Movies

MAKNA KEHIDUPAN DI DUNIA DAN AKHIRAT DI LAGU TERBARU MANTRA VUTURA ‘aMakna’

Merenungkan makna antara hidup dan akhirat memang terkesan religius. Namun, Mantra Vutura mengemas hal tersebut dengan lagunya yang sangat mengagumkan.

title

FROYONION.COM - Mantra Vutura kembali merilis single baru berjudul ‘aMakna’ di Hari Jumat lalu, tanggal 28 Oktober 2022. Yep, judul lagunya memang tertulis seperti itu karena memang ada makna tersendiri, yaitu a = tidak, dan makna = makna. Jadi ‘aMakna’ = tidak bermakna. Lah terus apa hubungannya antara hidup dan akhirat?

Awal Mantra Vutura rilis spoiler, gue juga nggak begitu ngerti perihal pesan yang akan disampaikan dengan lagu terbarunya kali ini. Yang gue pikirkan adalah, lagu ini sebagai kelanjutan dari single sebelumnya yang berjudul ‘Tabir’ karena artwork-nya yang mirip-mirip, mana judul lagunya tidak seperti biasanya kan. 

Sebenarnya gue juga udah mikir kalau arti dari judulnya itu ‘tidak bermakna’, tapi pesan yang akan disampaikan itu gue belum tau. Mantra Vutura kalo ngasih spoiler lagu barunya emang rada ngaco gitu kan wkwk. Gue taunya itu ketika Mantra Vutura udah rilis video lirik sore harinya di youtube channel mereka.

Mantra Vutura mempercayakan Raissa Anggiani untuk mengisi di bagian vokal perempuannya. Raissa Anggiani ini memang tidak diragukan lagi dengan warna suaranya yang unik dan sopan ketika masuk telinga. Enrico Octaviano selaku produser juga berhasil memproduksi lagu ini menjadi sangat mengagumkan.

PENGALAMAN DENGER PERDANA

Izinkan gue bercerita…

Ketika bangun tidur di Hari Jumat pagi, gue langsung ingat kalau Mantra Vutura rilis lagu baru. Seketika langsung ambil HP, buka Spotify, cari lagunya Mantra Vutura - aMakna, langsung dengerin. Baru semenit pertama, rada aneh sama feel-nya karena beda banget dari lagu sebelumnya. Akhirnya gue memutuskan untuk mengakhirinya dan siap-siap buat berangkat kerja.

Di kerjaan, gue masih penasaran tuh sama isi lagunya. Gue akhirnya dengerin lagi untuk kedua kalinya, tapi respon gue cuma diem aja dan masih mikir tentang feel-nya yang sangat berbeda di lagu terbarunya. Dengerin yang ketiga kali baru nyadar tuh, apa yang jadi beda dari lagu sebelumnya.

Ternyata yang jadi pembeda adalah instrumen gitar akustik. Mantra Vutura menggandeng Yosua Gian untuk menyelaraskan musiknya yang elektronik. Pantesan kok rada beda, karena ini pertama kalinya Mantra Vutura melibatkan gitar akustik di lagu terbarunya.

Yep, gue selalu memperhatikan musiknya dulu daripada liriknya. Entah kenapa kuping gue rada budek kalo soal vokal. Bicara sama orang lain pun juga harus melihat bentuk bibirnya agar lebih jelas dan nggak salah paham dengan hal yang disampaikan. Mendengarkan podcast pun juga harus volume besar dan sering diulang-ulang. Jadi, sebelum video liriknya keluar, gue masih belum mengerti dengan hal yang disampaikan.

TERILHAMI AL QUR’AN

“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS Ghafir : 39)

Itulah penggalan surat yang menjadi inspirasi Mantra Vutura di lagunya kali ini. Gue baru inget kalau Mantra Vutura sudah spoiler penggalan surat ini di instagram story beberapa hari sebelumnya. Mungkin guenya aja yang nggak nyadar dan lupa karena pekerjaan yang terlalu hectic di akhir bulan.

Ayat tersebut menerangkan bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara. Kesenangan, kebahagiaan, keberuntungan, dan lain sebagainya ini tidak sempurna serta tidak kekal. Hanya akhirat lah yang bersifat kekal dan abadi. Semua yang berhubungan dengan kebahagiaan, kesenangan, atau apapun itu, di akhirat nanti begitu sempurna. 

Jadi, ayat ini mengajarkan kita bahwa tidak boleh mengingkari Tuhan Sang Pencipta di kehidupan dunia ini agar terhindar dari siksaNya di akhirat nanti. Tuhan juga memiliki sifat Maha Pengampun yang akan mengampuni semua dosa umatnya. Jadi jangan khawatir kalau sudah berbuat salah di dunia, Tuhan akan mengampuni umatnya jika benar-benar bertobat dan tidak akan mengulanginya lagi.

Hal tersebut juga tertuang di dalam lirik ‘aMakna’ yang berbunyi, “Ikuti langkahku berpijak. Tinggalkan sementara, untuk selamanya.”

Gue nangkepnya tuh lirik ini adalah percakapan vertikal dari Tuhan yang ditujukan kepada umatnya. Kata ‘sementara’ di sini mengacu pada kehidupan yang ada di dunia, sedangkan ‘selamanya’ mengacu pada kehidupan yang ada di akhirat. Bisa juga diartikan kalau lirik ini POV orang yang beriman kepada Tuhan, kemudian berkata kepada kaumnya seperti yang udah gue jabarkan di atas.

aMakna BAGI GUE SENDIRI

“Ini beneran rilis lagu ginian? Merinding woi!!!.”

Itulah yang terlintas di pikiran gue ketika lirik videonya muncul. Gue heran sama Mantra Vutura, dari dulu mereka selalu membuat lirik yang sederhana, padat, jelas, tapi kaya akan makna. Di lagu mereka yang sebelum-sebelumnya juga begitu, Tristan dan Zaki selalu berhasil menyihir pendengarnya dengan lirik dan musiknya.

Part yang paling gue suka itu bagian refrain-nya. Singkat, padat, dan tidak bertele-tele, namun bisa dijabarkan dengan banyak arti. Yang gue tangkep di refrain-nya tuh kita nggak perlu memandang usia untuk meminta pengampunan. Baik muda maupun tua, kalau masih ada kesempatan untuk bertobat, maka lakukanlah selagi ada waktu. Karena kematian tidak pandang umur, makanya kata ‘usia dan dunia’ dalam lirik itu tidak bermakna.

Di bagian yang Raissa nyanyikan juga bikin candu banget. Liriknya begitu jelas tanpa kiasan dan tidak bertele-tele. ‘Pejamkan mata, mungkin kau lelah. Hadapi hidup ini, meski sementara’ bikin gue tertohok dengan kehidupan yang begitu keras ini. Kita boleh kok bersungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu, tapi harus ingat dan tau kapan harus istirahat.

Kehidupan yang ada di dunia ini memang bersifat sementara, jadi kita harus menghadapi dan menikmatinya. Dalam buku The Subtle Art Of Not Giving A F*ck, Albert Camus (filsuf eksistensialisme) juga berkata bahwa, “Anda tidak akan pernah bahagia jika anda terus mencari apa yang terkandung di dalam kebahagian. Anda tidak akan pernah hidup jika terus mencari arti kebahagiaan.” 

Hal tersebut juga terkandung dalam QS Ghafir ayat 39 tadi, bahwa kesenangan dunia ini bersifat sementara, jadi tidak perlu terus-terusan mencari apa arti kebahagiaan itu sendiri. Dengan kata lain, jangan berusaha di kehidupan yang sementara ini untuk mencari kebahagian, kesenangan, atau apapun itu. Hadapilah dengan sewajarnya dan selalu beriman kepada Tuhan karena kehidupan di akhiratlah yang kekal dan abadi.

Kalau kata Hindia mah ‘Secukupnya’ wkwkwk. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dynasti Savira

Investor Reksadana, pro player Blossom Blast Saga, pegiat hidup monoton, dan penikmat seni tapi bukan air. Motto hidup : Semua masalah pasti akan berlalu, iya berlalu lalang.