
Buat lo pegiat sinema atau dunia hiburan sejenis, mungkin seringkali bingung gimana cara bikin karya itu bisa menarik di mata penonton. Nah, salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan menggunakan plot twist, Civs. Gimana sih nge-twist cerita bisa berdampak banyak? Coba lo simak artikel ini.
FROYONION.COM - Buat gue dan mungkin juga banyak dari lo yang setuju, kalau salah satu aspek yang paling penting dalam sebuah film atau tayangan entertainment itu adalah plot yang dibawa. Terkadang, kita bisa terjebak dan jatuh jauh ke dalam plot hingga membuat kita nggak sadar sudah terbawa ke alunan cerita yang dibuat oleh sang penulis.
Nggak bisa dipungkiri Civs, terkadang plot sebuah cerita bisa jadi salah satu alasan kita bertahan untuk menyimak hal tersebut. Apapun itu bentuknya ya, mungkin sebuah film, drama, reality show, bahkan mungkin komik atau buku bacaan.
Gue nggak bisa lupa gimana booming-nya film Avengers: Infinity War setelah tayang di bioskop 2018 lalu. Hampir semua teman-teman gue ngomongin ending film tersebut yang mungkin dirasa nggak ketebak. Banyak yang seolah jadi cendekiawan film besutan Marvel tersebut.
Bahkan, sampai ada juga yang mencoba jadi cenayang buat prediksi gimana kelanjutan dari filmnya. Apakah benar-benar berakhir, atau malah ada ujung baru yang akan diperlihatkan. Nah, itulah kekuatan dari plot twist dalam suatu film.
Kalau lo pecinta drama korea (k-drama), mungkin salah satu yang terbesit pertama kali dipikiran lo dengan topik ini adalah drama berjudul Mouse. Drama bergenre kriminal dan thriller ini menurut gue sukses menghadirkan cerita yang mind-blowing di pikiran para penontonnya selama menikmati tayangannya.
Scene demi scene, episode demi episode dipersiapkan dengan matang oleh penulis dan sutradaranya supaya nggak memberi hint atau petunjuk bagi penontonnya tentang siapa yang baik dan jahat.
Buat gambaran sedikit Civs, drama ini menceritakan Jeong Ba-reum yang diperankan oleh Lee Seung-gi sebagai seorang polisi yang digambarkan berpendirian dan punya semangat keadilan yang tinggi. Hidupnya pun digambarkan berubah setelah mulai menyelidiki sebuah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang psikopat.
Dari episode-episode awal, kita bakal disuguhkan dengan cerita yang membangun keyakinan kalau Jeong Ba-reum adalah seseorang yang baik di kisah itu. Tapi siapa sangka, dari episode awal drama ini kita sudah dikecoh oleh pemotongan scene ataupun sudut pandang cerita yang lain sehingga penulis bisa mengubah keseluruhan karakter di akhir drama.
Ternyata Ba-reum adalah psikopat yang selama ini dicari-cari dari awal drama. Ada satu scene penting yang ternyata dipotong oleh sang sutradara sehingga membuat kita nggak bisa mengetahui secara jelas karakter sebenarnya psikopat itu.
Nggak cuma itu, penulis ternyata juga menyiapkan dua poster khusus untuk menunjukkan kalau selama ini penonton terjebak dalam plot twist yang sudah disiapkannya.
Hasilnya apa?
Episode terakhir yang ditayangkan drama Mouse ini mencatatkan rekor tertingginya di antara tayangan drama lain yang tayang pada slot waktu tersebut. Hal itu tentunya memuaskan dan bisa diprediksi karena penonton sudah dibawa penasaran sebelumnya dari kisah-kisah yang penuh ketegangan.
Biasanya memang penggunaan plot twist itu sangat efektif dalam cerita-cerita yang punya unsur misteri. Baik itu horor, kriminal, action, atau thriller kayak drama Mouse.
Cara memaksimalkan plot twist itu sebenarnya mirip dan bisa diibaratkan seperti trik sulap. Belakangan pasti lo sering dengar soal pesulap merah yang bongkar trik-trik pesulap di Indonesia. Nah, cara kerjanya sama nih.
Plot twist itu seringkali menutupi sebuah sudut pandang dari penonton, sehingga mereka mengabaikan apa yaang seharusnya menjadi fokus cerita ke depannya.
Dilansir dari NPR, ilmuwan sekaligus penulis Vera Tobin mengungkapkan metode trik sulap itu yang dapat mempengaruhi psikologi penontonnya.
"When we dissect them, we can discover very, very reliable aspects of those tricks that turn out to be important clues about the way that people think," ucap Vera saat bercerita di NPR tersebut.
Menurutnya, cerita yang berliku-liku itu bakal mempengaruhi cara kerja otak kita dalam berpikir. Dalam buku Elements of Surprise: Our Mental Limits and the Satisfactions of Plot Vera mendalami kebiasaan penonton dalam menyikapi film The Sixth Sense dan The Usual Suspects.
Hasilnya, manusia melihat pola dalam cerita yang membawanya itu sehingga memiliki titik buta di sudut pandang tertentu. Kebanyakan orang, kata dia, memiliki prasangka yang akhirnya membawa dia ke arah cerita versi dirinya sendiri.
Cara menggunakan plot twist ini seperti mengalihkan perhatian penonton dengan apa yang mereka ketahui, lalu menunjukkan hal lain sehingga ada yang terabaikan.
Padahal, jangan lupa lho kalau yang punya peran paling penting dalam suatu cerita itu adalah penulis naskah, dan kalah di film itu ada sutradara juga.
Pertanyaan selanjutnya yang ada di benak lo mungkin, kenapa sih plot twist itu penting buat sebuah cerita?
Nah, biasanya sudut pandang ini membuat penonton tetap tertarik buat mengikuti cerita yang lo buat. Hal ini biasanya bisa lo lakuin di tengah cerita, sehingga tingkat penasaran penonton atau pembaca lo bakal semakin tinggi.
Intinya adalah gimana membuat mereka bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi, penggunaan plot twist ini juga ternyata efektif untuk membentuk memori kenangan jangka panjang kalau lo nempatinya di akhir cerita. Kayak yang gue bilang tadi di awal, film Avengers: Infinity War jadi perbincangan gara-gara menghadirkan ending yang membagongkan.
Balik lagi, cara ini memicu audiens bertanya-tanya.
Buat lo yang mungkin mau nyoba pakai trik sulap ini supaya bikin cerita makin menarik. Gue ada beberapa tips yang ampuh, nih!
1. Bunuh karakter yang terlihat penting. Salah satu cara ini menurut gue efektif banget buat menarik perhatian audiens lebih lanjut supaya masuk ke dalam cerita yang lo buat. Di perjalanan cerita, lo bisa membuat karakter yang mungkin terlihat seperti tokoh utama tewas.
2. Jangan bawa plot twist ke dalam suatu narasi. Biarkan karakter yang ingin lo twist cerita hidupnya berjalan secara organik. Biasanya cara ini bisa lo lakuin dengan memanfaatkan karakter lain untuk mengungkap suatu fakta baru dalam cerita.
3. Beri kesempatan bagi karakter yang terlihat tidak memiliki peran besar. Cara ini bisa mengagetkan penonton sehingga terheran-heran kalau ternyata ada sosok penting yang selama ini tersembunyi di dalam cerita.
Misalnya, seorang petugas kasir yang pada awal cerita nampak seperit siapa-siapa. Ternyata dia adalah seorang mata-mata yang dapat mengubah keseluruhan proses penyelidikan di cerita lo.
4. Rangkai sebuah pengungkapan besar jelang akhir cerita yang lo buat.
5. Terakhir, pastikan plot yang lo buat berhasil untuk di-twist. Jangan lupa, kalau lo yang punya kendali penuh atas cerita yang lo rangkai. Pastikan lo sudah membayangkan dengan cermat scene per scene dari cerita lo bisa masuk akal tapi punya alur cerita yang nggak bisa ditebak. (*/)