Music

TRANSFORMASI TWICE: BERAWAL DARI KONSEP 'CEWEK REMAJA' KINI MENJADI 'WANITA DEWASA'

Dengan seiring berjalannya waktu, Twice yang dulu dikenal sebagai girl group yang berisikan “cewek-cewek imut” kini berubah menjadi girl group yang berisikan perempuan dewasa.

title

FROYONION.COM - Industri K-Pop memang nggak pernah kehabisan idol-idol baru. Misalnya belakangan ini nama-nama girl group baru seperti New Jeans ataupun FIFTY FIFTY sukses menjadi bahan pembicaraan bagi para penggemar K-Pop maupun masyarakat umum.

Tapi, jauh sebelum kepopuleran New Jeans ataupun FIFTY FIFTY, terdapat satu girl group K-Pop yang sukses menjaga kepopuleran mereka di kalangan KPopers maupun masyarakat umum. Girl group tersebut adalah Twice. 

Twice merupakan girl group generasi ketiga di dalam industri K-Pop. Sejak debutnya di tahun 2015, Twice bisa dibilang sukses menjaga kepopulerannya hingga kini. Dan bukan hanya populer saja, Twice pun terbukti sukses menjaga kualitas mereka melalui berbagai penghargaan yang mereka raih. 

Twice bisa dibilang terkenal melalui konsep girl group yang mereka bawakan. Konsep “cewek imut” dan juga “girly” rasanya menjadi daya tarik bagi para penggemar Twice kala itu. Akan tetapi, setelah 7 tahun perjalanan mereka dalam industri K-Pop ini, rasanya menganggap Twice sebagai girl group “imut” di era sekarang rasanya kurang relevan. 

Terlebih melalui mini album terbaru mereka yang berjudul “Ready to Be” konsep “imut” yang menjadi senjata bagi Twice selama beberapa tahun belakangan ini rasanya benar-benar menghilang. Dibanding dengan “cewek imut”, Twice melalui album terbaru mereka lebih mencerminkan sosok “wanita dewasa” melalui lagu, koreografi, outfit, dan juga video klip yang mereka bawakan. 

Lantas, kenapa pada akhirnya Twice berani merubah konsep yang membuat mereka terkenal dan juga sebesar sekarang. Mengapa Twice yang dulu dikenal sebagai girlgroup yang berisikan “cewek-cewek imut” kini berubah menjadi Twice yang berisikan sosok “wanita dewasa”?

EKSPANSI PASAR

Alasan pertama yang akhirnya membuat Twice merubah konsep mereka menjadi lebih dewasa adalah adanya tujuan mereka untuk memperluas pasar mereka. Dengan konsep yang mereka bawakan dahulu, yaitu “cewek imut” rasanya pasar yang mereka miliki rasanya akan stuck di satu tempat saja.

Terlebih, fans-fans internasional K-Pop belum tentu masuk dengan konsep yang “imut” yang dibawakan oleh Twice. Hal ini bisa dilihat dari pasar Twice selama beberapa tahun terakhir yang terfokus di Korea Selatan, Jepang, dan Asia saja. Di mana konsep “imut” di 3 wilayah tersebut lebih diterima. 

Korea Selatan yang sebagai pencetus K-Pop pun awalnya menggunakan sosok “cewek imut” sebagai konsep utama yang diterapkan untuk berbagai girl group K-Pop. Nama-nama seperti, Girls Generation atau SNSD yang digadang-gadang sebagai “Nation Girl Group” pun nyatanya menggunakan konsep yang sama. 

Di sisi lain, Jepang pun menerapkan konsep “imut” pada industri J-Popnya. Mulai dari Idol Grup seperti AKB48, karakter pada anime dan manga, dan lainnya nyatanya menggunakan konsep “moe-moe” atau “Kawaii” yang notabenenya adalah konsep “imut”.

Sehingga bisa dikatakan, Twice dengan konsep “cewek imutnya” nyatanya memiliki lingkup fans internasional yang cukup sempit, sehingga apabila ingin mendapatkan pasar yang lebih besar, tentunya hal yang harus mereka lakukan adalah merubah konsep musik mereka menjadi konsep yang bisa diterima oleh komunitas internasional. 

Nama-nama girl group lain yang memiliki nama besar di komunitas internasional pun nyatanya menerapkan konsep yang lebih umum yang dapat diterima oleh komunitas internasional. Sebagai contoh, Blackpink misalnya. 

Blackpink harus diakui memiliki komunitas fans dengan skala internasional yang sangat besar. Konsep yang dibawakan Blackpink sebenarnya tetap membawa konsep “imut” yang menjadi andalan dari industri K-Pop. Akan tetapi, mereka menggabungkannya dengan konsep lain yang dapat diterima oleh komunitas internasional, yaitu “Swag”, atau “Girl boss” yang nyatanya jauh diterima oleh komunitas internasional terlebih Amerika Serikat yang notabenenya menjadi kiblat dari industri hiburan. 

Melalui Mini Album ke-12nya, Twice pun terlihat mencoba memperluas pasar mereka dengan membawakan konsep yang berbeda dengan konsep yang membuat mereka terkenal. Konsep “wanita dewasa” yang mereka bawakan pun nyatanya terbukti berhasil di pasar internasional.

Twice sukses menjadi grup Korea pertama yang memenangkan “Breakthrough Award” pada Billboard Women in Music Awards 2023. Sehingga bisa dibilang, dengan adanya perubahan konsep ini, tujuan utama Twice untuk memperluas pasar mereka terutama di pasar internasional pun nyatanya sukses tercapai.

MEMBER-MEMBER YANG SUDAH DEWASA

Selain dari sisi penjualan, nyatanya hal lain yang membuat Twice “harus” merubah konsep “cewek imut” mereka datang dari member-member mereka sendiri.

Nggak bisa dipungkiri, konsep “cewek imut” sangat bergantung pada usia member dari sebuah grup. Rasanya konsep “imut” akan terkesan terlalu dipaksakan apabila si member sudah tidak mencerminkan hal tersebut lagi ataupun member tersebut memang sudah tidak merasa nyaman dengan konsep tersebut.

Sebagai pengingat, usia member paling muda di Twice yakni Tzuyu, kini sudah berusia 23 tahun dan akan memasuki usia ke-24nya tahun ini. Jadi, rasanya kurang relevan dan terkesan memaksakan apabila sosok wanita dewasa harus dipaksa untuk menjadi sosok “cewek imut” sepanjang karirnya.

Terlebih, dalam interview yang dilakukan oleh Jihyo dengan Bambam, Jihyo mengatakan bahwa dirinya merasa kurang nyaman apabila harus melakukan koreografi dengan gaya “imut”. 

Dari sini kita bisa melihat, nyatanya beberapa member Twice pun sudah mulai merasa ketidaknyamanan untuk melakukan beberapa koreografi yang menuntut mereka melakukan pose “imut”. Nyatanya, beberapa member pun sudah merasa dewasa dan enggan melakukan pose-pose ala “cewek imut”. 

KONSEP “IMUT” YANG MULAI TERLUPAKAN

Alasan terakhir mengapa pada akhirnya Twice mulai mengganti konsep “imut” mereka nyatanya berasal tuntutan dari industri itu sendiri.

Well, yes konsep “imut” dahulu pernah membuat K-Pop berjaya. Tapi pada akhirnya konsep tersebut semakin kehilangan relevansi dengan industri. Sebagai contoh, girlgroup generasi ke-4 yang muncul belakangan ini nyatanya sudah jarang menggunakan konsep “imut” sebagai konsep utama mereka.

Nama-nama girl group seperti New Jeans yang lebih berfokus pada konsep “Y2k” atau “Retro” atau AESPA dengan konsep “futuristik”. 

Dari sini kita bisa melihat, nyatanya konsep “imut” yang menjadi andalan berbagai idol K-Pop di era-era sebelumnya mulai terlupakan dan digantikan dengan konsep yang lebih fresh dan juga dapat diterima oleh masyarakat yang lebih luas. Sehingga, pada akhirnya girl group yang pernah membawakan konsep “imut” harus merubah konsep mereka menjadi konsep yang lebih relevan untuk bisa bertahan di industri K-Pop yang mulai mengglobal. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Radhytia Rizal Yusuf

Mahasiswa semester akhir yang hobi menonton anime dan memiliki ketertarikan dalam berbagai budaya populer seperti, anime, J-pop, K-Pop