Kreatif

SCRAPPY CONTENT: KENAPA KITA LEBIH SUKA SAMA KONTEN YANG ASAL-ASALAN

Ada suatu konten yang kesannya asal-asalan dan banyak yang suka? Kenalin, ini dia scrappy content yang udah terkenal sebagai konten yang terkadang cuma jual sisi humornya aja tapi kok tetep laku. Simak selengkapnya di sini!

title

FROYONION.COMPernah dengar scrappy content? Itu loh, konten yang dibuatnya ngasal, padahal hasilnya nggak asal-asalan. Ada juga yang bilang kalau konten ini receh banget tapi kok banyak yang suka, terus ramai deh jadi tren anak muda Indonesia. 

Apa aja contohnya? Banyak! Bahkan kreator konten lokal juga mengadaptasi konsep ini jadi ciri khas konten mereka. Mulai dari video tutorial masak super ngeselin dari DEBM, dan video Bunda Corla yang bikin kita mesem-mesem sendiri.

Ngomongin scrappy content, gue jadi pengen curhat. Bukan karena konten gue nggak laku (tapi emang iya sih), gue cuma mau bilang berarti ada benarnya, nih. Misalnya, konten yang gue buat tanpa persiapan kok banyak yang nonton, eh giliran konten yang betul-betul terkonsep malah kurang laku.

Di sisi lain, scrappy content ternyata punya keunggulan yang bikin kita betah nonton. Itu karena mudah memicu feedback penonton, ajang tikung-menikung kompetitor tapi tetep main aman, dan konten berbalut cerita di kehidupan sehari-hari yang lebih relate bagi kita.

BACA JUGA: NONTON KONTEN ASMR TERBUKTI MENGATASI INSOMNIA, KOK BISA?

MENGENAL LEBIH JAUH SCRAPPY CONTENT

Kalau lo penasaran, sebenarnya makna dari kata “scrappy” itu artinya berkelahi. Maksudnya, upaya untuk memasarkan suatu produk atau konten yang bisa bikin kita cepat kasih respon, feedback, komentar, atau bahkan langsung ngehasilin conversion bagi si penjual.

Eits, bukan berarti semua kreator konten atau perusahaan bisa memakai teknik pemasaran yang satu ini. Khususnya sih bagi yang masih mengedepankan keteraturan. Pasalnya, dalam membuat scrappy content, lo harus betul-betul keluar dari zona nyaman, tau bagaimana hasilnya nanti, dan punya sense of humor yang tinggi.

Terus, apa aja contoh-contoh studi kasus scrappy content yang bagus? Nah, gue ambil contoh dari Iklan Reddit Super Bowl 2021. Jadi, situs forum terbesar Reddit ini bikin iklan yang cuma menampilkan potongan adegan mobil berjalan di gurun, kuda-kuda yang tengah berlarian, dan potongan foto-foto random yang bikin lo mikir, “apa sih maksudnya?” Kabarnya, iklan begini malah sukses jadi trending nomor 1 di Google.

Kalau versi Indonesia, favorit gue sih iklan Ramayana di tahun 2018. Kisahnya tentang budak korporat yang nggak bisa mudik karena sibuk kerja keras bagai kuda buat orang tua. Selain ada adegan ibu-ibu kasidah yang tiba-tiba masuk ke dalam rice cooker, atau suasananya yang bikin kita kangen mudik lebaran jaman 2000-an, dan bener aja, iklan ini berhasil narik lebih dari 17 juta orang buat nonton dan efektif buat naikin minat pembeli belanja di Ramayana.

CARA GAMPANG BIKIN SCRAPPY CONTENT

Terus, gimana sih caranya bikin konten beginian yang gampang dan langsung bisa lo praktikkan gitu?

CARILAH SATU SPECIFIC BEHAVIOR CUSTOMER

Kalau kita contohkan dengan iklan Ramayana, lo mesti paham dulu nih apa specific behavior costumer dari konten yang bakal dibuat. Dari iklan tersebut sih menyasar orang-orang yang sibuk dan berharap diskon belanja yang pada akhirnya di-provide dari Ramayana, ya.

TENTUKAN BATASAN-BATASAN BEHAVIOR TADI

Lo bisa menentukan batasan-batasan yang sekiranya relate dengan audience atau penonton. Misalnya kalau dari iklan Ramayana berarti seorang karyawan yang sibuk lembur kerja dan berharap bisa kasih sesuatu bagi orang tuanya, atau contoh lain yang memang masih sejalur, Civs.

FOKUS PADA MOLECULE-SIZED MOMENTS

Intinya, sih, bikinlah suatu konten yang emang bakal ngebuat penonton heboh. Contohnya dari iklan Reddit. Apa nggak sukses bikin kita berisik dan heboh? Tapi kalau nggak mau sesuatu yang berisik,  ya nggak apa-apa, cuma pastikan unik dan menonjol.

TAMBAHKAN SISI PERSONALITY BIAR UNIK

Masih ngomongin iklan Reddi. Narasinya diwujudkan secara ads wordy biar sesuai dengan asalnya yakni situs forum. Berbeda dengan iklan Ramayana yang penuh dengan kearifan lokal karena segmentasi produknya biar bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, tak terkecuali ibu-ibu kasidah.

TAMPIL APA ADANYA

Ya namanya juga konten asal-asalan, lo harus tampil apa adanya kalau mau bikin scrappy content. Ibaratnya begini, kesempurnaan bisa datang menyusul, daripada ribet ngonsep sana-sini yang akhirnya malah bikin burnout, langsung aja keluarin kreativitas lo!

TIPS LAIN: DAUR ULANG KONTEN

Tips ini juga bisa lo catat dan praktikkan ketika merasa terlalu berat untuk selalu membuat konten dari ide baru. Caranya? Daur ulang konten yang telah lo buat, sehingga lo bisa menggunakannya kembali. Berikut beberapa contohnya, Civs:

  • Pertama, lo bisa menerapkan scrappy content ke dalam format blog yang kemudian bisa lo bagi lagi ide tersebut menjadi konten audio podcast, video content, email newsletter atau e-book.
  • Kedua, nggak ada salahnya konten asal-asalan begini juga bisa collab bareng kreator, atau kalau lo cukup berani, bisa undang influencer dari tingkat kabupaten yang paling rendah dulu. Dari sini bisa diolah jadi konten live streaming, carousel, atau infografis.
  • Ketiga, dari beberapa konten yang telah lo buat, ini juga nggak kalah menarik: bikin konten berupa data statistik yang bisa lo kembangkan lagi jadi konten yang insightful. Contohnya, format story di media sosial, atau juga bisa jadi video pendek berdurasi 15 sampai 30 detik.

Setelah itu, intinya lo perlu coba dan mencoba lagi. Kalau dirasa agak cringe atau cuma bikin lo malu dan nggak cocok sama selera humor followers atau audience lo, coba turunkan lagi tingkatan humornya biar nggak terkesan memaksa. Terakhir, jangan bosan amati, tiru, dan modifikasi kompetitor yang bisa jadi referensi dalam pembuatan konten ini. Semangat berkarya ya, Civs! (*/)

BACA JUGA: 5 LANGKAH BIKIN KONTEN BERDASARKAN TRENDING TOPIC BIAR KONTEN LO AUTO RAMAI!

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas