Movies

‘A SPACE FOR THE UNBOUND’, GAME SLICE OF LIFE BERBALUT PIXEL YANG INDAH

From Indonesia, to the world. A Space for the Unbound menjelma sebagai masterpiece karya anak bangsa yang diakui penikmat game dunia.

title

FROYONION.COM - Dikembangkan oleh Toge Production asal Tangerang dan Mojiken Studios asal Surabaya, gim A Space for the Unbound akhirnya rilis di tahun 2023 ini di berbagai gaming platform, Civs.

Beberapa waktu setelah perilisannya, A Space for the Unbound menjelma sebagai indie game asal Indonesia yang ‘naik kelas’ berkat storyline-nya yang apik, visual yang memanjakan, juga scoring yang bikin lo betah berlama-lama main.

Nggak cuma kritik positif oleh para gamer dalam negeri aja, Civs. Game yang satu ini terbukti jadi indie game unggulan bagi para gamer luar negeri. Bahkan di platform gim sejuta umat, yaitu SteamA space for the Unbound mendapatkan overall review yang overwhelmingly positive.

Atma dan Raya, karakter utama dalam A Space for the Unbound. (Sumber: Froyonion)
Atma dan Raya, karakter utama dalam A Space for the Unbound(Sumber: Froyonion)

Secara singkat, game slice of life ini bercerita tentang petualangan 2 anak SMA di tahun 90-an, yang bernama Atma dan Raya. Mereka berdua adalah sepasang sejoli (ciegitu) yang harus menghadapi berbagai permasalah hidup yang relatable sama masyarakat kita. 

Mulai dari pem-bully-an, mengatasi anxiety, depresi, KDRT, dan berbagai masalah hidup lainnya yang dibalut dengan unsur fantasy, yang terletak pada kekuatan khusus yang dimiliki karakter utama dalam mengatasi permasalahan-permasalahan itu.

PERSPEKTIF CERITA YANG KEREN

Visual dan background music yang keren aja nggak cukup untuk membuat sebuah gim terbilang bagus. Buktinya, banyak gim kelas AAA yang dapetin review jelek, karena ternyata alur ceritanya jelek, atau dialog antara karakternya yang terkesan awkward dan ‘maksa’.

Kekuatan Spacedive milik Atma, yang bisa membuat lo menjelajahi isi pikiran karakter-karakter dalam gim. (Sumber: Froyonion)
Kekuatan Spacedive milik Atma, yang bisa membuat lo menjelajahi isi pikiran karakter-karakter dalam gim. (Sumber: Froyonion)

Tapi, rasanya hal itu nggak terjadi di A Space for the Unbound. Alih-alih memaksakan pemain untuk 100% menyelami idealisme si karakter utama (Atma), kita malah diperkenalkan kepada dunia yang ada di ‘kepala’ masing-masing karakter lain, Civs.

Dengan kemampuan Spacedive yang dimiliki Atma, yang membuat doi bisa menjelajahi isi pikiran orang lain, kita jadi melihat lebih banyak perspektif baru yang mendukung plot utama dalam gim ini, Civs.

Buat lo yang udah nonton seriesBreaking Bad” atau “Better Call Saul”, memainkan gim ini serupa dengan menonton series “Better Call Saul”, di mana kita sebagai pemain / penonton, bisa lebih terfokus kepada respon karakter lain terhadap action yang dilakukan karakter utama, ketimbang berpikir “Apa lagi yang bakal dilakukan karakter utama ya?”

Dan anggapan ini dirasa menjadi kekuatan yang ‘nggak kelihatan’ dari A Space for the Unbound, karena ‘luas’-nya sudut pandang dalam mendukung plot, kita jadi nggak gampang bosen dan selalu mempertanyakan sesuatu, dan keindahan cerita dalam gim ini perlahan bisa ter-reveal dengan sendirinya.

ASPEK TEKNIS YANG NGGAK NGEBOSENIN

Kita akan memainkan Atma secara penuh dari awal hingga akhir. Dan seiring progresi cerita yang kita lewati, kita juga mendapati beberapa ‘mini-game’ yang bisa kita nikmati.

Serunya mengalahkan high score dalam mini-game ‘Future Fighter’ di gim A Space for the Unbound. (Sumber: Froyonion)
Serunya mengalahkan high score dalam mini-game ‘Future Fighter’ di gim A Space for the Unbound. (Sumber: Froyonion)

Dalam salah satu chapter, ada misi di mana Atma harus belajar bertarung demi bisa membela diri dan Raya dari perundungan oleh geng di sekolahnya.

Nah, untuk mencapai tujuan itu, doi harus meminta bantuan Pak Soebandi, seorang PNS yang jago banget main gim ding-dong (okay, this is epic writing).

Dan ada salah satu side-quest yang diberikan Pak Soebandi, yaitu mengalahkan high score yang dimilikinya dalam salah satu gim ding-dong yang bernama “Future Fighter”, dan nggak bohong, gue sangat enjoy ketika menjalani misi sampingan ini.

Aspek teknis yang nggak cuma jalan ke sana-sini dan interact dengan barang apapun yang lo temukan di sepanjang perjalanan (gim ini bisa ngelus kucing juga, lho) memang sangat dibutuhkan untuk mendukung playability yang berkelanjutan.

Kembali lagi, Civs, visual, scoring, dan plot sebagus apapun, kalo gameplay-nya ngebosenin pasti akan sangat disayangkan. Dan untungnya, sekali lagi, A Space for the Unbound bisa menciptakan pengalaman yang nggak bikin lo bosen. Bahkan menamatkan gim ini dalam sekali duduk pun sangat memungkinkan (meskipun nggak gue sarankan, bad for posture and health).

Satu lagi, sebuah quote dari Pak Soebandi:

(Sumber: Froyonion)
(Sumber: Froyonion)

Intinya, dalam impresi singkat terhadap gim ini, gue sangat puas dan sangat merekomendasikan A Space for the Unbound bagi lo yang suka banget dengan gim slice-of-life dan pixel art.

Bukan karena ini karya developer Indonesia dan tiba-tiba jadi overproud, tapi A Space for the Unbound memang layak untuk jadi kebanggaan kita semua, Civs.

Buat lo yang pengen nyoba game satu ini, lo bisa cek di store page mereka di Steam ya! Nggak cuma PC, A Space for the Unbound juga tersedia di console, baik X-BOX dan Playstation, Civs. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.