol dan tentunya memberikan persona baru bagi Tirant.

Dalam pengerjaan single "Trauma" dilakukan di Nokturn Studio dan menggandeng sound engineer Nokturn Studio yaitu Kakung Cinde Lukita, sedangkan untuk MV direkam dan di edit oleh Tukri, Bagas Lonjong, dan Cristian Thomas. Kini single ‘Trauma’ bisa didengarkan di berbagai macam DSP. Lahirnya "Trauma" dari Tirant, apakah ini akan menjadi penanda bangkitnya musik rock Malang dan bahkan tanah air? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ricky Alfandi

Content writer, freelance jurnalist, suka musik dan suka nonton konser.