Music

MENDENGARKAN MUSIK BISA MENCEGAH KALIAN DARI PIKUN, EMANG IYA?

Studi menyebutkan bahwa mendengarkan musik dapat meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif. Lalu musik seperti apa yang dapat memberi manfaat seperti itu?

title

FROYONION.COM - Musik dapat memengaruhi suasana hati, membuat pikiran berkelana, dan menjadi terapi bagi otak. Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari mendengarkan musik.

Kalian pasti pernah, ketika mendengarkan musik, pikiran kalian berjalan ke mana-mana. Tanpa sadar kalian telah melatih daya ingat dengan cara bernostalgia.

Mengutip dari Big Think, hal itulah yang mendorong peneliti untuk mencari tahu apakah mendengarkan musik yang familiar dapat meredakan penurunan kognitif, seperti pikun ataupun alzheimer.

MUSIK SEBAGAI TERAPI

Sebelumnya sudah ada penelitian yang menyebutkan, bahwa mendengarkan musik bisa untuk mencegah pikun. Universitas Toronto pun membuat penelitian terbaru untuk membuktikan penelitian sebelumnya.

Tim peneliti dari Universitas Toronto melakukan penelitian untuk membuktikan apakah mendengarkan musik betulan dapat mencegah pikun. Hasil penelitian tersebut diterbitkan ke dalam Journal of Alzheimer's Disease.

BACA JUGA: 25 ISTILAH SKENA MUSIK YANG SERING MUNCUL DI TAHUN 2023

Penelitian tersebut dipimpin oleh Michael Thaut, direktur Ilmu Musik dan Kesehatan Universitas Toronto. Sejumlah 17 pasien lanjut usia menjadi responden dalam penelitian ini untuk membuktikan sejauh mana mendengarkan musik dapat memberikan manfaat.

Dengan bantuan pengasuh para responden, mereka dipersilakan mendengar musik populer selama 1 jam per hari, selama tiga minggu. Pada penelitian ini, sejumlah 14 responden (11 perempuan dan 3 laki-laki) merasakan manfaatnya.

DAMPAK MUSIK BAGI OTAK

Tim peneliti merancang penilaian kognitif montreal untuk menguji ingatan mereka pada sebelum dan sesudah terapi musik. Pemindaian otak dengan MRI fungsional juga dilakukan pada sebelum dan sesudah. Lalu hasilnya…

Nilai tes kognitif subjek secara keseluruhan sedikit meningkat setelah intervensi selama tiga minggu, tapi perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Hal ini mengartikan bahwa peningkatan tersebut mungkin saja terjadi secara kebetulan. 

Namun, skor memori subjek meningkat sekitar 20%, sebuah peningkatan yang signifikan secara statistik. Walau hanya sebuah perubahan kecil, tapi ini merupakan informasi baru.

BACA JUGA: KENAPA SIH KITA MERASA GELI KALAU MENDENGAR SUARA SENDIRI?

Pemindaian otak juga mengungkapkan perubahan struktural kecil di otak yang menandakan adanya harapan untuk mencegah pikun pada pasien dengan penurunan kognitif tahap awal.

“Paparan berulang-ulang terhadap musik yang sudah lama dikenal dapat menyebabkan efek kognitif, melalui perubahan yang konsisten, dalam aktivasi otak dan konektivitas fungsional kelenjar getah bening … bersama dengan perubahan materi putih yang terkait,” tulis para peneliti dalam Big Think.

BACA JUGA: ‘PHONK’: GENRE BARU DALAM MUSIK HIPHOP YANG REBUT PERHATIAN DUNIA

Manfaat kognitif dari mendengarkan musik masih kecil dan hanya terbatas pada ingatan. Namun, apakah manfaat tersebut akan bertahan seiring bertambahnya usia atau tidak? 

Hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Mengingat responden dalam penelitian di atas hanya berjumlah 17 orang, jumlah sampel yang lebih banyak bisa jadi akan memberikan hasil yang berbeda.

Penelitian di atas pun masih terbatas perihal mendengarkan musik. Pertanyaan lain pun muncul, “Apakah pendengar podcast juga bisa mendapat manfaat kognitif yang sama?”

Mendengar musik untuk mencegah pikun ataupun penyakit Alzheimer, dalam hal ini, hanyalah bentuk terapi sederhana. Penderita penyakit Alzheimer tetap membutuhkan obat dan konsultasi dengan dokter supaya bisa mendapat perawatan yang lebih maksimal.

Setelah mendengar informasi di atas, kalian bisa coba memutar lagu yang pernah kalian dengarkan ketika kecil bersama orang tua kalian. Bisa jadi dengan begitu, orang tua kalian pun akan mendapat manfaat dari mendengarkan musik. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung