Movies

PUNYA IDOLA KESAYANGAN? COBA TONTON OSHI NO KO!

Idola kesayangan kita selalu tampil sempurna di bawah sorot lampu. Tapi, ternyata mereka juga punya banyak kisah pilu di balik layar, ya?

title

FROYONION.COM - Di sini kita bukan hanya bikin review atau membahas impression aku waktu nonton anime Oshi no Ko (推しの子) alias My Favorite Idol atau Their Idol's Children karya Aka Akasaka. Kita akan fokus ngobrolin elemen-elemen menarik tentang kehidupan seorang idola dari sudut pandang fansAbout sweet love and bitter obsession.

Peringatan dini: Diskusi ini akan memuat spoiler dari episode pertama serial anime-nya, ya.

Hop on the boat now! Kita kulik tentang Oshi no Ko dan dark truth di baliknya.

EPIK SEJAK EPISODE PERDANA

Gorou Amemiya, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang bekerja di rumah sakit terpencil. Suatu hari Gorou kedatangan pasien remaja yang sedang hamil. 

Ternyata pasien itu adalah artis idolanya—Ai Hoshino. Gorou yang sudah berjanji akan membantu persalinan Ai tiba-tiba tewas dibunuh oleh stalker Ai. 

Namun, ajaibnya, Gorou hidup kembali sebagai putra yang dilahirkan Ai. Sedangkan, si stalker masih berkeliaran.

Bagaimana? Dari blurb saja sudah seru, kan? Lebih serunya lagi, semua peristiwa yang menjadi ‘akar’ alur cerita Oshi no Ko sudah dijabarkan di episode pertama dengan durasi 1 jam 22 menit. 

Jadi, kita nggak perlu main tebak-tebakan atau nunggu flashback di episode berikutnya buat tahu apa yang menjadi backstory para tokoh utama.

In my honest opinion as anime enjoyer since high school, ini salah satu episode pembuka paling epic yang pernah aku tonton. Sungguh lucu sampai tertawa lepas, kadang jengkel, sampai menahan ‘nyesek’ sepanjang episode.

Dikarenakan baru mulai tayang 12 April 2023, jadi episode-nya belum banyak yang rilis. Tapi, banyak penonton yang sadar alur Oshi no Ko mirip sama tragedi di dunia nyata.

KISAH NYATA?

Ternyata salah satu adegan klimaks di episode pertama anime inilah yang bikin penonton throwback ke peristiwa tragis di tahun 2016.

Penyerangan yang dialami Ai Hoshino mirip banget sama kejadian nyata yang menimpa Mayu Tomita—seorang penyanyi sekaligus aktris Jepang berusia 20 tahun yang ditikam oleh fans fanatiknya sendiri yang bernama Tomohiro Iwasaki.

Kronologi singkatnya, Iwasaki pernah mengirim hadiah buat Tomita, tapi hadiah itu tiba-tiba dikembalikan sama sang idola. Semenjak itu Iwasaki jadi sering bombardir media sosial Tomita dengan banyak ancaman. 

Sampai suatu momen, sebelum Tomita sempat tampil di konsernya, Iwasaki nekat mendatangi sang idola buat nanya alasan kenapa hadiahnya ditolak. Karena Tomita nggak jawab dengan jelas dan kelihatan terganggu sama kehadiran Iwasaki, akhirnya Tomita ditikam pakai pisau sebanyak 20 kali di area leher, dada, lengan, dan punggung sampai kritis.

Tomita harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 4 bulan pascapenyerangan. Sebagai korban, idola Jepang itu sekarang menderita buta parsial di mata kiri, kesulitan buat makan dan menyanyi, dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).

Meskipun motif penyerangan dan ending cerita antara Ryusuke—stalker Ai dan Iwasaki sedikit berbeda, harus kita sadari kalau kedua oknum sama-sama tergerak buat melakukan penyerangan karena merasa cintanya sudah disia-siakan oleh sang idola.

Kalian penasaran nggak sih, kenapa seseorang yang berlabel ‘penggemar’ malah tega melakukan hal sekejam itu ke idola kesayangan mereka?

I think it’s a perfect time to talk about celebrity worship.

MENYOAL CELEBRITY WORSHIP

Celebrity worship bisa kita definisikan sebagai rasa kagum fans kepada sosok idola hingga menimbulkan perilaku obsesi terhadap kehidupan pribadi sang idola. Dalam kata lain, fans sudah terlalu memuja idolanya sampai nggak bisa membuat batasan wajar antara dirinya dengan sang idola. Kok bisa ada fans yang begitu?

Nah, coba kita gali dulu 3 aspek celebrity worship:

Pertama, aspek hiburan sosial. Di tingkat paling rendah (alias masih paling wajar), fans merasa tertarik buat mencari berbagai informasi terkait idolanya di internet dan suka ghibahin sang idola bareng teman-temannya, seakan mereka satu sirkel.

Kedua, aspek perasaan pribadi yang intens. Di tahap kedua sudah mulai rada-rada nih. Fans sudah menganggap sang idola adalah bagian dari dirinya, belahan jiwanya, you name it. Perasaan jadi mulai intens dan kompulsif, sampai empati (merasakan apa yang dirasakan idola) dan imitasi (meniru gaya hidup idola) mulai ikut campur.

Ketiga, aspek borderline pathological tendency. Ini tahap paling ekstrem dan kronis sih, nggak ketolong. Dalam tahap ini, fans sudah kehilangan kendali diri dan bersedia melakukan apa saja demi sang idola. Aksi kriminal atau melanggar hukum pun dijabanin asalkan bisa memiliki sang idola seutuhnya. Ih… Ngeri.

Dari ketiga aspek itu, kita sama-sama bisa simpulin kalau perilaku stalker sudah masuk di level paling ekstrem. Inilah landasan kenapa Ryusuke bisa kepikiran membunuh Ai Hoshino di Oshi no Ko. 

Ai adalah segalanya bagi Ryusuke, eh, tapi Ai malah diam-diam cinta sama orang lain bahkan sampai ketahuan punya anak. As someone who dared to sell their soul for the sake of idol, it was an unforgiven act.

Padahal Ai masih ingat nama Ryusuke dan betapa dia menghargai cinta yang diberikan fans-nya itu. Tapi, yah… semuanya sudah terlambat.

CATATAN PENTING BUAT PENGGEMAR

Penulis berbicara di sini sebagai penggemar juga, dan ada pesan yang menurut penulis bagus buat kita highlight dari anime Oshi no Ko. 

Sebagai fans, jangan pernah lupa kalau idola kesayangan kita juga manusia biasa yang kehidupan pribadinya harus dihargai. Mereka juga sering bikin kesalahan, dari kesalahan kecil sampai fatal yang bisa menghancurkan karier mereka sendiri.

Memang sulit kalau idola kita lagi berada di masa-masa ‘bermasalah’. Tapi, kita sebagai fans selalu punya pilihan, boleh tetap dukung atau berhenti. Kalau kegiatan yang menyenangkan malah bikin kita overthinking dan overwhelming, nggak ada larangan buat berhenti.

In the endlove is always real, but a tiny drop of obsession would ruin it all

Selain alur cerita dan tokoh-tokoh super menarik, visual anime satu ini juga memanjakan mata loh, Civs. Kalian bisa streaming Oshi no Ko di Netflix, Bstation atau Bilibili, Vidio, dan iQIYI. Selamat nonton dan nikmati sensasi roller coaster-nya!

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Nadira K.

Full time penulis yang sering melarikan diri ke dunia Ghibli.