Kreatif

AKSI KOCAK JAKARTA MOVIN TAMPILKAN DRAMA KOMEDI TENTANG CITA-CITA & REALITA HIDUP MANUSIA

Usung format baru ke dalam drama komedi, Jakarta Movin sukses bikin penonton terpingkal-pingkal tentang kisah Agus dan Tuti dalam meraih cita-cita.

title

FROYONION.COMDalam rangka menyambut perayaan satu dekade Galeri Indonesia Kaya, komunitas seni pertunjukan yang didominasi anak muda di Jakarta yaitu Jakarta Movin menggelar pementasan drama komedi Reuni Nestapa: Cita-Cita dibalas Realita pada 21 Oktober 2023.

Digelar di Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia, Jakarta, pementasan selama 60 menit ini mengungkapkan kisah sepasang sahabat yakni Agus yang bercita-cita ingin menjadi aktor seperti Reza Rahadian, dan Tuti yang dikisahkan bimbang dalam menemukan tujuan hidupnya.

Nuya Susantono, Pendiri Jakarta Movin menjelaskan kepada Froyonion.com, penampilan tersebut tidak hanya membahas cerita yang menarik. Namun, mengajak seluruh talenta muda untuk mengambil kesempatan menjadi penggerak di balik tim kreatif.

“Jadi, tujuan khusus dari Jakarta Movin yang hampir menginjak satu dekade, kami ingin mengembangkan tim kreatif yang seimbang antara kualitas dan kuantitas. Mereka nggak cuma tampil sebagai talent, tapi kita kasih kesempatan menjadi sutradara, penulis, atau koreografer,” ucapnya saat diwawancarai Froyonion.com, (21/10/2023) lalu.

“Kami juga ingin tetap membawa brand Jakarta Movin yang selalu membuat penonton bakal expect something new and fresh, yang spiritnya selalu tentang anak muda,” timpalnya.

BACA JUGA: RUANG KREATIF TARI JAIPONG BERSAMA ROSMALA SARI DEWI DI TAMAN INDONESIA KAYA

Jakarta Movin di Galeri Indonesia Kaya
Drama komedi Reuni Nestapa: Cita-Cita dibalas Relita oleh Jakarta Movin di Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia, Jakarta. (Foto: Galeri Indonesia Kaya)

Pertunjukan yang merupakan karya dari Nada Novia dan Urip Waluyo selaku pemain di drama musikal Cek Toko Sebelah pada 2022 lalu, ternyata menyelipkan fakta yang unik. Pasalnya, ini kali pertama Jakarta Movin mengemas cerita melalui medium drama komedi.

Sejak pertama kali berdiri, Jakarta Movin dikenal dalam penampilan drama musikal di setiap kesempatan. Oleh karena itu, melalui momen ini dapat menghadirkan penampilan yang lebih segar. 

Lalu, bagaimana proses kreatif serta keseruan menarik lainnya di balik pertunjukan drama komedi Reuni Nestapa: Cita-Cita dibalas Realita? Tenang. Kami telah mengulas selengkapnya di bawah ini. Baca hingga selesai!

KUALITAS AKTING PEMAIN YANG DI ATAS RATA-RATA

Aksi Tuti yang diperankan Aviva Nur Alika
Aksi Tuti yang diperankan Aviva Nur Alika yang dikisahkan sedang mengalami kegagalan. (Foto: Galeri Indonesia Kaya)

Sangat pantas bila Jakarta Movin dijuluki sebagai gudangnya anak muda yang jago berakting. Seperti pengalaman kami menikmati aksi dari duo sahabat tersebut yang masing-masing diperankan oleh Fathur Ojak sebagai Agus dan Aviva Nur Alika sebagai Tuti.

Sebagai permulaan, cerita dimulai saat Agus ingin mengobati kerinduannya makan bakso di Pak Gendut yang diperankan oleh Urip Waluyo. Tak lama berselang, hadir sahabatnya, Tuti–yang sedang galau meratapi masa depannya. Di sela-sela adegan menyantap bakso inilah, candaan alami mereka berdua keluar.

Meskipun berupa humor receh, ternyata mampu membuat seluruh penonton tertawa terbahak-bahak. Seperti aksi kocak Agus yang melempar bakso padahal sudah tahu itu hanya sebuah properti, atau candaan berupa sindiran kepada Tuti yang dikenal lugu dan selalu memasang ekspresi sedih.

Cerita berlanjut. Masing-masing dari mereka menceritakan kisah pilu dalam meraih cita-cita. Mulai dari Agus yang punya impian menjadi aktor hebat seperti Reza Rahadian namun terhambat restu orang tua, dan Tuti yang selalu merasa kalah dalam berkarier karena pernah di-PHK saat dahulu bekerja kantoran di ibu kota.

Akting mereka berdua semakin dipuji oleh penonton lantaran dapat menyeimbangkan ekspresi penuh tawa dan sedih yang berpandu menjadi keutuhan cerita. Tentu, ini menjadi salah satu tantangan. Terlebih saat penonton menanggapinya dengan tertawa, para pemain dituntut tetap profesional dan sebisa mungkin menahan tawa.

Uniknya, dari setiap cerita Agus dan Tuti, terdapat adegan tentang realita perjuangan mereka meraih cita-cita, yakni kegagalan. Rupanya, akan keluar makhluk yang berusaha mengganggu setiap mereka mengalami kegagalan. Diiringi dengan iringan musik yang khas, menambah kondisi yang penuh keterpurukan.

Selain dibintangi Agus dan Tuti. Ada beberapa pemain lain yang semakin menghidupi suasana. Contohnya, ketika Tuti yang polos terpaksa mendengarkan gosip dari rekan sekantornya yang digambarkan hobi menguping, atau teman-teman Agus yang kerap pamer kesuksesan dan kekayaan.

BICARA PROSES KREATIF DAN PESAN PENTING SOAL KEGAGALAN

Nuya Susantono, Pendiri Jakarta Movin
Nuya Susantono, Pendiri Jakarta Movin saat ditemui di akhir penampilan Reuni Nestapa: Cita-Cita dibalas Realita. (Foto: Dok. Pribadi Penulis)

Drama komedi ini begitu erat dengan pengalaman kehidupan manusia khususnya anak muda di usia 20-an yang tengah sibuk meraih cita-cita. Konfliknya sederhana, yakni seputar reuni yang biasanya muncul pertanyaan sensitif tentang pencapaian serta kesuksesan.

Tak heran, di balik kesuksesan penampilan para pemain di drama komedi Reuni Nestapa: Cita-Cita dibalas Realita, di awali dengan proses kreatif yang semuanya terjadi begitu cepat dengan total persiapan memakan waktu selama kurang dari 5 bulan.

“Jujur, cepat banget, sih. Berawal dari obrolan aku dan tim di sekitar bulan Juli lalu yang kebetulan ada proyek drama musikal Sembilan Sembilu. Dari situlah, mulai proses latihan selama 2 bulan terakhir. Semuanya sangat singkat,” jawab Nuya.

Di samping itu, para pemain merupakan talenta terbaik yang tergabung di Jakarta Movin yang sebelumnya bermain di beberapa penampilan, seperti Sembilan Sembilu, Konser Petualangan Sherina, dan Cek Toko Sebelah. Pada penampilan ini, kreativitas mereka diuji melalui medium drama komedi.

Mengenai pesan penting tentang makna kegagalan yang jadi poin permasalahan di dalam drama komedi tersebut, Nuya berharap kepada penonton untuk menyikapi hal demikian dengan perasaan bahagia serta optimis.

“Kita ingin memandang kegagalan bukanlah akhir dari semuanya. Namun, menjadi tantangan yang harus kita lewati untuk sambut kemenangan berikutnya. Kita bisa, loh, menyikapinya dengan perasaan bahagia. Seperti adegan tadi, setiap kali gagal, pasti keluar, tuh, makhluk yang ngetawain Agus dan Tuti. Tapi, akhirnya mereka bisa menerima dengan bahagia, ‘kan,” pungkasnya.

Fathur Ojak selaku pemeran Agus di drama ini, menuturkan pengalamannya yang mengesankan selama berperan menjadi seorang anak muda yang memiliki sifat humoris dan bercita-cita menjadi aktor kenamaan seperti Reza Rahadian.

“Alhamdulillah, responnya bagus banget. Ada yang bilang, ‘Eh, lu, kok, lucu banget kayak Bajaj Bajuri,’ Memang awalnya sempat tegang, sih, jadi bintang utamanya. Tapi, ya sudah, ini harus ter-deliver dengan baik, jadi, hasilnya bisa memuaskan banget!” ungkap Ojak, pemeran Agus.

Akhirnya, drama komedi ini berakhir bahagia dengan penampilan musikal dari Agus dan Tuti serta kawan-kawannya yang memberi pesan positif kepada penonton bahwa kegagalan harus disikapi melalui perasaan bahagia dan percaya bisa bangkit kembali meraih cita-cita. (*/)

BACA JUGA: FILM ‘CEK TOKO SEBELAH’ HADIRKAN WARNA BARU LEWAT TEATER MUSIKAL

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Lukman Hakim

Penulis lepas yang menuangkan ide secara bebas tapi tetap berasas