Music

KRITIK MUSIK DAN PERIHAL EKOSISTEM MUSIK DI KEDIRI

Dicky Wasted, Bimo, dan Randy Kempel dipertemukan di diskursus musik membicarakan tentang kritik musik hingga ekosistem musik di Kediri.

title

FROYONION.COM - Saya percaya bila berbicara tentang musik dan selingkar wilayahnya pasti tidak akan ada habisnya. Satu jam, dua jam tidak cukup untuk membicarakannya. Apalagi lawan bicaranya adalah orang-orang yang menyukai musik. Bahkan memerlukan waktu banyak untuk membedah satu lagu dan diskursus mengenai musik. 

Pergerakan musik di suatu daerah atau kota akan hidup bila ada pelaku musik, dan orang-orang yang selalu membicarakannya, mendiskusikanya dan ada upaya untuk mengarsipkan. 

Tempo hari saya berkesempatan untuk mewawancarai tiga orang yang punya peran dalam pergerakan musik di Kediri. Kesempatan itu hadir karena ada diskusi musik yang diadakan oleh Zinau berkolaborasi dengan Perjamuan Buku dan Dalpa.

BACA JUGA: MELIHAT JURNALISME MUSIK HARI INI DAN APA TANTANGANNYA

Diskusi kritik musik dan ekosistem musik di Kediri
Diskusi kritik musik dan ekosistem musik di Kediri. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Acara yang diadakan di Dalpa pada Jumat, 25 Agustus 2023, Pare, ini mengundang narasumber dari Randy Kempel (Terpapar Musik), Dicky Wasted (Reckless Kolektif), Bimo (Evolve Worldwide), dan dipandu langsung oleh Johanis Abraham. 

Sungguh beruntung saya bisa mendengar dan mewawancarai mereka bertiga mengenai kritik musik dan tantangan ekosistem kancah musik di Kediri.

KRITIK MUSIK

Dicky Wasted, gitaris dari band hardcore Freeman mengatakan bahwa kritik musik sangat penting, karena dari kritik musik bisa tahu seberapa jauh kualitas musik yang disuguhkan ke para pendengar.

"Kritik musik sangatlah penting, karena sebagai penunjang kualitas musik kita, seberapa jauh suguhan yang kita berikan pada pendengar, yang kebetulan saya gitaris dari Freeman," kata Dicky Wasted, Jumat, 25, Agustus 2023.

Bimo yang saat ini menjadi bagian kelompok kolektif Evolve Worldwide juga menambahkan, selain menjadi penunjang kualitas, kritik musik hadir juga sebagai pembeda antara musik dengan musik lainnya.

Membicarakan kualitas musik pasti tidak jauh dengan pembedaan. Dalam musik pembedaan merupakan hal yang sangat penting untuk melihat seberapa jauh kualitas karya musik yang disuguhkan.

"Saya sependapat dengan Mas Dicky, selain bisa melihat seberapa jauh kualitas musik, kritik musik hadir juga bisa jadi pembeda (dualis)," tambah Bimo.

Banyak sekali perdebatan muncul di skena atau media sosial mengenai kritik musik. Dari kebanyakan hanya membicarakan suka dan tidak suka. Sehingga itu menyebabkan mandeknya perbincangan musik saat di tongkrongan atau skena. Padahal ketidaksukaan terhadap suatu karya musik pasti ada sebab.

Hal itu pun juga disinggung oleh Randy Kempel bahwa membicarakan sebuah karya musik atau kritik musik itu tidak hanya sebatas suka dan tidak suka. Perlu waktu khusus untuk membedahnya.

"Pembedahan sebuah karya musik itu jauh dari kata suka dan tidak suka," kata Randy Kempel.

PROBLEM EKOSISTEM MUSIK DI KEDIRI

Setelah membicarakan kritik musik, Bimo juga mengatakan bahwa banyak sekali halangan ketika masuk dalam kancah musik di Kediri, salah satunya adalah egoisme antara senior dan junior. 

"Jika berbicara perihal ekosistem kancah musik di Kediri, banyak sekali halangan ketika masuk di sebuah kancah musik, salah satunya egoisme dari senior maupun junior," kata Bimo

Perihal ekosistem musik di Kediri, Dicky yang kebetulan pelaku musik juga menambahkan selain egoisme antara senior dan junior, ada beberapa halangan yang menghambat pergerakan musik di Kediri yakni media-media yang buta, dan kelompok kolektif musik atau EO yang kurang loyal dengan lokal artis, khususnya di Kediri.

"Sebagai pelaku musik, ada juga beberapa halangan, mulai dari media-media, kelompok kolektif musik dan EO kurang loyal dengan lokal artis," kata Dicky Wasted.

"Banyak sekali media-media musik yang acuh ketika saya kirim press rilis single terbaru kami, paling-paling terbit di media itu hanya sebatas tulisan press rilis, tidak ada bumbu-bumbu yang menarik," tambah Dicky Wasted. 

Dari pembahasan tersebut, Randy Kempel membeberkan beberapa poin penting dalam menerapkan ekosistem musik sehat ataupun ideal: saling koneksi dan saling menghidupi.

"Sebenarnya jika ingin menerapkan ekosistem ideal itu, saling koneksi dan saling menghidupi," kata Randy Kempel, sekaligus menjadi penutup diskusi kritik musik dan ekosistem musik di Kediri. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ricky Alfandi

Content writer, freelance jurnalist, suka musik dan suka nonton konser.