Kreatif

YOUTUBE SPILL CARA ATUR STRATEGI BIKIN KONTEN BUAT PEMULA: DIJAMIN SEMUA ORANG BISA!

Masih bingung gimana cara atur strategi bikin konten yang ramah buat para pemula? Stop bingungnya! Karena jawabannya ada di sini~

title

FROYONION.COM - Di artikel sebelumnya udah dibahas gimana langkah demi langkah cara jadi YouTuber dari tips yang dikasih sama YouTube-nya langsung. Buat lo yang belom baca, bisa disimak dulu di mari, Civs. 

BACA JUGA: SPILL TIPS JADI YOUTUBER ALA YOUTUBE-NYA LANGSUNG: ANTI GAGAL-GAGAL CLUB!

YouTube Strategic Partner Manager, Nicolette Scott, kali ini ngebagiin gimana caranya atur strategi bikin konten dari basic banget. Tanpa panjang lebar langsung aja kita simak tips dari dia. 

JANGAN PERNAH BOSEN MANFAATIN DATA

Jadi ada 3 tahap dalam mengatur strategi bikin konten: perencanaan, pembungkusan, dan perilisan. 

Di tahap perencanaan ini, ada beberapa hal yang harus lo pahami terutama dalam memahami audiens. 

Untuk memahami mereka, kita bisa memanfaatkan data dari analytics yang disediakan sama platform yang lo pake. Kalo di YouTube, ya YouTube Analytics. 

Dalam YouTube Analytics, lo bisa memahami audiens konten dari data yang mereka sediakan. Umumnya, ada 4 data yang biasanya dipake sama content creator. 

  1. Impressions, artinya berapa kali thumbnail video lo muncul di YouTube. Semakin besar angka impressions maka artinya semakin sering. 
  2. Click-through-rate, artinya seberapa sering video lo diklik sama orang. 
  3. Views, artinya berapa banyak orang yang nonton video lo. 
  4. Watch time, seberapa lama orang nonton video lo. Makin lama makin baik tentunya. 

Nah, lewat data-data inilah content creator nantinya bisa menganalisis apakah video mereka udah cocok sama target audiens atau belom. Misalkan kalo video lo banyak yang ngeklik tapi watch time-nya rendah, mungkin video lo membosankan di tengah-tengah. 

Coba terus eksplor berbagai cara editing, shooting, atau bahkan gimmick yang cocok dipake di dalam konten lo. Supaya orang yang nonton juga terhibur setiap menitnya. 

Atau bisa juga lo ambil data rata-rata watch time-nya dan bikin video yang durasinya nggak melebihi data itu. Supaya makin banyak penonton yang bisa nonton video lo sampe abis. 

KONTEN KAYAK GIMANA SIH YANG MENARIK PENONTON?

YouTube ngejawab dengan singkat,”Be accessible.”

Artinya, konten-konten yang kita buat harus bisa diakses dengan mudah sama calon penonton. 

Caranya ada tiga. Pertama, buatlah konten yang memberikan kesan personal. Artinya bukan lo share segala hal privasi dalam hidup lo ke penonton ya. Tapi buatlah video yang bikin penonton seakan-akan kenal banget sama lo. 

Bisa dengan bikin konten QnA yang ngejawabin pertanyaan penonton, konten vlog a day in my life yang bikin penonton ngikutin keseharian lo, dan berbagai cara lainnya. 

Contohnya kayak konten Froyonion deh, h3h3. Di channel YouTube Froyonion tersedia konten berjudul ‘FLOG’ alias video blogging ala Froyonion. Lewat konten ini para penonton diajak untuk mengikuti keseruan perjalanan anak-anak Froyonion, entah itu waktu ke Bromo, Kawah Ijen, atau ke Malang. 

Cara ini sekaligus bikin penonton kenal dengan karakter orang-orang di dalam video sehingga tumbuhlah faktor kedekatan antara audiens dan content creator. 

Kedua, nggak perlu bikin konten yang sempurna banget. Karena kalo terlalu sempurna, malah sisi humanitas dari content creator itu bisa hilang. Faktor kedekatan sama audiens tadi juga bisa jadi pudar. 

Contohnya kayak Windah Basudara. Nggak cuma karena dia lucu waktu kesel, tapi dia juga menunjukkan sisi humanitas waktu bela-belain bikin konten live streaming demi biaya sekolah Bocah Okky sampe bikin banyak orang terharu. 

BACA JUGA: DEAR BAIM WONG, WAJIB TIRU CHARITY ALA WINDAH BASUDARA

Tips yang ketiga juga bisa kita contoh dari Windah nih, yaitu bikin konten live streaming. Sadar atau enggak, konten live streaming lagi naik daun banget. Kenapa? Karena audiens bisa berinteraksi langsung dengan content creator. 

BERAPA BANYAK KONTEN YANG HARUS DIBUAT?

Mungkin banyak dari kita yang mikir, semakin banyak konten maka semakin bagus. 

Padahal kalo kata YouTube: nggak juga!

Percuma ada banyak konten kalo nggak ditonton sama orang kan? Biar nggak bingung, kita bisa ngebagi konten dalam 3 macam: hero, hub, dan help. 

Hero Content artinya konten yang muncul sekitar 1-2 kali sebulan yang bisa berbentuk kolaborasi sama content creator lain atau public figure. Konten ini bisa lo manfaatkan untuk sekaligus berjejaring, karena lo collab sama orang lain. Dengan begitu, lo akan lebih dikenal sama lebih banyak orang. 

Hub Content artinya konten yang muncul setiap minggu (bisa 4-5 kali) yang merupakan konten mingguan dengan format yang lebih mudah. Bisa juga dengan bentuk live streaming untuk menjalin hubungan dengan audiens. Konten hub ini sangat berperan penting untuk meningkatkan subscribers. 

Help Content artinya konten yang nggak perlu rilis terlalu sering (bisa beberapa bulan sekali) karena topik yang diangkat evergreen alias nggak lekang sama waktu. Konten ini bisa melibatkan analisis yang lebih dalam dan topik yang lebih ‘nyelenting’ untuk kasih elemen ‘kejutan’ buat para audiens. 

Nah, dengan 3 tips yang dikasih sama YouTube ini, sekarang lo udah nggak bingung lagi deh nyusun strategi konten. Happy creating, Civs! (*/) 

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Sehari-hari menulis dan mengajukan pertanyaan random ke orang-orang. Di akhir pekan sibuk menyelami seni tarik suara dan keliling Jakarta.